Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pustaka » Cukuplah Kematian Sebagai Nasihat!

Cukuplah Kematian Sebagai Nasihat!

  • account_circle admin
  • calendar_month Sel, 27 Des 2022
  • visibility 117
  • comment 0 komentar

 “Mati Spektakuler” memuat kisah dan serpihan refleksi hidup. Efek yang dirasakan ketika membaca buku tersebut adalah merinding, takut dan sedih. Bukan karena takut akan kematian, melainkan takut akan amal ibadah yang belum mencukupi untuk terhindar dari api neraka dan belum pantas menjadi penghuni surga. Buku ini menjelaskan dengan detail, gamblang dan mampu menggetarkan perasaan “membuka” tabir keduniaan yang terlalu menipu yang hanya sementara ini, menyadarkan bahwa kehidupan yang sesungguhnya adalah setelah menghadapi kematian, kehidupan yang kekal adalah di akhirat.

Penjelasan mengenai keadaan ketika maut menjemput, kondisi alam barzah, hari kebangkitan, siksaan neraka dan indahnya surga, serta tanda-tanda kiamat terangkum dengan lengkap dan jelas, sehingga mampu mengembalikan keimanan yang rapuh dan rendah menjadi lebih istikamah dalam menjalani perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Buku ini bagus sekali dan pantas dijadikan pedoman ketika dunia terlalu melalaikan dan keimanan kita terasa semakin rendah. Karena orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat akan kematian.

Pesan yang tumbuh di dalam buku ini begitu menyayat hati, memberi kesan bahwa hidup ini ibarat kopi, penuh getir dan gelap kelabu. Agar hidup berarti sebelum mati, maka perlu dicampurkan gula ke dalam kopi. Sehingga kalut yang menimpa dalam hidup akan terobati dengan sentuhan manis di akhir hayat, sebelum malaikat bertanya tentang lika-liku luka hidup seorang hamba.

Selain itu, sajian khas penulis dan penerjemah buku ini sangatlah padu, layaknya harta karun yang pernah hilang ketika menyentuhnya otak langsung merespon dan jari-jemari seakan terbuai untuk membuka lembar demi lembarnya tanpa henti dan mata seolah berkaca-kaca oleh pilihan diksi yang memikat hati. Siapa pun yang membaca buku ini akan hanyut dalam dua dimensi yang berbeda–dunia dan akhirat.

 Sebelum membaca isi buku ini, pembaca akan dibuat takjub oleh covernya, dengan balutan font warna kuning pada judul buku seolah mengibarkan bendera “kematian” yang berarti jiwa sudah terbebas dan bercerai dengan dunia, kini saatnya kembali kepada-Nya. Hal tersebut melambangkan tanda keluhuran dan kedekatan pada Sang Pencipta. Sedangkan warna putih adalah jalan dan petunjuk menuju cahaya keselamatan–surgawi. Dan warna cokelat yang tampak gelap berarti hidup tidak selamanya nyaman dan aman, di sinilah pentingnya sabar dan ikhlas dalam menerima setiap keadaan, muhasabah adalah kunci kebahagiaan.

Adapun kerlipan warna yang tampak berhamburan dengan munculnya angka-angka dari jam waktu, menunjukkan bahwa hidup ini sangatlah singkat seperti jarak antara pagi dan sore. Jika waktu tersebut tidak digunakan dengan baik, maka kehancuran akan merenggut layaknya debu yang diembus oleh terpaan badai yang memilukan.

Buku ini terasa ringan, meskipun lumayan tebal, desainnya yang fleksibel memudahkan untuk dibawa kemana-mana. Layoutnya yang apik membuat tidak gampang bosan ketika membaca buku ini dan harganya pun terbilang ekonomis. Nilai plus di buku ini terletak pada tiga pilar utama, yaitu teori–praktik–informatif. Secara teori, penulis buku ini berpijak pada referensi dan sumber-sumber terpercaya, melalui riset yang mendalam, keotentikan serta kredibilitasnya tidak diragukan lagi. Buku ini juga terintegrasi dengan praktik kehidupan di masa lalu yang memuat kisah sebagai bahan perenungan dan refleksi hidup. Dan informatif terhadap karya terbitan Indonesia bahkan dunia.

Hal di atas adalah bukti keluasan ilmu dan dedikasi penulisnya dalam memperkaya khazanah ajaran Islam, sehingga patut diapresiasi dan layak disebut sebagai karya monumental. Siapa pun bisa mempelajarinya, baik tua maupun muda dan tidak lengkap rasanya kalau tidak menjadi koleksi pribadi atau perpustakaan. Sungguh karya yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, tetap eksis di balik arus yang penuh intrik. Buku ini menjadi pedoman dan pengingat di saat keringnya iman dan takwa. Allahu a’lam bish-shawab.

