Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Perempuan Memposisikan Diri

Perempuan Memposisikan Diri

  • account_circle admin
  • calendar_month Ming, 3 Okt 2021
  • visibility 57
  • comment 0 komentar

 Oleh : Aditiya Tri Utami

Islam memberikan tuntunan yang tegas bahwa semua manusia, tanpa membedakan perempuan dan laki-laki diciptakan untuk sebuah misi yang amat penting sebagai khalifah fil ardh (pemimpin untuk mengelola kehidupan dibumi), paling tidak pemimpin untuk dirinya sendiri. Karena itu, perempuan dan laki-laki diharapkan bekerjasama, bahu membahu, bergotong royong mewujudkan masyarakat yang damai, bahagia, dan sejahtera (baldatun thayyibah wa rabbun ghafur) “Musdah Mulia”.

Menurut RA. Kartini Perempuan harus berjuang untuk mendapatkan martabat yang sejajar dengan kaum pria. Perempuan harus dididik dan dicerdaskan agar hati dan pikirannya terbuka, karena Tuhan menjadikan perempuan dan laki-laki sebagai makhluk yang memiliki derajat dan martabat yang sama.

Posisi Perempuan Sebagai Anak

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, maka hitamlah mukanya karena sangat marah. Lalu ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak karena malu. Apakah ia akan memelihara anak tersebut dengan menanggung kehinaan ataukah akan meguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketauilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” An-Nahl [16]: 58-59

Nabi Muhammad SAW., mengajarkan para orangtua agar bertindak adil terhadap anak perempuan, tidak mendominasikan dan mendiskriminasi, dan tidak melakukan tindak kekerasan terutama kekerasan dalam rumah tangga. Orang tua selayaknya memberikan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka, tidak memaksakan ke hendak, terutama dalam pernikahan dan pemilihan jodoh.

Terlebih terhadap anak-anak yatim perempuan. Al-Qur’an dengan tandas menyatakan bahwa mereka, anak-anak yatim perempuan, perempuan-perempuan dewasa lainnya, dan mereka yang terlemahkan oleh struktur social, harus mendapatkan perlindungan dan perlakuan yang adil. Sejumlah ayat dan hadis menjelaskan bahwa perempuan dalam posisinya sebagai anak tidak boleh ditelantarkan, dianiaya atau dizalimi. Anak perempuan tidak boleh dikhitan dengan cara yang keji, dijual (trafficking) untuk jadi budak seks atau dipekerjakan secara paksa, dilacurkan atau dipaksa menikah. Semua bentuk trafficking, perkawinan anak-anak, pemaksaan pelacuran, mempekerjakan anak-anak, dan pelecehan seksual terhadap anak-anak adalah dosa besar dan perbuatan zalim yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dan semua yang diharamkan islam.

Setiap orang tua bertanggung jawab memberikan proteksi dan perlakuan adil kepada anak-anak, tanpa membedakan jenis kelamin. Setiap orang tua wajib memberikan makanan bergizi, perlakuan adil, pendidikan memadai, keterampilan yang dibutuhkan agar anak-anak tumbuh menjadi manusia berguna. Tidak ada perbedaan antara anak perempuan dan anak laki-laki. Islam memosisikan anak perempuan setara dan sederajat dengan anak laki-laki.

Posisi Perempuan Sebagai Warga Masyarakat

Posisi perempuan dalam masyarakat dan Negara sangat jelas yakni sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga Negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Perintah Allah untuk berbuat adil dalam seluruh bidang kehidupan, baik dalam ranah domestic maupun ranah public sangat tegas dan tandas. Keadilan mesti ditegakkan. Demikianlah, keadilan merupakan prinsip ajaran Islam yang mesti ditegakkan dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Prinsip itu harus selalu ada dalam setiap norma, tata nilai, dan perilaku umat manusia dimanapun dan kapan pun.

Keadilan yang diajarkan islam selalu memuat prinsip membela yang benar, melindungi yang tertindas, menolong yang kesulitan, dan menghentikan kezaliman dan kesewenang-wenangan. Dengan keadilan, yang benar akan dibela meskipun merupakan kelompok minoritas dan tertindas. Kehadiran islam dengan nilai-nilai keadilan yang dibawahnya telah membuat kaum tertindas dan marjinal (mustadh’afin) memiliki secercah harapan. Diantara kelompok mustadh’afin yang paling beruntung dengan kehadiran islam dalam kaum perempuan.

Posisi perempuan sebagai warga masyarakat dan warga Negara adalah setara dengan laki-laki. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama, keduanya  pun bertanggung jawab penuh membentuk masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Perempuan sebagai warga Negara penuh dan anggota masyarakat diharapkan aktif terlibat dalam berbagai aktivitas social di masyarakat. Tujuannya jelas, membangun masyarakat yang baldatun thayyibah wa rabbun ghafur. Perempuan harus mampu membagi waktunya untuk kepentingan diri sendiri, kepentingan keluarga, dan kepentingan masyarakat.

