Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Pengakuan Hak-Hak Perempuan

Pengakuan Hak-Hak Perempuan

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 25 Sep 2021
  • visibility 43
  • comment 0 komentar

Oleh : Inayatun Najikhah*



Kehidupan pra Islam membatasi bahkan mendiskriminasi para perempuan. Bahkan ia diperlakukan tidak manusiawi, seperti ketika bayi perempuan lahir maka banyak yang menguburnya hidup-hidup dengan alasan menganggap perempuan lemah tidak mampu berkontribusi dalam perang. 

Ada juga yang beranggapan jika membiarkannya hidup maka nanti akan merepotkan saja. Hadist dari Ibnu Abbas RA ia bercerita: Sayyidina Umar bin Khattab berkata kepada Rasulullah SAW, “Kami pada masa jahiliyyah tidak mengakui atau menganggap keberadaan seorang perempuan. 

Ketika Islam datang dan kemudian mereka (perempuan) disebutkan hak-haknya dan perannya oleh Allah maka pandangan kami berubah kepada mereka bahwa mereka juga mempunyai hak.” (HR Bukhori) Hadist ini menjelaskan bahwa kedatangan Islam memiliki spirit pembebasan kepada siapapun yang tertindas.

Selanjutnya hadist dari Sayyidah Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menjadi wali (bertanggungjawab) terhadap anak-anak Perempuan dan itu dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka itu akan menjadi tameng (perisai) yang menghalangi seseorang tersebut masuk ke dalam neraka.” (HR. Bukhori). 

Dari hadist ini sesungguhnya kita bisa menangkap makna bahwa anak perempuan itu berhak untuk dibesarkan, dipelihara/diasuh secara martabat, juga berhak memperoleh nafkah baik secara materiil maupun immateriil, berhak memperoleh pendidikan, berhak beraktualisasi secara sosial, dan lain sebagainya. Ketika itu dilakukan dengan baik maka hal tersebut akan menjadi penghalang orang yang mengasuh (mengurus) masuk ke dalam neraka. 

Penjelasan hadist ini sangat luar biasa. Peran kita sebagai orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak terlebih anak perempuan sangat di apresiasi dan diberi ganjaran tinggi. Peran orang tua bukan hanya sebatas kepada kepala keluarga (laki-laki saja) perempuan/istri juga sangat diapresiasi oleh Islam dan menjanjikan mereka terhindar dari api neraka.

Membedakan laki-laki dan perempuan secara sengaja dalam Islam adalah kedzaliman. Perbedaan keduanya hanyalah dalam hal biologis semata. Kodrat seorang perempuan adalah hamil, menstruasi, nifas, menyusui, sedangkan laki-laki tidak. Kalau biasanya banyak yang mengatakan bahwa perempuan itu kodratnya merawat anak, memasak, menyapu, mengurus rumah itu adalah hal yang keliru. Karena yang demikian itu namanya peran bukan kodrat. 

Soal peran itu bisa dibagi dan tidak boleh menjadikan salah satu lebih rendah dari yang lainnya. Pandangan yang keliru pun adalah menjauhi perempuan yang sedang haid dengan anggapan bahwa ia kotor. Jika menganggap perempuan lebih rendah dari laki-laki karena menjalankan fungsi biologisnya, maka dia juga sesungguhnya sedang menganggap rendah pemberian Allah. 

Hadist dari Sayyidah Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Bahwa perempuan itu adalah mitra (saudara) laki-laki.” (HR Abu Dawud). Hadist ini pun menjadi dasar prinsip kesetaraan antara laki-laki dan perempuan adalah mitra dalam kebaikan.

Hadist dari Abu Burdah, ayahnya Abu Musa Al-Asy’ari RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, “siapapun laki-laki yang memiliki budak perempuan kemudian memberikan pengajaran atau Pendidikan kepada budak tersebut dengan sebaik-baiknya pendidikan kemudian memerdekakan dan kemudian menikahinya, maka bagi orang tersebut mendapatkan pahala yang berlipat” (HR.Imam Bukhori). Budak adalah orang yang lemah, tidak punya perlindungan. Mengapa harus dinikahi? Jadi pada masa itu pernikahan adalah satu-satunya instrumen untuk melindungi para budak. Salah satu dobrakan yang luar bisa (revolusioner) adalah ketika Islam datang yaitu Islam menyeru pada semua manusia untuk memberi penghargaan, perlindungan, dan memanusiakan perempuan. 

