Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Celoteh » Kembali Belajar

Kembali Belajar

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 18 Nov 2022
  • visibility 100
  • comment 0 komentar

Oleh : Inayatun Najikah

Hari ini jadwalnya saya menulis. Awalnya ada banyak ide berseliweran yang ingin saya tuliskan, namun saya malah bingung bagaimana memulainya. Saya mengambil keputusan cerita perihal kejadian tadi pagi lah yang saya pilih untuk tulisan ini. 

Pagi tadi seperti biasa setelah bangun tidur, ibu memberi pesan sebelum berpamitan berangkat bekerja. Saya dimintanya untuk memasak. Biasanya juga memang seperti itu, saat ibu sedang tak ingin memasak, maka saya yang akan memasak. Namun untuk pekerjaan lainnya seperti menyapu dan mencuci, sepertinya sudah paten dialamatkan kepada saya.

Saya meminta bantuan adik untuk membelikan tempe, sedangkan saya menyapu halaman. Awalnya dia menolak karena sedang asyik bermain game. Namun beberapa detik kemudian dia akhirnya mau, tapi yang dibawa pulang bukan tempe melainkan dua sachet kopi instan. Batin saya, ini maksudnya gimana kok malah dapatnya kopi bukan tempe. 

Setelah sedikit menginterogasi, dia menjelaskan bahwa tempe telah habis di toko itu. Baiklah saya mencoba memahami. Tak masalah tak dapat tempe. Dan percuma juga kalau mau marah lha wong kopi sudah dibeli. Saya mencoba melihat isi kulkas, dan ternyata masih ada lauk sisa kemarin. Baiklah, dengan pengetahuan bumbu yang masih dangkal saya mencoba meracik dan memasaknya. Jangan ditanya lagi bagaimana rasanya, sudah tentu enak menurut saya. 

Sambil menunggu masakannya matang, saya menyapu dapur dan menemukan teko kotor diatas meja bekas kopi milik adik yang dipakai semalam. Segala cucian peralatan dapur sudah saya bersihkan, hanya saja yang satu itu belum tersentuh karena baru selesai dipakai. Saya mencoba berbicara kepadanya dengan pelan dengan maksud agar ia mau mencuci teko tersebut. Bukannya langsung mengiyakan dan melaksanakan perintah tersebut, ia malah asyik bermain permainan lainnya. 

Tak hanya itu, halaman rumah yang baru saja saya bersihkan itu, tiba-tiba ada sampah yang berserakan akibat dia tak membuangnya ke tempat sampah. Saya rasanya ingin naik podium ehh naik pitam maksudnya melihat respon adik yang menghiraukan ocehan saya. Sambil menyapu, hati saya rasanya gelisah, gundah, tak tau arah sebab ada kemarahan yang sempat melintas. Lantas saya menyapu sambil baca mantra sholawat untuk menenangkan hati dan mencoba menerima kelakuan adik. 

Alhasil, tak lama setelah itu adik beranjak dari tempat ternyamannya tersebut untuk mencuci teko tadi. Saya menghela nafas lega. Saya mencoba menganalisis barangkali tadi adik sedang tak ingin diganggu dahulu atau apa. Yang terpenting tanggungjawabnya telah ia laksanakan. 

Saya kembali disadarkan dan belajar bahwa keinginan kita tak semua bisa segera terpenuhi. Barangkali nanti atau besok atau besoknya lagi baru terkabul. Sesungguhnya kita tak bisa memaksa orang lain untuk menuruti kemauan kita, meskipun itu hal baik sekalipun. Karena masing-masing kita mempunyai pilihan-pilihan sendiri yang tanpa harus mendapat intervensi dari pihak manapun. Sekian.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Konferensi Bersama, MWC NU, PAC Fatayat, PAC Muslimat, PAC IPNU/IPPNU Kec Sukolilo

    Konferensi Bersama, MWC NU, PAC Fatayat, PAC Muslimat, PAC IPNU/IPPNU Kec Sukolilo