Judul Buku      : Mati Spektakuler

Penulis             : Khawaja Muhammad

Penerjemah      : Abdullah Ali & Satrio Wahono

Penerbit           : Zaman

Tahun Terbit   : Cetakan Tahun 2021

Tebal Halaman: 468

ISBN               : 978-602-6273-21-5

Peresensi         : Muhammad Sapi’i

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PC Pagar Nusa Dan LPBH NU dampingi Korban Penganiayaan

    PC Pagar Nusa Dan LPBH NU dampingi Korban Penganiayaan

    • calendar_month Sen, 8 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 117
    • 0Komentar

    pcnupati.or.id- Sebuah video viral di media sosial menggambarkan adanya mobil Calya berwarna merah menjadi sasaran perusakan massa. Tampak dalam video itu, mobil bernomor polisi H 1927 KR digulingkan oleh sejumlah warga. Diketahui, kejadian itu berada di Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, pada Sabtu (6/5/2023) lalu. Usut punya usut, peristiwa itu terjadi karena warga setempat merasa […]

  • img-20220325-wa0029-20-1-jpg

    Melisa Imbau Kader IPPNU Ramaikan Masjid dan Mushala Selama Ramadhan

    • calendar_month Sab, 26 Mar 2022
    • account_circle admin
    • visibility 110
    • 0Komentar

      PATI – Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PC IPPNU) Kabupaten Pati, Melisa Yusrina mengimbau para kader Pelajar NU Bumi Mina Tani dapat meramaikan masjid dan musala selama Bulan Suci Ramadan.   “Mengisi masjid atau mushola dengan khataman maupun kajian kitab kuning, yang mana sebagai ciri khas warga nahdliyin yang mana menjadi […]

  • PCNU - PATI

    Santri Piouner dan Memiliki Kecerdasan Mileneal

    • calendar_month Sab, 6 Agu 2022
    • account_circle admin
    • visibility 97
    • 0Komentar

    Oleh : Fikrul Umam Ms* Memperingati Hari Santri 2022, Pesantren memiliki corak pandang dan gagasan intelektual. Santri dituntut kemandirian dan memiliki kompetensi (Prof. Dr. KH. Yudian Wahyudi, 2021). Santri Indonesia memiliki kekhasan dan keimanan dalam bidang tertentu; yakni Santri harus manut dengan Kiai, Santri dididik untuk memiliki kemandirian, santri dituntut untuk berilmu pengetahuan. Kemungkinan yang […]

  • Photo by Dima Solomin

    Mbak Meta

    • calendar_month Rab, 28 Feb 2024
    • account_circle admin
    • visibility 211
    • 0Komentar

    Oleh : Niam At Majha Beberapa bulan kebelakang saya melihat beranda di Facebook saya berseliweran ibu-ibu baik muda atau pun setengah tua berbicara tanpa jeda. Mereka mensosialisasikan kegiatannya baik dalam urusan dapur, sumur, tapi kasurnya di skip. Sedangkan dalam unggahan tersebut di kasih tulisan-tulisan yang menghalangi vidio untuk di tonton. Jadi ketika saya melihat vidio […]

  • Masjid Harus Ramah Anak

    Masjid Harus Ramah Anak

    • calendar_month Sel, 10 Sep 2019
    • account_circle admin
    • visibility 120
    • 0Komentar

    Masjid adalah bangunan pertama Nabi pasca hijrah. Masjid berfungsi sebagai pusat penyucian hati, pendalaman ilmu dan kaderisasi. Jamaah shalat lima waktu, termasuk shalat jumat, pengajian ilmu, dan mendidik kader-kader muda Islam sejak dini tentang akidah, ilmu Al Qur’an, dan syariat Islam adalah sebagian kegiatan masjid. Era Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wa Sallam, masjid benar-benar tempat yang ramah […]

  • PCNU-PATI

    Ketika Cinta Bertasbih 2

    • calendar_month Kam, 10 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 93
    • 0Komentar

    Setiap kali fajar itu merekah ia rasakan nuansanya takpernah sama. Setiap kali merekah selalu ada semburat yangbaru. Ada keindahan baru. Keindahan yang berbeda darifajar hari-hari yang telah lalu. Rasanya tak ada sastrawanyang mampu mendetilkan keindahan panorama itu denganbahasa pena. Tak ada pelukis yang mampu melukiskankeindahan itu dalam kanvasnya. Tak ada! Keindahan itu bisadirasakan, dinikmati dan […]

expand_less