Perempuan harus selalu ingat bahwa tugas utamanya diciptakan Allah SWT., adalah menjadi khalifah, menjadi pemimpin, pengelola dan manajer, dimulai dari memimpin dan mengelola diri sendiri, lalu anggota keluarga dan selanjutnya masyarakat. Dengan demikian, hidup perempuan akan bemakna sepenuhnya.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU PATI - Ilustrasi Menghitung Kredit. Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash.

    Kredit

    • calendar_month Rab, 25 Mei 2022
    • account_circle admin
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Karena untuk menjadi istiqomah itu amat berat. Selalu tepat waktu dalam kondisi apa saja, dimana saja, dengan siapa dan berbuat apa. Jika sudah mengiyakan sepekan sekali harus ada tulisan ya harus di sempatkan. Seperti halnya kemarin-kemarin jika hari kemenangan tinggal kenangan. Setelah sebulan fuul kita terkekang, menahan lapar, menahan dahaga. Tapi belum mampu menahan rasan-rasan […]

  • Silaturrahim dan Koordinasi PCNU ke Eks Kawedanan Jakenan

    Silaturrahim dan Koordinasi PCNU ke Eks Kawedanan Jakenan

    • calendar_month Ming, 22 Sep 2019
    • account_circle admin
    • visibility 37
    • 0Komentar

    JAKENAN – Roashow Turba Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Pati kembali berlanjut. Ahad (22/9/2019) pagi, giliran MWCNU dan Ranting se-eks Kawedanan Jakenan yang dikunjungi menyusul dua gelaran serupa di eks-Kawedanan Tayu dan Pati Kota. Bertempat di Aula Kantor Camat Jakenan, PCNU Pati bertemu dengan jajaran pengurus MWCNU dan Ranting dari empat kecamatan sekaligus, Jakenan, Jaken, […]

  • Rangkul Polres, PMII Pati Adakan Vaksin Covid

    Rangkul Polres, PMII Pati Adakan Vaksin Covid

    • calendar_month Kam, 9 Sep 2021
    • account_circle admin
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Sekretaris PC PMII Pati, Agus Ulinnuha (jas biru) mendampingi Kapolres Pati, AKBP Christian Tobing, S.I.K., M.H. (seragam polisi kiri) sedang memantau perjalanan kegiatan vaksinasi covid-19 dosis 1 yang dilakukan oleh PMII Pati dan Polres Pati PATI – Para mahasiswa memang sudah selayaknya bergerak. Bukan sekadar belajar di ruang kelas, namun juga harus turun tangan melayani […]

  • Haul KH. Hadlrawi Akan Hadirkan Habib Bidin Pekalongan

    Haul KH. Hadlrawi Akan Hadirkan Habib Bidin Pekalongan

    • calendar_month Jum, 30 Agu 2019
    • account_circle admin
    • visibility 63
    • 0Komentar

    WEDARIJAKSA-Kamis (29/8) siang, ratusan warga bersuyun-duyun memadati komplek Yayasan Thoriqul Ulum, Wedarijaksa. Beberapa pedagang kaki lima juga tampak menggelar lapaknya di sekitaran area tersebut. Hari itu merupakan pembukaan Haul ke-42 KH. Hadlrowi dan peringatan HUT Yayasan yang ke-54. Beberapa anggota Banser Satkoryon Wedarijaksa sedang bersiap memgawal karnaval dalam rangka Haul ke-42 KH. Hadlrawi dan peringatan […]

  • Kembali Dibuka, English Capacity Building Program Ma’arif dan RMI NU Jateng

    Kembali Dibuka, English Capacity Building Program Ma’arif dan RMI NU Jateng

    • calendar_month Sel, 21 Okt 2025
    • account_circle admin
    • visibility 96
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id Semarang – Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah kembali membuka kesempatan bagi para guru dan ustadz untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui program NES English Capacity Building Batch 3. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara LP […]

  • 25 Ribu Peserta Meriahkan Jalan Sehat Santri NU Jateng 2025

    25 Ribu Peserta Meriahkan Jalan Sehat Santri NU Jateng 2025

    • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
    • account_circle admin
    • visibility 4.169
    • 0Komentar

        Pcnupati.or.id Semarang — Semangat kebersamaan dan nuansa hijau khas Nahdlatul Ulama (NU) menyelimuti Stadion Pandanaran, Wujil Bergas, Kabupaten Semarang, Sabtu (25/10/2025). Ribuan masyarakat tumpah ruah mengikuti Jalan Sehat Santri NU Jateng 2025, salah satu rangkaian utama dalam peringatan Hari Santri yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. Sedikitnya 25 ribu peserta […]

expand_less