Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Perempuan Memposisikan Diri

Perempuan Memposisikan Diri

  • account_circle admin
  • calendar_month Ming, 3 Okt 2021
  • visibility 76
  • comment 0 komentar

 Oleh : Aditiya Tri Utami

Islam memberikan tuntunan yang tegas bahwa semua manusia, tanpa membedakan perempuan dan laki-laki diciptakan untuk sebuah misi yang amat penting sebagai khalifah fil ardh (pemimpin untuk mengelola kehidupan dibumi), paling tidak pemimpin untuk dirinya sendiri. Karena itu, perempuan dan laki-laki diharapkan bekerjasama, bahu membahu, bergotong royong mewujudkan masyarakat yang damai, bahagia, dan sejahtera (baldatun thayyibah wa rabbun ghafur) “Musdah Mulia”.

Menurut RA. Kartini Perempuan harus berjuang untuk mendapatkan martabat yang sejajar dengan kaum pria. Perempuan harus dididik dan dicerdaskan agar hati dan pikirannya terbuka, karena Tuhan menjadikan perempuan dan laki-laki sebagai makhluk yang memiliki derajat dan martabat yang sama.

Posisi Perempuan Sebagai Anak

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, maka hitamlah mukanya karena sangat marah. Lalu ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak karena malu. Apakah ia akan memelihara anak tersebut dengan menanggung kehinaan ataukah akan meguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketauilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” An-Nahl [16]: 58-59

Nabi Muhammad SAW., mengajarkan para orangtua agar bertindak adil terhadap anak perempuan, tidak mendominasikan dan mendiskriminasi, dan tidak melakukan tindak kekerasan terutama kekerasan dalam rumah tangga. Orang tua selayaknya memberikan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka, tidak memaksakan ke hendak, terutama dalam pernikahan dan pemilihan jodoh.

Terlebih terhadap anak-anak yatim perempuan. Al-Qur’an dengan tandas menyatakan bahwa mereka, anak-anak yatim perempuan, perempuan-perempuan dewasa lainnya, dan mereka yang terlemahkan oleh struktur social, harus mendapatkan perlindungan dan perlakuan yang adil. Sejumlah ayat dan hadis menjelaskan bahwa perempuan dalam posisinya sebagai anak tidak boleh ditelantarkan, dianiaya atau dizalimi. Anak perempuan tidak boleh dikhitan dengan cara yang keji, dijual (trafficking) untuk jadi budak seks atau dipekerjakan secara paksa, dilacurkan atau dipaksa menikah. Semua bentuk trafficking, perkawinan anak-anak, pemaksaan pelacuran, mempekerjakan anak-anak, dan pelecehan seksual terhadap anak-anak adalah dosa besar dan perbuatan zalim yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dan semua yang diharamkan islam.

Setiap orang tua bertanggung jawab memberikan proteksi dan perlakuan adil kepada anak-anak, tanpa membedakan jenis kelamin. Setiap orang tua wajib memberikan makanan bergizi, perlakuan adil, pendidikan memadai, keterampilan yang dibutuhkan agar anak-anak tumbuh menjadi manusia berguna. Tidak ada perbedaan antara anak perempuan dan anak laki-laki. Islam memosisikan anak perempuan setara dan sederajat dengan anak laki-laki.

Posisi Perempuan Sebagai Warga Masyarakat

Posisi perempuan dalam masyarakat dan Negara sangat jelas yakni sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga Negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Perintah Allah untuk berbuat adil dalam seluruh bidang kehidupan, baik dalam ranah domestic maupun ranah public sangat tegas dan tandas. Keadilan mesti ditegakkan. Demikianlah, keadilan merupakan prinsip ajaran Islam yang mesti ditegakkan dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Prinsip itu harus selalu ada dalam setiap norma, tata nilai, dan perilaku umat manusia dimanapun dan kapan pun.

Keadilan yang diajarkan islam selalu memuat prinsip membela yang benar, melindungi yang tertindas, menolong yang kesulitan, dan menghentikan kezaliman dan kesewenang-wenangan. Dengan keadilan, yang benar akan dibela meskipun merupakan kelompok minoritas dan tertindas. Kehadiran islam dengan nilai-nilai keadilan yang dibawahnya telah membuat kaum tertindas dan marjinal (mustadh’afin) memiliki secercah harapan. Diantara kelompok mustadh’afin yang paling beruntung dengan kehadiran islam dalam kaum perempuan.

Posisi perempuan sebagai warga masyarakat dan warga Negara adalah setara dengan laki-laki. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama, keduanya  pun bertanggung jawab penuh membentuk masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Perempuan sebagai warga Negara penuh dan anggota masyarakat diharapkan aktif terlibat dalam berbagai aktivitas social di masyarakat. Tujuannya jelas, membangun masyarakat yang baldatun thayyibah wa rabbun ghafur. Perempuan harus mampu membagi waktunya untuk kepentingan diri sendiri, kepentingan keluarga, dan kepentingan masyarakat.