    • calendar_month Sen, 23 Nov 2015
    • account_circle admin
    • visibility 92
    • 0Komentar

                Bertepatan dengan tahun baru hijriah 1437 H, 14 Oktober 2015 bertempat di Gedung Haji Sukolilo, telah berlansung acara konferensi bersama pergantian pengurus lama dengan yang baru, acara berlangsung meriah karena yang hadir cukup banyak kurang lebihnya 300 orang terdiri dari peserta konferensi, MWCNU, PAC Muslimat, PAC Fatayat, PAC IPNU/IPPNU. Sedangkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama […]

  • 60-an Pelajar Antusias Ikuti Pelatihan Jurnalistik

    60-an Pelajar Antusias Ikuti Pelatihan Jurnalistik

    • calendar_month Kam, 16 Des 2021
    • account_circle admin
    • visibility 123
    • 0Komentar

    Momen salah satu sesi pelatihan jurnalistik, dimana peserta membacakan hasil gagasannya di depan para peserta lain MARGOYOSO – Lembaga Pers dan Jurnalistik Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Pati sukses menyelenggarakan pelatihan jurnalistik di MTs Darun Najah, Ngemplak Kidul, Margoyoso selama dua hari berturut-turut pada tanggal 11 – 12 Desember 2021. Pelatihan ini menyasar peserta didik MTs […]

  • PCNU-PATI Photo by NEOM

    Puisi-Puisi Puji Pistols

    • calendar_month Ming, 28 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 128
    • 0Komentar

    Boneka Perca – Marina Tsvetaeva Di Elabuga kutemukan ia kepalanya pecah berdarah dekat karangan bunga ada tanda merah Musim dingan hanya angin tandang dan pulang Siapa mencipta suara senapan di tepian hutan? Di Elabuga pesona matamu dibekukan buku karam – bersalju – Rumah Tikar Hujan ’Februari 2013 Cerita Tentang “Cien Sonetos De Amor” – Kepada: […]

  • Strategi Menulis Opini dan Esai Bisa Pakai Dua Gaya Ini

    Strategi Menulis Opini dan Esai Bisa Pakai Dua Gaya Ini

    • calendar_month Sel, 5 Nov 2024
    • account_circle admin
    • visibility 104
    • 0Komentar

    Semarang – Dalam menulis artikel populer (opini/esai), penulis bisa menggunakan dua gaya yaitu gaya teknokratis dan gaya sosiologis. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMP Tahfidz Al Furqon Karangawen Demak Junaidi Abdul Munif saat menjadi narasumber Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus Part 2 Gerakan Literasi Karya Tulis Jurnalistik bertema “Strategi Penulisan Artikel Populer (Opini/Esai) bertema Pendidikan” […]

  • Tanya Jawab Bersama Syuriah

    Tanya Jawab Bersama Syuriah

    • calendar_month Rab, 5 Apr 2017
    • account_circle admin
    • visibility 103
    • 0Komentar

    Assalamu’alaikumwarohmatullohiwabarokatuh Pak kyai, ketika ujian SIM, praktik gagal berkali kali, lalu sebagai solusi terakhir polisi menyarankan lewat  pelatihan dengan biaya  yang lebih mahal dari biaya resmi pembuatan SIM itu sendiri. Kalau tidak, berkas permohonan SIM akan diblokir maka mengulang dari awal dengan menunggu satu tahun, atau polisi menyuruh membayar sejumlah uang agar langsung dapat  SIM […]

  • Puisi-Puisi Juita Intifada

    Puisi-Puisi Juita Intifada

    • calendar_month Sab, 7 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 118
    • 0Komentar

      Sabtu Malam Sabtu Malam Minggu kabarmu yang lama ku tunggu tiba bertamu “bagaimana kau tahu?” sedang indomini membisu tersisa aku memeluk rindu   Sore di Tepian Rindu sore di hari minggu satu satu bergegas melaju menyusur tepian rindu dua dua menunggu aku merayu   “kemari, sama-sama mencebur” mereka tersenyum sedang rasaku makin larut dimana […]

expand_less