Kunci Sukses Meraih Ridha-Nya?
Belajar memahami Islam menjadi modal dalam memilah dan memilih jalan untuk mencapai hidup sukses dan mulia. Pemahaman yang benar akan menjaga kita dari kesesatan dan kerugian. Merasa sudah ada di jalan yang akan menghantarkan pada kesuksesan dan kemuliaan, ternyata akhir yang didapat tidak sesuai dengan yang diharap.
Pemahaman yang benar tentang Islam akan menuntun setiap kita masuk di jalan yang benar dan terus menjaga tetap berada di dalamnya hingga maut memisahkan. Dengan menghadirkan banyak kisah dan penjelasan yang mudah, buku ini akan memandu Muslim muda belajar memahami Islam. Mulai dari masalah iman hingga persoalan ibadah. Kehadiran Muslim muda dengan aqidah yang kuat dan taat beribadah akan memastikan tegaknya Islam di muka bumi.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,” (QS. adz-Dzariyat [51]: 56). Keimanan kepada Allah Swt. adalah syarat utama menjadi seorang muslim. Kita hanya dapat beriman kepada Tuhan dengan mengenal-Nya, mempelajari segala sesuatu tentang-Nya, dan beriman kepada-Nya sesuai dengan cara yang telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Untuk menjadi seorang mukmin sejati, membaca dan merenungkan kitab yang telah diturunkan oleh-Nya adalah hal yang sangat penting, karena di dalamnya Dia telah menyampaikan pesan-pesan-Nya, memperkenalkan diri-Nya serta memberitahu kita tentang perintah dan larangan-Nya.
Mengenal dan mencintai Allah bukanlah hal yang mustahil jika kita mencoba belajar mengenai segala sesuatu tentang-Nya (hlm 11). Maka dari itu, Allah mengajak setiap jiwa untuk memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Agar hidup tidak keluar atau menyimpang dari fitrahnya, dan bersyukur itulah kuncinya.
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di berkata; dalam kitab Fathur Rahiimil Malikil ‘Allaam bahwa “Allah mengajak hamba-hamba-Nya untuk mencintai-Nya dengan berbagai macam nikmat dan karunia-Nya yang agung, yang dengan itu Allah menciptakan, menghidupkan, memperbaiki keadaan dan menyempurnakan semua urusan mereka. Bahkan dengan itu Allah menyempurnakan (pemenuhan) kebutuhan-kebutuhan pokok, memudahkan urusan-urusan, menghilangkan semua kesulitan dan kesusahan, menetapkan hukum-hukum syariat dan memudahkan mereka menjalankannya, serta menunjukkan jalan yang lurus kepada mereka…
Maka semua yang ada di dunia dari hal-hal yang dicintai oleh hati dan jiwa manusia, yang lahir maupun batin, adalah (bersumber) dari kebaikan dan kedermawanan-Nya, untuk mengajak hamba-hamba-Nya agar mencintai-Nya.
Sungguh hati manusia secara fitrah akan mencintai pihak yang (selalu) berbuat baik kepadanya. Maka kebaikan apa yang lebih agung dari kebaikan (yang Allah Ta’ala limpahkan kepada hamba-hamba-Nya)? Kebaikan ini tidak sanggup untuk dihitung jenis dan macamnya, apalagi satuan-satuannya. Padahal setiap nikmat (dari Allah Ta’ala) mengharuskan bagi hamba untuk hati mereka dipenuhi dengan kecintaan, rasa syukur, pujian dan sanjungan kepada-Nya.”
Sekarang mari kita pertimbangkan berkah dari Pencipta kita, yang telah menciptakan kita sebagai makhluk yang paling mulia di muka bumi, yang melimpahkan rezekinya bagi kita. Bayangkan semua keindahan yang telah diciptakan oleh Allah yang Mahakuasa untuk kita.
Akankah kamu menukar otakmu untuk apapun? Seberapa penting mata bagi kita? Tangan, kaki, mulut dan hidung kita…
Bagimana dengan alam? Matahari, tumbuhan, berbagai jenis buah-buahan, gunung-gunung dan lautan…
Lebah yang menghasilkan madu, ternak yang memberikan susu, dan awan yang menurunkan hujan… Berkah-berkah yang dilimpahkan Allah Swt. kepada kita tidak terhitung.
Kita menilai penting untuk berterima kasih pada teman kita yang melakukan kebaikan kecil kepada kita. Jadi, tidakkah kita perlu untuk bersyukur kepada Sang Pencipta kita yang melimpahkan kita berkah yang tak terhingga? Kita akan menganggap sesuatu sebagai sebuah kesalahan serius jika kita tidak berterima kasih kepada orang yang melakukan kebaikan kepada kita. Bukankah suatu kesalahan besar jika kita tidak berterima kasih kepada Allah Swt. untuk semua yang telah Dia limpahkan kepada kita? Yang seharusnya kita lakukan sebagai balasan untuk pemberian Allah kepada kita adalah berterima kasih kepada-Nya dengan beribadah kepada-Nya. Ibadah adalah ketika mematuhi perintah Allah hanya untuk membuat-Nya senang dan mendapatkan Ridha-Nya (hlm 140). Allahu a’lam bish-shawab.
Catatan: Meskipun judulnya “Panduan Belajar Muslim Muda Memahami Islam”, tetapi buku ini cocok untuk semua umur. Banyak pelajaran yang bisa kita petik di dalamnya, yang mungkin kita anggap sepele selama ini, padahal itu akan berakibat fatal jika kita abaikan. Membacanya sangat mengasyikkan, penulis berhasil membuat formula yang sangat inspiratif; cerita, perumpamaan, puisi, nasihat, quote—membuat pembaca candu disetiap lembarnya.
Judul : Panduan Belajar Muslim Muda Memahami Islam
Penulis : Asli Kaplan
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : Cetakan Kesatu September 2019
Tebal Halaman: viii + 240
ISBN : 978-602-5734-99-1
Peresensi : Muhammad Sapi’i