Dunia Anak, dunia Parenting & Dunia Film
Oleh : Inayatun Najikah
Beberapa waktu yang lalu saya bersama teman-teman pergi ke bioskop untuk menonton sebuah film. Awalnya cuma berdua, tapi ternyata pas sampai di lokasi ketemu teman-teman yang lain. Dan tanpa disengaja pula kami menonton film yang sama. Miracle In Cell No. 7. Film yang menceritakan tentang bagaimana perjuangan seorang ayah.
Sebelumnya saya sempat melihat trailer film tersebut di youtube. Rasa penasaran saya akan bagaimana alur ceritanya, membawa saya ingin menonton filmnya versi lengkap. Awal pemutaran film sudah dibuat haru dengan acting aktor utamanya. Seorang ayah yang memiliki kebutuhan khusus berjuang untuk anak gadisnya yang masih kecil.
Seakan dunianya sedang terbalik. Si ayah memiliki sifat dan perilaku seperti anak-anak. Sedangkan putri kecilnya seakan menjadi orang dewasa yang senantiasa sabar merawat dan menjaga ayahnya. Mengapa bisa begitu?
Seorang anak yang dididik dengan penuh keikhlasan dan kesabaran maka lambat laun semakin ia tumbuh, akan menjadi seseorang yang baik budi pekertinya. Mendidik dengan penuh kasih sayang dan senantiasa mengajarkan hal-hal yang baik.
Memori anak kecil memang tak sekuat orang dewasa, namun mereka akan mampu merekam hal-hal pertama yang diajarkan kedua orang tuanya hingga mereka tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu, hal pertama yang kita ajarkan kepada anak-anak itu apa. Hal-hal yang baik atau sebaliknya.
Begitu halnya dengan kartika, tokoh anak kecil di film Miracle In Cell No. 7 ini. Biarpun usianya baru sekitar 8 tahun, ia sudah memiliki perangai yang baik. Kartika sabar menemani ayahnya bermain dengan penuh keceriaan. Ia juga tak sungkan membantu ayahnya melakukan pekerjaan rumah dan turut serta membantu ayahnya berjualan balon keliling naik sepeda. Begitu sederhana. Namun kesederhanaan itulah yang membuat keluarga kecil ini begitu bahagia.
Kita sebagai orang tua terkadang lupa. Saat anak-anak menginjak remaja bahkan dewasa, apabila memiliki sifat dan perilaku yang tak baik, pasti kita akan membentak dan memarahi mereka. Padahal itu sebab kesalahan dari didikan kita. Kita lupa untuk melihat kembali bagaimana kita mendidiknya sewaktu mereka masih kecil. Oleh sebab itu, mari jadi orang tua yang baik dan peduli terhadap anak-anak. Terlebih anak-anak kita sendiri.