Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Koin Kemandirian NU

Koin Kemandirian NU

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 31 Jan 2018
  • visibility 48
  • comment 0 komentar

RABU, 31 Januari 2018, Nahdlatul Ulama memeringati Hari Lahir (Harlah) ke-92. Berdiri sejak 31 Januari 1926, kontribusi NU pada bangsa tidak terhitung jumlahnya, baik dalam konteks pembinaan moral, peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan ekonomi umat, serta internalisasi nasionalisme dan patriotisme.
NU berdiri dari tiga embiro gerakan, yaitu Nahdlatul Wathan yang bergerak di bidang nasionalisme (1916), Tashwirul Afkar yang bergerak di bidang intelektual (1918), dan pada tahun yang sama mendirikan Nahdlatut Tujjar yang bergerak di bidang ekonomi (1918). Adapun tujuan berdirinya NU ada dua, pertama, memperkuat dan menjalankan akidah ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyyah.
Kedua, meraih kemerdekaan dan mengembangkan potensi bangsa di berbagai bidang kehidupan, khususnya pembinaan moral, pengembangan pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi umat. Selama lebih kurang 92 tahun, prestasi NU di bidang pendidikan dan kebangsaan sudah teruji. Namun dalam konteks pemberdayaan ekonomi umat, prestasinya masih belum banyak bukti.
Oleh sebab itu, penguatan bidang ekonomi ini harus dirintis dan dijalankan secara konsisten, dan intensif. Koin kemandirian bisa menjadi gerakan kolektif yang dilakukan secara massif oleh seluruh warga NU dengan memanfaatkan jaringan struktural yang ada.
Jaringan struktur NU yang paling tepat menggerakkan koin kemandirian adalah Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) mulai dari pusat sampai ranting (desa).
Potensi zakat nasional sebesar Rp 280 triliun dan baru tergali Rp 6 triliun menjadi pekerjaan agung Lazisnu dengan totalitas dan akuntabilitas tinggi. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah, pertama membentuk struktur Lazisnu, khususnya level cabang (kabupaten/kota), majelis wakil cabang (kecamatan), dan ranting (desa).
Struktur Lazisnu yang dimaksud tidak hanya susunan pengurus yang biasa dibentuk setelah konferensi yang kurang aktif dan tidak menunjukkan kinerja yang terukur. Struktur yang dimaksud adalah bagian operasional lapangan yang bergerak langsung menjemput bola.


Kedua, mengadakan pendidikan dan latihan manajemen zakat, infak dan sedekah. Manajemen menjadi kata kunci dalam menggerakkan kinerja Lazisnu.
Semua personel yang terlibat dalam operasional di lapangan bekerja penuh, menggunakan strategi penghimpunan yang efektif, mempunyai program distribusi konsumtif dan pendayagunaan produktif yang proporsional, membuat laporan yang akuntabel, dan honor yang jelas.
Yusuf Al-Qaradlawi dalam kitab Fiqhuz Zakah menjelaskan, amil zakat mempunyai bagian minimal 1/8 dari penghimpunan yang ada. Namun, jika negara memberikan anggaran yang jelas, maka amil tidak mempunyai hak zakat.
Dalam konteks ini, jika personel Lazisnu dicukupi honornya oleh NU, maka mereka tidak berhak mengambil hak 1/8 dari hasil penghimpunan. Namun, jika tidak dicukupi, maka mereka berhak mendapatkan hak 1/8 dari hasil penghimpunan.
Pada awal rintisan, seyogianya dana organisasi digunakan untuk menggaji personel Lazisnu sampai penghimpunannya mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini sangat penting karena salah satu faktor tidak berjalannya Lazisnu adalah pendekatan manajemen yang kurang tepat.
Selama ini Lazisnu hanya bergerak menjelang Idul Fitri dan sifat personelnya adalah sukarelawan. Jika ingin menggerakkan Lazisnu secara maksimal dan menjadikannya sebagai jantung organisasi, maka harus ada personel yang menggerakkan Lazisnu dengan honor yang jelas.
Ketiga, mengadakan studi banding ke Lazisnu yang sukses. Salah satu Lazisnu yang layak dijadikan tempat studi banding adalah Sragen Jawa Tengah. Pada 2017, Lazisnu Sragen berhasil mengumpulkan dana Rp 5,8 miliar lebih.
PBNU mencanangkan Sragen sebagai percontohan koin kemandirian NU nasional. Semua kader bergerak untuk membagikan koin kemandirian dalam bentuk kotak amal, kemudian mengambilnya dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
Transparansi, akuntabilitas, dan profesionalitas dijaga dengan standar tinggi untuk menjaga kepercayaan warga NU. Kepercayaan adalah modal utama yang harus dijaga dengan komitmen tinggi.
Selain Lazisnu Sragen, Lazisnu Ranting Nanggerang Cirucug, Sukabumi, Jawa Barat layak menjadi contoh. Lazisnu level desa ini mempunyai anggota sekitar 1.500 orang yang setiap hari membayar iuran sebesar Rp 500.
Uang yang terkumpul bisa digunakan untuk membangun dan mengoperasikan balai kesehatan, mencukupi kebutuhan orang yang meninggal sampai tujuh hari, menerangi tempat ibadah, memberikan bantuan konsumtif kepada orang-orang yang tidak mampu, melakukan penghijauan lingkungan, dan usaha-usaha produktif lainnya.
Keempat, khusus untuk Lazisnu cabang, seyogianya melakukan koordinasi dan bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kabupaten supaya ada kesepahaman untuk bersama-sama menggerakkan potensi zakat yang sangat besar.
Lazisnu akan belajar banyak kepada Baznas, khususnya yang berkaitan dengan legalitas lembaga zakat dan hal-hal yang terkait dengan operasionalisasi lembaga zakat yang sesuai dengan undang-undang zakat.
Kelima, pengurus NU struktural dan pemimpin NU kultural, seperti imam masjid, mushala, majelis taklim, Taman Pendidikan Alquran, dan pondok pesantren seyogianya menjadi teladan bagi warga NU dengan menjadi anggota koin kemandirian NU.
Semoga dengan lima langkah ini, Lazisnu bangkit sebagai jantung organisasi dalam memberdayakan ekonomi warga NU menuju kemandirian ekonomi yang dicita-citakan. (*Jamal Ma’mur Asmani Wakil Ketua PCNU Pati/31 Januari 2018 | Suara Muria H15-52)
  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Strategi Menulis Opini dan Esai Bisa Pakai Dua Gaya Ini

