Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Suami yang Menulis untuk Kesembuhan Sang Istri

Suami yang Menulis untuk Kesembuhan Sang Istri

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 27 Feb 2023
  • visibility 41
  • comment 0 komentar

Oleh : M. Iqbal Dawami

Ini memang hanya sebuah film. Tapi, film ini mampu meresap ke dalam jiwa dan pikiranku. Ia mampu mengaduk-aduk emosiku dengan sedemikian kuat. Mungkin karena film tersebut dekat dengan duniaku: suami, istri, buku, dan tulis-menulis. Otak bawah sadarku menuntun ke dalam film tersebut bahwa lelaki yang ada dalam film itu adalah aku. 

Bagiku film 1778 Stories of Me and My Wife bukanlah film biasa. Karena ia mampu membuat aku termenung dan menyentak relung kesadaranku. Karena pesan film ini menjadi semacam lonceng pengingat bagi seorang suami untuk selalu mencintai istri hingga nafas terakhir. Dan karena—tentu saja—film ini bagus untuk ditonton.

 Film ini adalah kisah tentang seorang suami yang berusaha mencoba “memperpanjang” usia istrinya yang terkena penyakit kanker rahim. Lantaran penyakitnya itu, sang istri terkena vonis mati tidak kurang dari satu tahun lagi. Seorang suami bernama Sakutaro yang berprofesi seorang penulis science fiction, dan istrinya bernama Setsuko seorang pegawai bank. Keduanya hidup normal dan bahagia. Setiap kali menulis, Sakutaro selalu menyerahkan hasil tulisannya terlebih dahulu ke istrinya untuk dibaca dan diberi masukan. Dengan kata lain, istrinya adalah pembaca pertama karya-karya Sakutaro sebelum diserahkan ke penerbit. 

 Suatu hari istrinya jatuh sakit. Saat diperiksa ke Rumah Sakit, rupanya terkena penyakit kanker usus besar. Saat konsultasi ke dokter, Sakutaro diberi tahu agar tidak membuatnya sedihdemi memperpanjang usia istrinya. Tertawa adalah satu-satunya “obat” alami yang paling manjur agar sang istri menjadi sembuh. Tertawa akan membawa sistem imun. Lantas, apa yang harus dirinya lakukan agar istrinya selalu tertawa? Dia hanyalah seorang penulis sci-fic yang cenderung serius dan “logis-ilmiah” cerita-ceritanya. Sempat dia putus asa dan kehilangan cara. Hingga suatu hari dia melihat boneka lucu yang selalu tertawa di toko loak. Dia membelinya. Aha, dia mendapatkan ide. Dia akan menulis cerita lucu sebanyak 3 halaman setiap hari. Dia yakin cara ini akan berhasil. Karena hanya ini satu-satunya yang bisa dia lakukan sebagai penulis.

Tapi, rupanya tidak semudah itu membuat cerita lucu. Istrinya kebingungan saat membaca cerita pertamanya. Tidak seperti biasanya, yakni tentang science fiction. Ceritanya sungguh tidak jelas. Istrinya menganggap tulisan tersebut tak lebih merupakan esai, alih-alih cerita lucu. Tapi, Setsuko menghargai usaha suaminya.

            “Sejak kapan kamu menulis esai?” tanya Setsuko.

            “Ini bukan esai. Ini fiksi. Tidak lucu ya?” ujar Sakutaro.

            Bukannya menjawab, Setsuko malah balik tanya, “Serial baru, ya?”

            “Ini bukan karya. Aku sedang menulis cerpen setiap hari.”

            “Untuk apa?” tanya Setsuko.

            “Untuk kamu.”

            Setsuko tersipu malu. “Hanya untuk aku?”

            “Ya, hanya untuk kamu.”

Sakutaro terus mencoba menulis cerita lucu. Berkali-kali ia gagal. Tapi, ia tidak patah semangat. Ia coba lagi, gagal lagi, coba lagi, gagal lagi, sampai suatu hari istrinya tertawa membaca ceritanya. Puji Tuhan, ia berhasil membuat cerita yang membuat istrinya tertawa. Kegigihannya membawa hasil. Setiap hari ia menulis satu cerita lalu diserahkan kepada istrinya. Saat membacanya, mereka berdua tertawa bersama. Selalu begitu.

 Tak terasa lima tahun sudah mereka lalui. Dan Setsuko masih hidup. Ini sebuah keajaiban. Mereka sudah mematahkan prediksi dokter soal batas maksimal orang yang terkena kanker usus besar, dimana biasanya tidak sampai lima tahun sudah meninggal. Suami istri ini senang bukan kepalang. Untuk merayakannya, mereka  jalan-jalan ke Hokkaido. Di sana ada sebuah tempat yang ingin mereka singgahi sejak lama.

Meski Setsuko bisa melewati waktu lima tahun, penyakit kankernya tetap tak dapat disembuhkan. Alih-alih sembuh, kanker tersebut malah mulai menyebar di sekujur tubuhnya. Setsuko kemudian dirawat di rumah sakit. Selama di rumah sakit, Sakutaro tetap menulis. Ia berjanji akan terus membuat cerita-cerita lucu untuk dibaca(kan) istrinya. Suatu ketika istrinya sudah tidak bisa membaca lagi, karena semua organ tubuh sudah sulit digerakkan. Ia hanya bisa tidur dan sesekali membuka matanya.

Tapi, Sakutaro tetap menulis. Bahkan ia bertekad untuk menulis 10 atau 50 tahun lagi. Namun, karena istrinya sudah tidak kuat membaca, bahkan membuka matanya, maka Sakutaro sendiri yang membacakan kisah-kisahnya. Tulisannya pun menjadi beragam, tidak melulu soal cerita lucu. Bahkan, kebanyakan kisahnya adalah tentang kenangan dan mimpi-mimpi mereka. Pada tulisan yang ke 1777, istrinya meninggal. Dan keesokan harinya pada saat keluarga dan kerabatnya mempersiapkan upacara terakhir, ia menulis untuk istrinya yang terakhir kali, tulisan yang ke 1778.

Pada akhirnya, bagi Sakutaro, menulis tidak hanya sebuah upaya memperpanjang usia istrinya, tetapi juga upaya penyelamatan dirinya dari segala keputusasaan. Karena hanya itu yang bisa dia lakukan sebagai penulis. Dengan kata lain, menulis setiap hari adalah sebentuk doa harian bagi dia dan istrinya agar bisa diberi umur yang panjang dan dikuatkan dari segala cobaan.   

Bagiku film ini adalah sebuah inspirasi cinta sejati. Suami istri yang mencoba saling menghargai dan membahagiakan dengan caranya masing-masing. Banyak momen-momen menyentuh yang dapat dijadikan teladan. Konon, film ini diangkat dari kisah nyata dari seorang penulis bernama Taku Mayumura. Aku berdoa semoga Allah selalu merahmati dirinya dan almarhum istrinya. Semoga karyanya terus memberi pencerahan bagi pembacanya.    

Akhirul kalam, terpujilah untuk Tsuyoshi Kusanagi yang memerankan Sakutaro dan Yuko Takeuchi sang pemeran Setsuko. Kalian memerankannya dengan apik sekali. Terpujilah bagi orang-orang yang berada di belakang layar, seperti penulis skenario, sutradara, dan yang lainnya. Kalian telah berhasil menyuguhkan film bagus dan memberi pesan yang indah. Dan terpujilah seseorang yang sudah merekomendasikan film ini. Semoga hidupmu selalu dirahmati oleh Allah Swt.[]     

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI

    Haris Terpilih Menjadi Ketua PMII Kota Semarang Periode 2023/2024

    • calendar_month Rab, 27 Sep 2023
    • account_circle admin
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id-Semarang, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC. PMII) Kota Semarang menggelar konferensi cabang (Konfercab) XLI dengan tema “Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli” yang diselenggarakan di Auditorium Pemda Jateng, 21-23 September 2023. Andre Bahtiar Ketua PC PMII Kota Semarang menyampaikan bahwa Konfercab adalah forum tertinggi di tingkat PC serta merupakan forum bertemunya harapan […]

  • PCNU-PATI

    NU Ranting Cebolek Kidul adakan Lailatul Ijtima’

    • calendar_month Kam, 13 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Margoyoso. Bertempat di Masjid An Nur Desa Cebolek NU Ranting Cebolek mengadakan kegiatan Lailatul Ijtima’ dengan menghadirkan KH. M. Liwauddin Najib, M.Pd, ketua RMI Cabang Pati, Rabu 12/10 KH M. Liwauddin menyampaikan bahwa Peringatan Maulid Baginda Nabi SAW sebagai bentuk mahabbah kepada Beliau.Dan sebagian mahabbah pada Baginda Nabi SAW adalah mengikuti sunnahnya. Lanjutnya KH. M. […]

  • PC Pagar Nusa Pati Gelar Pelantikan dan Rakercab

    PC Pagar Nusa Pati Gelar Pelantikan dan Rakercab

    • calendar_month Ming, 10 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 43
    • 0Komentar

    TRANGKIL – Bertempat di Ponpes Riyadlus Sholihin Trangkil Pati, PC Pagar Nusa Kabupaten Pati Menggelar Pelantikan dan Rakercab masa khidmah 2021-2026. Ahad, (10/10/2021). Pelantikan dan Rakercab tersebut merupakan Agenda besar organisasi dalam Pengembangan dan Pelestarian bela diri Pencak Silat di Lingkungan NU Pati. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Gus […]

  • PCNU-PATI

    Ilusi Negara Islam

    • calendar_month Sen, 26 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Buku ini dieditori oleh KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab kita sapa dengan sebutan Gus Dur. Buku ini berjudul lengkap “Ilusi Negara Islam – Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia”. Buku ini sepertinya dikerjakan secara urunan oleh beberapa peneliti yang tergabung dalam Gerakan Bhineka Tunggal Ika, the Wahid Institute, dan Maarif Institute dimana ketiga lembaga […]

  • PAC GP Ansor Tambakromo Bersholawat, Jadi Pembuka Rangkaian Konferancab X

    PAC GP Ansor Tambakromo Bersholawat, Jadi Pembuka Rangkaian Konferancab X

    • calendar_month Sab, 30 Agu 2025
    • account_circle admin
    • visibility 65
    • 0Komentar

      Tambakromo, 30 Agustus 2025 – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Tambakromo telah sukses menyelenggarakan acara akbar “PAC GP Ansor Tambakromo Bersholawat” pada Jumat malam, 29 Agustus 2025. Acara yang mengusung tema “Satu Barisan Membangun negeri” dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia dan Maulidurrasul Muhammad SAW serta selapanan PAC GP […]

  • Mahasiswa IPMAFA, PPL di LAZISNU Pati

    Mahasiswa IPMAFA, PPL di LAZISNU Pati

    • calendar_month Sen, 17 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Pati, Kamis 13 Oktober 2022 Dalam progam pendidikan lapangan (PPL), sebagai ranah menciptakan mahasiswa unggul dalam bidangnya yaitu Manajemen Zakat & Wakaf, khususnya bidang Zakat maka untuk itu berkerjasama dengan lembaga  LAZISNU Kabupaten Pati agar mempersiapkan kader amil yang bisa memberikan kontribusi nyata. Dari KAPRODI Manajemen Zakat & Wakaf (Umar Faruq, S. Ikom., M. Pd.) […]

expand_less