Iklan
Celoteh

Selamat Hari Ibu

Oleh : Inayatun Najikah

Berbicara soal peringatan hari ibu kemarin, kiranya sangat tepat jika tulisan saya kali ini bercerita tentang keseharian ibunda tercinta. Sosok inspiratif yang senantiasa mengajarkan saya banyak hal. Mulai dari bagaimana bersikap sebagai seorang perempuan hingga soal urusan perdapuran.

Bagi saya ibu adalah seorang perempuan biasa yang memiliki semangat luar biasa. Ibu tak mengenal lelah. Saban hari aktivitasnya begitu padat. Saat pagi setelah bangun tidur, ibu pasti mengikuti sholat subuh berjamaah dimushola. Bahkan tak hanya sholat subuh saja, melainkan lima waktu itu ibu usahakan untuk berjamaah. Kecuali ada udzur dan sebab yang mengharuskan ia melaksanakan sholat dirumah.

Konten Terkait
Iklan

Lalu setelah pulang dari mushola, ibu pasti berbelanja bahan masakan di salah satu warga. Ibu akan memasak meski pekerjaan sebagai buruh serabutan sedang menantinya. Maka dengan kelihaiannya ibu akan memasak dengan waktu yang sangat efisien. Namun, jika ia sedang tak ingin memasak, maka saya yang akan menggantikannya. Sebagai bentuk keikutsertaan mengambil peran mengurus rumah. Selain memasak, untuk pekerjaan domestik lain, sudah sepenuhnya menjadi hal rutin yang saya kerjakan.

Kembali soal pekerjaan ibu. Ibu termasuk orang yang gemar beraktivitas. Saya pernah bertanya perihal kesibukannya itu, apakah tak merasa capek dan semacamnya. Ibu dengan tersenyum menjawab bahwa dirinya akan capek dan sakit justru jika tak melakukan aktivitas. Barangkali itu juga menjadi alasan, mengapa saya juga merasakan hal yang sama. Meski daya tahan fisiknya jauh lebih kuat ibu.

Suatu ketika, ibu pernah bercerita pada saat saya masih kuliah, ia sering tak dikirimi uang oleh bapak. Setiap kali bapak pulang dari kota seberang, bapak akan selalu bilang bahwa uangnya dikirimkan untuk mencukupi kebutuhan saya selama kuliah. Respon yang ditunjukkan ibu bukan kemarahan, justru ibu berkata tak masalah karena dirinya masih mempunyai tabungan.

Secara tak langsung, apapun yang dilakukan ibu telah mengajari saya bahwa menjadi seorang perempuan itu berhak bebas. Mandiri dan berdikari dengan kemampuannya sendiri. Tak banyak bergantung pada pasangan. Dan bapak pun juga tak mempermasalahkan jika saat ia pulang dari kota seberang, ibu tak menemaninya dirumah. Bapak memahami karakter dan keinginan ibu untuk tetap bekerja. Sungguh, kesalingan pasangan yang membuat saya ingin menirunya suatu saat kelak.

Ibu bukan seorang ratu ataupun ibu negara. Ibu hanyalah seorang perempuan biasa, yang terkadang bisa melakukan sebuah kesalahan. Dihari ini dimana semua orang merayakan cinta kasihnya untuk sang ibu tercinta, saya turut membelikan sebuah gamis untuk ibu. Meski harganya tak seberapa, namun itulah sedikit wujud cinta saya terhadapnya. Selamat hari ibu untuk ibu saya tercinta, dan untuk seluruh ibu di dunia. Semoga senantiasa dilimpahi kebahagiaan yang tiada tara. Sekian

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button
bandar togel ppidsulsel.net stmik-hsw.ac.id bprdesasanur.com sv388 https://pa-kualakapuas.go.id/ widyagama.org univpancasila.com klik88 provider game slot www.paramadina.org slot gacor klik88 slot gacor scatter hitam slot gacor idn situs slot gacor live casino online game slot slot gacor pg slot gacor malam ini slot pragmatic play link tok99toto tok99toto login slot scatter hitam bojonegorokab.net menpan.net www.latinseminary.org k86sport login slot gacor zeus slot gacor idn slot mahjong mudah jackpot slot gacor 4d https://smpn10kotasukabumi.or.id/ slot klik88 klik88 login slot gacor slot demo