    Strategi Menulis Opini dan Esai Bisa Pakai Dua Gaya Ini

    • calendar_month Sel, 5 Nov 2024
    • account_circle admin
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Semarang – Dalam menulis artikel populer (opini/esai), penulis bisa menggunakan dua gaya yaitu gaya teknokratis dan gaya sosiologis. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMP Tahfidz Al Furqon Karangawen Demak Junaidi Abdul Munif saat menjadi narasumber Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus Part 2 Gerakan Literasi Karya Tulis Jurnalistik bertema “Strategi Penulisan Artikel Populer (Opini/Esai) bertema Pendidikan” […]

  • PAC IPNU IPPNU Trangkil Juara Lomba Kreasi Pelajar

    PAC IPNU IPPNU Trangkil Juara Lomba Kreasi Pelajar

    • calendar_month Ming, 23 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 61
    • 0Komentar

    PATI – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Trangkil mengerahkan 73 personil untuk berpartisipasi dalam kegiatan Apel dan Kirab Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-alun Kabupaten Pati pada Sabtu (22/10/2022). Dalam kesempatan itu, PAC IPNU IPPNU Trangkil juga menyabet juara 1 dalam ajang Lomba Kreasi Pelajar […]

  • Gandeng Lesbumi Pati, Gandrung Sastra Muncul Kembali

    Gandeng Lesbumi Pati, Gandrung Sastra Muncul Kembali

    • calendar_month Jum, 21 Feb 2025
    • account_circle admin
    • visibility 66
    • 0Komentar

      Pati – Gandrung Sastra muncul kembali menjelang bulan suci Ramadan, Kamis (20/2/2025) malam. Acara tadarus puisi ini menggandeng beberapa pihak, salah satunya Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pati. Gairah sastra di Bumi Mina Tani pun kembali menggeliat dalam gandrung Gandrung Sastra #13 itu. Suasana syahdu pun tercipta di Rumah Gandrung Sastra Desa Sekarjalak, […]

  • Wakil Rektor Inisnu Temanggung Juara II Lomba Penulisan Naskah Khotbah Jumat

    Wakil Rektor Inisnu Temanggung Juara II Lomba Penulisan Naskah Khotbah Jumat

    • calendar_month Kam, 27 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Temanggung – Wakil Rektor INISNU Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda berhasil meraih Juara II dalam Lomba Penulisan Naskah Khotbah Jumat Bidang Maritim bertema “Pengembangan Potensi Maritim Indonesia Bagi Kesejahteraan Umat”. Hal itu terungkap melalui pengumuman kejuaraan lomba pada Selasa 926/3/2025). Pengumuman pemenang secara resmi diunggah melalui Instagram @abdul.kholikdpdri dan @nuonline_id. Dalam kesempatan itu, Dr. Hamidulloh […]

  • PCNU-PATI

    PCNU Kabupaten Pati; Selenggarakan Bahtsul Masail Wakaf Uang

    • calendar_month Jum, 17 Mei 2024
    • account_circle admin
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Hingga saat ini fenomena wakaf uang di Indonesia relatif masih sangat minim. Dilaporkan oleh BWI (Badan Wakaf Indonesia) pada tahun 2023, dari potensi nasional yang bisa mencapai Rp. 180 triliun baru terserap secara akumulatif sekitar Rp. 2,23 triliun, atau kurang dari 2%. Sejak dicanangkan pada tahun 2010 memang belum maksimal. Sebetulnya regulasi terkait zakat […]

  • Tiga Video Terbaik Menang Lomba FKPT Jateng 2025, Ketua FKPT: Kreativitas Anak Muda Luar Biasa!

    Tiga Video Terbaik Menang Lomba FKPT Jateng 2025, Ketua FKPT: Kreativitas Anak Muda Luar Biasa!

    • calendar_month Jum, 25 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 53
    • 0Komentar

      Semarang – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah mengumumkan para pemenang lomba pembuatan video pendek bertema “Pitutur Cinta: Implementasi Ajaran Agama dalam Bingkai NKRI dengan Semangat Cinta Kasih” tahun 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya edukatif FKPT dalam membumikan nilai-nilai moderasi beragama di kalangan generasi muda. Tiga video terbaik berhasil menyita perhatian […]

expand_less