Spirit Iduladha bagi Umat Islam
Oleh Hamidulloh Ibda
Iduladha yang dikenal dikenal sebagai Hari Raya Kurban adalah salah satu hari besar dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Hari ini jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah/ Zulhijah dalam kalender Hijriyah dan menandai puncak dari ibadah haji di Makkah. Hari ini dikenal pula sebagai Hari Raya Haji yang jatuh pada tanggal 10–13 Zulhijah yang disertai dengan penyembelihan hewan kurban (seperti sapi, kambing, atau unta) bagi yang mampu
Iduladha memiliki akar sejarah yang kuat dalam kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Dalam tradisi Islam, Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah untuk mengorbankan putranya sebagai tanda ketaatan. Namun, saat Ibrahim bersiap untuk melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba (Sholikhin, 2012). Kisah ini menjadi dasar dari praktik kurban yang dilakukan oleh umat Muslim setiap Iduladha sebagai simbol ketaatan dan pengorbanan.
Dalam konteks ini, apakah kita hanya merayakan? Yang jelas tidaklah. Kita harus mengunduh spirit Iduladha yang tidak hanya berkaitan dengan aspek ibadah kurban, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, keikhlasan, dan pengorbanan. Hari Raya Iduladha adalah perayaan yang sangat penting dalam Islam karena mengandung banyak nilai luhur yang relevan bagi kehidupan umat Islam. Dari ketaatan dan keikhlasan kepada Allah, kepedulian sosial, solidaritas, hingga penguatan hubungan kekeluargaan dan sosial, Iduladha mengajarkan dan memperkuat prinsip-prinsip penting yang membentuk karakter dan moral umat Islam. Dengan memahami dan merayakan Iduladha, umat Islam diingatkan untuk selalu taat kepada Allah, berkorban demi kebaikan, dan peduli terhadap sesama.
Spirit Iduladha bagi Umat Islam
Hari Raya Iduladha memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim karena beberapa alasan mendasar yang meliputi aspek keagamaan, sosial, dan kemanusiaan. Terdapat sejumlah alasan mengapa Hari Raya Iduladha begitu penting. Pertama, perintah agama dan ketaatan kepada Allah. Iduladha adalah salah satu dari dua hari raya besar dalam Islam, yang diperintahkan untuk dirayakan oleh Nabi Muhammad SAW. Hari ini menandai puncak dari ibadah haji di Makkah, salah satu rukun Islam yang kelima. Umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan salat Iduladha dan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS yang taat pada perintah Allah untuk mengorbankan putranya Ismail AS (Novita dkk, 2021).
Kedua, meneladani kisah Nabi Ibrahim dan Ismail. Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail adalah inti dari perayaan Iduladha. Pengorbanan dan ketaatan Ibrahim kepada Allah mengajarkan umat Islam tentang pentingnya keikhlasan, ketaatan, dan pengorbanan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk selalu taat dan ikhlas dalam menjalankan perintah Allah, serta siap untuk berkorban demi kebaikan yang lebih besar.
Ketiga, momen refleksi dan pembersihan diri. Iduladha adalah waktu untuk refleksi diri dan pembersihan hati. Umat Islam diajak untuk merenungkan makna pengorbanan dan keikhlasan, serta berusaha untuk meningkatkan kualitas spiritual dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah waktu untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Keempat, kepedulian sosial dan solidaritas. Salah satu aspek penting dari Iduladha adalah pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan. Ini memperkuat rasa kepedulian sosial dan solidaritas antarumat Islam. Pembagian daging kurban membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memastikan bahwa semua orang, terutama mereka yang kurang mampu, dapat merasakan kebahagiaan dan berkah Iduladha.
Kelima, memperkuat silaturahmi dan kebersamaan. Iduladha juga menjadi momen untuk memperkuat silaturahmi dan kebersamaan. Umat Islam berkumpul bersama keluarga, teman, dan tetangga untuk merayakan hari raya ini. Salat berjemaah, makan bersama, dan saling mengunjungi adalah bagian dari tradisi Iduladha yang mempererat ikatan sosial dan kekeluargaan.
Keenam, pembelajaran tentang keikhlasan dan keberanian. Iduladha mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya keikhlasan dalam memberikan yang terbaik dari diri kita untuk Allah dan untuk sesama. Pengorbanan yang dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan adalah bentuk keberanian yang diharapkan dari setiap Muslim.