Perempuan harus selalu ingat bahwa tugas utamanya diciptakan Allah SWT., adalah menjadi khalifah, menjadi pemimpin, pengelola dan manajer, dimulai dari memimpin dan mengelola diri sendiri, lalu anggota keluarga dan selanjutnya masyarakat. Dengan demikian, hidup perempuan akan bemakna sepenuhnya.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menjadi Santri Sukses: Belajar dari KH MA Sahal Mahfudh

    Menjadi Santri Sukses: Belajar dari KH MA Sahal Mahfudh

    • calendar_month Sab, 21 Okt 2017
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Pati.  Dalam memeriyahkan Hari Santri Nasional Kampus IPMAFA mengadakan bedah buku Biografi Intelektual KH MA Sahal Mahfudh, di Auditorium IPMAFA Pati, Sabtu, 21 Oktober 2017 dalam rangka ikut memeriahkan Hari Santri Nasional 2017. “Tantangan santri sekarang dan di masa depan sangat kompleks, lebih berat dari zaman sekarang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang meluluhlantakan batas […]

  • PR IPNU IPPNU Tlutup Sholawatan Bareng Dalam Rangka Peringati Maulid Nabi dan HSN

    PR IPNU IPPNU Tlutup Sholawatan Bareng Dalam Rangka Peringati Maulid Nabi dan HSN

    • calendar_month Sab, 23 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 99
    • 0Komentar

    TRANGKIL – Dalam rangka memperingati maulid Nabi dan HSN, Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Tlutup menggelar sholawatan pada kamis (21/10).  Acara tersebut merupakan wujud rasa syukur karena telah menjadi umat Nabi Muhammad SAW., serta diharapkan acara tersebut dapat membangun silaturahmi antar umat.  Acara bertempat di rumah Rekan Lukman Anggota yang hadir sangat antusias mengikuti acara.  “Alhamdulillah, […]

  • Muslimat NU Pati Gelontorkan Rp 3M untuk Santuni Yatim

    Muslimat NU Pati Gelontorkan Rp 3M untuk Santuni Yatim

    • calendar_month Sab, 5 Okt 2019
    • account_circle admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    PATI-Gedung Haji Pati mendadak menjadi lautan putih, Sabtu (5/10) pagi tadi. Sedikitnya, 6000 anggota Muslimat NU se-Kabupaten menghadiri acara istighotsah dan selawat bersama. Santunan yatim piatu secara simbolis oleh Pengurus Cabang Muslimat NU Pati Ibu-ibu Muslimat tersebut, atas intruksi pengurus cabang datang dengan mengenakan dresscode serba putih. Jamaah terbanyak datang dari PAC Pucakwangi sebanyak 750 […]

  • NU Gembong Bocorkan Konsep Agenda Hari Santri

    NU Gembong Bocorkan Konsep Agenda Hari Santri

    • calendar_month Jum, 9 Sep 2022
    • account_circle admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    GEMBONG – Hari Santri Nasional (HSN) yang biasa diperingati setiap 22 Oktober memang masih cukup jauh. Namun, MWC NU Gembong telah mempersiapkan kegiatan untuk mengenang jasa para santri tersebut. Jumat (9/9) siang, MWC NU Gembong melangsungkan rapat untuk membahas kegiatan tersebut. Personel rapat pun beragam guna memperoleh ide-ide dan gagasan baru untuk memperingati HSN 2022. […]

  • PMH Al-Kautsar Gandeng LTN NU Gelar Training Jurnalistik

    PMH Al-Kautsar Gandeng LTN NU Gelar Training Jurnalistik

    • calendar_month Jum, 26 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 68
    • 0Komentar

    Pesantren Mathali’ul Huda Al-Kautsar mengadakan Training of Journalism untuk pengelola media pesantren pada Jumat (26/7) di Gedung PDF PMH Al-Kautsar. Training tersebut menghadirkan M. Sofyan Alnashr dan Arwani dari LTN NU Pati sebagai trainer. Acara training diawali dengan materi pengantar jurnalistik, tehnik reportase dan wawancara. Kemudian sesi kedua dilanjutkan dengan manajemen redaksional dan praktik penerbitan […]

  • Porsema XIII Pati Resmi Dibuka, Ribuan Siswa Ma'arif NU Pati Beradu Talenta

    Porsema XIII Pati Resmi Dibuka, Ribuan Siswa Ma’arif NU Pati Beradu Talenta

    • calendar_month Sab, 9 Agu 2025
    • account_circle admin
    • visibility 96
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id – Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif Nahdlatul Ulama (Porsema) XIII tingkat Kabupaten Pati resmi dibuka di lapangan Safin Pati Sport School (SPSS) yang berada Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, pada Sabtu (9/8/2025) pagi. Kegiatan ini diikuti oleh 1.550 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari MI/SD, MTs/SMP, hingga MA/SMA/SMK yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) […]

expand_less