Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Gus Iqdam Silaturahmi ke Pesantren Maslakul Huda Kajen

Gus Iqdam Silaturahmi ke Pesantren Maslakul Huda Kajen

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 6 Mei 2024
  • visibility 50
  • comment 0 komentar

Pcnupati.or.id – Pendakwah milenial Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, bersilaturahmi ke Yayasan Pesantren Maslakul Huda, Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Sabtu (4/5/2024) sore.

 

Kedatangan Gus Iqdam bersama sang Istri, Ning Nila, disambut langsung oleh pengasuh Pesantren Maslakul Huda Kajen, KH. Abdul Ghaffar Rozin beserta istrinya Ning Tutik Nurul Jannah.

 

Di sana, Gus Iqdam juga berkesempatan untuk memberikan tausiyah kepada para santri Maslakul Huda.

 

Dikutip dari tayangan kanal YouTube Maslakul Huda, Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilut Taubah, Pesantren Mambaul Hikam II itu memaparkan tentang filosofi dari kata Santri.

 

Para santri di pondok pesantren asuhan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Kiai Ghaffar Rozin itu tampak antusias mendengarkan ceramah dari Gus Iqdam.

 

“Ada ulama Nahdliyin, ulama NU itu yang mereteli (menjabarkan) makna santri. Pertama, huruf Sin (س). Sin di sini dimaknai Saalikun Ila al-Akhirah. Seorang santri itu adalah yang kehidupannya digunakan untuk menuju kehidupan akhirat,” kata Gus Iqdam.

 

Sementara yang kedua, lanjut dia, yaitu huruf Nun (ن) singkatan dari Naaibun ‘ani al-Masyayikh. Santri adalah sebagai pengganti para guru.

 

“Jangan sampai ketika di pondok sudah istikamah, tapi ketika pulang malah ikut-ikutan ke arah yang tidak jelas. Juga jangan bikin aliran-aliran tidak jelas. Kalian harus menjadi Kiai Rozin Kiai Rozin dan Mbah Sahal Mbah Sahal di daerah masing-masing,” ungkap Gus Iqdam.

 

Kemudian, ia menjelaskan tentang makna huruf  Ta’ (ت), yaitu singkatan dari ta’ibun ‘ani dzunub. Taubat dari kesalahan-kesalahan.

 

“Sregep (rajin) minta ampunan, taubat. Makannya tradisinya NU setelah salat, setelah ibadah itu istigfar untuk melunturkan dosa,” terang dia.

 

Selanjutnya adalah makna huruf Ro’ (ر), singkatan dari Rooghibun fi al-Khoirot. Santri harus senang terhadap kebaikan.

 

“Kalau benar-benar santri itu Rooghibun fi al-Khoirot. Harusnya suka dengan kebaikan,” jelas Gus Iqdam.

 

Terakhir adalah makna huruf Ya’ (ي), yaitu  singkatan dari Yarju as-Salamata fi addunya wal akhirah. Santri harus selalu mengharapkan keselamatan di dunia dan akhirat.

 

“Mengharapkan selamat dunia akhirat. Itu harus balance, imbang,” tandas dia. (Angga/LTN)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gus Rozin: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal Pengabdian kepada Masyarakat

    Gus Rozin: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal Pengabdian kepada Masyarakat

    • calendar_month Sab, 8 Nov 2025
    • account_circle admin
    • visibility 4.853
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id – Rektor Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati, KH Abdul Ghafar Rozin memberikan sambutannya pada Wisuda Pascasarjana Magister Pendidikan Bahasa Arab 2025 yang diselenggarakan pada di Aula 2 Kampus IPMAFA, Sabtu (8/11/25). Dalam sambutannya, Gus Rozin sapaan akrabnya menyampaikan bahwa wisuda tidak boleh dimaknai hanya sebagai ajang pemberian ijazah tanpa makna yang mendalam. […]

  • Fatayat NU Cabang Pati manfaatkan libur Nyepi untuk Latihan Kader Lanjutan

    Fatayat NU Cabang Pati manfaatkan libur Nyepi untuk Latihan Kader Lanjutan

    • calendar_month Sab, 21 Mar 2015
    • account_circle admin
    • visibility 1.052
    • 0Komentar

    Warta Fatayat. Pengurus Cabang Fatayat NU Kab. Pati pada hari ini (Sabtu, 21 Maret 2015) menyelenggarakan kegiatan Latihan Kader Lanjutan (LKL) bertempat di Aula PCNU Kab. Pati. Latihan Kader Lanjutan yang diikuti oleh kader-kader pilihan sebanyak 100 kader utusan dari 20 Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU se-Kab. Pati kali ini mengambil tema :”Bersama Fatayat NU […]

  • Lailatul Ijtima’ PWNU Senggol Soal Pelantikan Presiden

    Lailatul Ijtima’ PWNU Senggol Soal Pelantikan Presiden

    • calendar_month Sel, 15 Okt 2019
    • account_circle admin
    • visibility 61
    • 0Komentar

    SEMARANG-Lailatul Ijtima’ yang digelar oleh PWNU Jawa Tengah Senin (14/10) malam cukup menyita perhatian publik. Pasalnya, agenda rutin tersebut juga mengusung tema refleksi hari santri. Bukan hanya itu, aroma perpolitikan jelang pelantikan Presiden 20 Okteber mendatang juga turut dibahas dalam forum ini. Delegasi-delegasi dari Pengurus Cabang NU se-Jateng yang hadir kian dibuat penasaran akan intruksi […]

  • HSN dan Maulid Jadi Momentum NU Plus Banom Adakan Ziarah Kubro

    HSN dan Maulid Jadi Momentum NU Plus Banom Adakan Ziarah Kubro

    • calendar_month Kam, 21 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Suasana ziarah kubro yang dihadiri oleh pengurus MWC NU Wedarijaksa beserta Banom-Banomnya WEDARIJAKSA – Dalam rangka Memperingati Maulid Nabi SAW dan Hari Santri Nasional, Seluruh banom NU se-kecamatan Wedarijaksa kompak adakan ziarah ke makam para sesepuh NU pada selasa (19/10).  Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri tahun ini diisi dengan serangkaian acara yang diawali dengan […]

  • Sholat Jama’ah, sekaligus I’tikaf

    Sholat Jama’ah, sekaligus I’tikaf

    • calendar_month Jum, 27 Okt 2017
    • account_circle admin
    • visibility 57
    • 0Komentar

    Assalamualaikum Wr Wb. Pak ustadz saya mau tanya, bolehkah setiap menunaikan sholat jama’ah, saya sambil sekalian niat i’tikaf dimasjid tersebut? apakah ketika saya keluar (pulang) dari masjid seketika itu i’tikaf saya langsung dihukumi batal? Mohon jawabannya. Terima kasih Wa’alaikum salam Wr Wb. Hukum I’tikaf adalah sunah muakkad jika kita tidak bernadzar untuk melakukannya, dan disayogyakan […]

  • PCNU-PATI

    Hijrah, Berubah untuk Masa Depan

    • calendar_month Sel, 22 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Jika kau rasa hidupmu membosankan. Jika kau rasa hari-harimu menyedihkan. Kau perlu berhijrah, kawan. Agar harimu kembali cerah, agar senyummu kembali merekah.Namun, jika saat ini kau telah merasa nyaman. Hari-harimu sudah menyenangkan. Bukan berarti kau tak perlu berhijrah. Kau tetap harus berhijrah, berubah menuju arah yang lebih baik karena perubahan adalah keniscayaan.Kita pasti ingin hidup […]

expand_less