Ibadah dan Praktik Iduladha
Perayaan Iduladha memiliki berbagai bentuk praktik yang berbeda di setiap negara, meskipun esensi dari ibadah tetap sama. Di Indonesia, misalnya, umat Muslim melaksanakan salat Iduladha di lapangan atau masjid, kemudian menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba. Daging kurban kemudian dibagikan kepada masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu.
Di negara-negara Timur Tengah, perayaan Iduladha sering kali diiringi dengan tradisi-tradisi khas, seperti festival dan pameran makanan khas. Di beberapa negara Afrika dan Asia Selatan, Iduladha juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan silaturahmi antarwarga.
Meski di Indonesia memiliki karakteristik unik dalam perayaan Idulfitri, tak ada bedanya pula dengan perayaan Iduladha. Ya, selain Salat Id, ada juga bentuk ibadah kurban, takbiran, dan juga haji. Pertama, Salat Iduladha. Salat Iduladha dilakukan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah di lapangan terbuka atau masjid. Salat ini terdiri dari dua rakaat, diikuti dengan khutbah yang memberikan pengajaran tentang makna Iduladha dan pentingnya ketaatan dan pengorbanan.
Kedua, Kurban. Salah satu ibadah utama pada Iduladha adalah penyembelihan hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba. Daging kurban ini kemudian dibagi-bagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada mereka yang kurang mampu, sebagai bentuk kepedulian sosial dan solidaritas. Ketiga, pelaksanaan Haji. Iduladha juga bertepatan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji di Makkah, yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Pada hari ini, jamaah haji melaksanakan berbagai ritual, termasuk wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jumrah di Mina.
Nilai-Nilai dalam Iduladha
Iduladha mengajarkan umat Muslim untuk ikhlas dalam menjalankan perintah Allah dan taat kepada-Nya. Kisah Nabi Ibrahim menjadi teladan bagi umat Muslim tentang pentingnya ketaatan tanpa syarat kepada Allah. Iduladha adalah tentang pengorbanan. Pengorbanan hewan kurban melambangkan kesediaan untuk memberikan sesuatu yang berharga demi ketaatan kepada Allah. Hal ini juga mengajarkan umat Muslim untuk rela berkorban demi kebaikan yang lebih besar dan kepentingan bersama.
Pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan adalah wujud nyata dari kepedulian sosial. Iduladha menjadi momen untuk berbagi dengan sesama, terutama dengan mereka yang kurang mampu, sehingga tercipta rasa solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat. Selain itu, Iduladha adalah waktu untuk refleksi dan pembersihan diri. Umat Muslim diajak untuk merenungkan makna pengorbanan dan ketaatan, serta berusaha untuk meningkatkan kualitas spiritual dan moral dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai dalam Spirit Iduladha jika diringkas terdapat poin penting di dalamnya. Pertama, Iduladha mengajarkan umat Muslim untuk menjalani hidup dengan penuh keikhlasan. Pengorbanan yang dilakukan tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi dilakukan dengan hati yang tulus sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Kedua, spirit utama Iduladha adalah pengorbanan. Umat Muslim diajarkan untuk bersedia berkorban, baik itu dalam bentuk materi, waktu, maupun tenaga, demi kepentingan yang lebih besar. Hal ini mencerminkan sikap rela memberi tanpa pamrih.
Ketiga, pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan adalah wujud nyata dari kepedulian sosial. Iduladha menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama dengan mereka yang kurang mampu, sehingga tercipta rasa solidaritas dan kebersamaan. Keempat, melalui kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, Iduladha mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya ketaatan kepada perintah Allah. Ketaatan ini tidak hanya dalam ibadah kurban, tetapi juga dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam.
Spirit Iduladha adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam Islam. Melalui keikhlasan, pengorbanan, kepedulian sosial, dan ketaatan, Iduladha tidak hanya menjadi hari raya keagamaan, tetapi juga momentum untuk refleksi diri dan memperkuat hubungan antarumat manusia. Dengan memahami dan mengamalkan spirit Iduladha, diharapkan umat Muslim dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.
– Hamidulloh Ibda adalah dosen Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung.