Mengentaskan Kemiskinan Melalui Potensi Lokal
Oleh : Siswanto, MA
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada bulan Maret 2023, persentase penduduk miskin sebesar 9,36 persen, turun 0,21 persen poin dari September 2022 dan 0,18 persen poin dari Maret 2022. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 adalah 25,90 juta orang, turun 0,46 juta orang dari September 2022 dan 0,26 juta orang dari Maret 2022. Hal ini menunjukkan masih tingginya angka kemiskinan di Indonesia.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk memberikan edukasi serta bentuk program wirausaha kepada masyarakat. Dimana tujuan dari wirausaha adalah untuk meminimalisir angka kemiskinan dan pengangguran. Karena tidak semua masyarakat memiliki kemampuan yang sama dan latar pendidikan yang sama, maka wirausaha menjadi alternatif masyarakat untuk terus berproses dalam memerangi angka kemiskinan.
Mengingat kemiskinan sabab tahunya merujuk data BPS mengalami penurunan, tetapi di lapangan prakteknya masih ditemukan ketimpangan sosial, keterbelakangan, pengangguran, dan keterpurukan.
Maka, dalam hal ini penting sekali membuka mindset masyarakat untuk mengenali bentuk potensi yang ada di lingkungan masyarakat. Karena bentuk potensi dari desa ke desa tentunya berbeda-beda, sehingga penting sekali masyarakat untuk mengenali guna diangkat dan dijadikan sebagai bentuk kearifan lokal dan ciri khas produk masyarakat setempat.
Apabila pemerintah dan para pemangku kebijakan untuk membekali masyarakat dalam rangka mengenali potensi local,tentunya masyarakat tidak akan bingung dalam mencari lapangan pekerjaan. Masyarakat tinggal mengelola potensi lokal menjadi produk yang memiliki nilai jual ekonomis.
Dari penjualan yang dihasilkan masyarakat akan berdampak pada pendapatan masyarakat serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, bentuk wirausaha yang mengedepankan produk lokal yang dikelola dengan baik, maka lamban laun produk tersebut akan menjadi ciri khas dari bentuk kearifan lokal masyarakat.
Peran Stakeholder
Adapun untuk bisa merealisasikan bentuk wirausaha melalui kearifan lokal tentunya dibutuhkan banyak peran baik dari pemerintah maupun dari stakeholder. Peran andil ini sangat penting untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada masyarakat. Karena tidak semua masyarakat paham akan pentingnya bentuk potensi yang ada di lingkungannya.
Oleh sebab itu, dengan adanya bentuk pendampingan dan pelatihan yang diberikan pemerintah maupun stakeholder kepada masyarakat dengan harapan nilai-nilai kearifan bisa terangkat dan menjadi ciri khas.
Maka, peran andil yang dilakukan oleh pemerintah tentunya sangat membantu masyarakat dalam hal pemetaan potensi lokal dengan harapan masyarakat bisa berdaya, mandiri, dan sejahtera.
Dengan demikian, hadirnya peran pemerintah melalui kegiatan yang mengarah pada pengentasan kemiskinan seperti, adanya program kerajinan batik, menjahit, maupun membuat destinasi desa wisata, tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dari situ masyarakat bisa berdaya dan mandiri.
Oleh karena itu, program yang dikelola dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat tentunya akan memiliki nilai jual tersendiri di kancah bisnis. Maka, penting sekali merintis sebuah usaha harus dipahami betul potensi yang ada di lingkungan masyarakat. Dengan begitu adanya program yang berbasis potensi local harapannya bisa berjalan secara kontinyu dan memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.