Jika dilihat pada zaman sekarang memang sudah tidak ada yang namanya budak, akan tetapi kita bisa menariknya dalam konteks yang relevan didalam kehidupan kita. Masih banyak kita melihat perempuan yang dalam situasi rentan entah karena kondisi ekonominya, atau karena rendahnya Pendidikan yang ia miliki, atau karena status sosialnya atau karena faktor lainnya yang kemudian ini memposisikan dirinya dalam kondisi yang rentan. Jika seorang laki-laki melihat hal ini dan kemudian menjalankan seperti yang tertera dalam uraian diatas, maka berhak baginya mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah. 


*Pengurus Lazisnu Pati

 

 

 

 

 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI Photo by Visual Karsa

    Perpustakaan

    • calendar_month Jum, 28 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Oleh : Inayatun Najikah Perpustakaan merupakan tempat disimpannya berbagai macam jenis buku. Menurut UU perpustakaan pada bab I pasal 1 menyatakan perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Namun siapa sangka sih ternyata masih ada anak-anak yang tak […]

  • Siapkan Kader Desa, PC PMII Gelar Sekolah Kader Pemerdayaan Desa

    Siapkan Kader Desa, PC PMII Gelar Sekolah Kader Pemerdayaan Desa

    • calendar_month Sab, 9 Jan 2021
    • account_circle admin
    • visibility 36
    • 0Komentar

    PATI – Bertempat di SMK NU Pati, PC MII Kabupaten Pati menyelenggarakan kegiatan Sekolah Kader Pemberdayaan Desa yang dilaksanakan mulai hari ini sampai besok pagi  (09 -10/01/2021). Ketua PC PMII Pati, Shoimul Mubarok mengatakan dengan digelarnya kegiatan tersebut diharapkan melahirkan orang-orang yang mampu menggerakkan pembangunan didesa. “Meski outputnya besar, tapi untuk peserta kami batasi. Kami […]

  • HUT Pati, PCNU : Kedepankan Pembangunan SDM

    HUT Pati, PCNU : Kedepankan Pembangunan SDM

    • calendar_month Kam, 5 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 73
    • 0Komentar

    K. Yusuf Hasyim, ketua PCNU Pati PATI-Tujuh Agustus nanti Kabupaten Pati tepat berusia 698 tahun. Ini merupakan umur yang tergolong matang untuk sebuah kota.  Harapan demi harapan terpanjat dari masyarakat Kabupaten Pati. Tentunya mereka menginginkan Pati yang lebih baik ke depannya.  Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan di Pati turut menyampaikan pandangannya untuk […]

  • NU Kabupaten Pati Punya Website

    NU Kabupaten Pati Punya Website

    • calendar_month Sab, 26 Apr 2014
    • account_circle admin
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Web yang dimiliki NU Kabupaten Pati sementara tampil dengan nama nu-kab-pati.blogspot.com namun kelak akan tampil simple, dan tidak panjang dalam memberi nama Websitenya. cukup ketik www.nu.kabpati.com atau nu.kabpati.org maka saat ini web NU Sudah bisa anda buka. Dalam web ini berisi tentang informasi yang berhubungan dengan NU Kabupaten Pati, pengumuman, pengumuman, mungkin nantibisa berkembang terus […]

  • Eksistensi NU dalam Menjaga Nasionalisme Bangsa

    Eksistensi NU dalam Menjaga Nasionalisme Bangsa

    • calendar_month Kam, 29 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 42
    • 0Komentar

     Oleh: Siswanto Nahdlatul Ulama (NU) sebagaimana yang kita ketahui merupakan organisasi sosial kemasyarakatan keagamaan terbebesar di Indonesia. Bahkan, ada yang mengatakan organisasi terbesar di dunia. Menurut Greg Fealy (2003), hadirnya NU sebagai organisasi sosial keagamaan yang mendorong lahirnya tatanan kehidupan bernegara yang berkeadaban. Selain sebagai organisasi terbesar di Indonesia, NU juga ikut bertanggungjawab untuk memberikan […]

  • LPPNU Pati Turut Serta dalam Penanaman Pohon di Pegunungan Kendeng

    LPPNU Pati Turut Serta dalam Penanaman Pohon di Pegunungan Kendeng

    • calendar_month Sel, 18 Feb 2025
    • account_circle admin
    • visibility 89
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id – Dalam rangka penghijauan di Pegunungan Kendeng, Laskar Lereng Muria (LLM) bekerja sama dengan beberapa organisasi kemasyarakatan, termasuk Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Pati, melakukan penanaman seribu pohon. Penanaman itu tepatnya di wilayah Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Pati, Selasa (18/2/2025). Ketua LPPNU Kabupaten Pati, Sutrisno mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian […]

expand_less