Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pustaka » Serba Serbi Cinta

Serba Serbi Cinta

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 28 Agu 2017
  • visibility 45
  • comment 0 komentar

Setiap orang mempunyai definisi tersendiri tentang urusan cinta; sebab manusia dilahirkan pun karena cinta, selama kehidupan manusia pasti pernah mengalami apa itu cinta.
Sah-sah saja, cinta memiliki seribu definisi dan setiap orang punya sudut pandang yang berbeda dalam mendefinisikannya.
            Karena kesucian cinta adalah segalanya dalam menjalin sebuah hubungan antara pereempuan dan laki-laki. Dan yang menjadikan cinta kedua insan manusia tersebut tidak suci lagi, karena nafsu lebih dominan.  Maka dari itu, cinta dapat dipetakkan menjadi dua jenis. Cinta suci dan cinta buta.
            Secara garis besar, cinta selalu bermuara pada dua tujuan; kebaikan dan keburukan. Cinta yang bermuara pada kebaikan dinamakan cinta suci, sedangkan cinta yang menghasilkan keburukan dicap sebagai cinta buta (hal. 69), maka cinta suci seperti yang digambarkan Rasullah, Saw. Tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan pada hari kiamat.
            Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat  naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan, kecuali naungan-Nya. Pertama;Pemimpin yang adil, kedua; Pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Allah, ketiga; seorang yang hatinya selalu terikat pada masjid, keempat;  dua orang yang saling mencintai, berkumpul dan berpisah karena Allah, kelima; seorang lelaki yang diajak zina oleh wanita kaya dan cantik, tapi ia menolaknya sambil berkata”Aku takut kepada Allah,”keenam; seseorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, ketujuh; seorang yang berdzikir kepada Allah ketika sendiri hingga melelh air matanya karena menangis. (Shahih Al-Bukhari)
            Melalui tujuh golongan tersebut kita sudah mengetahui mana cinta yang suci dan cinta yang buta. Sebab sejatinya cinta yang kekal abadi itu hanya kepada Allah Swt. Buku ini memberikan pemahaman terhadap kita semua, terutama para remaja apabila cinta dalam pacaran itu bukan memberikan sebuah kebahagiaan melainkan akan menimbukan banyak kesengsaaraan. Buku yang ditulis secara bersama oleh profesor cinta dan di sunting oleh Yadi Saiful Hidayat, Cecep Hasanudin mampu memberikan pesan terhadap pembacanya terutama para kaum remaja. Selamat membaca.
Judul                 : Pacaran Mulu Kapan Putusnya?
Penulis             : Yadi Saiful Hidayat, Cecep Hasanudin
Penerbit           : Mizania
Cetakan           :  I, Juli  2016
Tebal               :  210 hlm
ISBN               : 978-602-418-037-9
Peresensi         :Pujianto

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI

    MTQ ke-XXX Jawa Tengah Resmi Dibuka

    • calendar_month Jum, 26 Apr 2024
    • account_circle admin
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id –  Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXX tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024 digelar di Kabupaten Pati. Kegiatan ini berlangsung pada 25-29 April 2024. Kompetisi MTQ kali ini terdiri atas 9 cabang dengan 24 golongan lomba yang dibagi dalam 12 Majelis. Di antaranya tilawah, hafalan, tafsir Al Qur’an, serta seni kaligrafi. Pembukaan kegiatan yang bertema […]

  • Puasa dari Godaan Hiburan

    Puasa dari Godaan Hiburan

    • calendar_month Ming, 9 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

      Oleh Hamidulloh Ibda*   Bulan Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga saat yang tepat untuk membersihkan hati, pikiran, dan kebiasaan sehari-hari. Salah satu fenomena modern yang kini banyak menyita waktu dan perhatian adalah kecanduan game online. Para santri, mahasiswa, hingga masyarakat umum, banyak yang terjerumus dalam dunia virtual hingga lupa […]

  • 114 Santri se-Nusantara Jalani Persiapan Keberangkatan Beasiswa LPDP

    114 Santri se-Nusantara Jalani Persiapan Keberangkatan Beasiswa LPDP

    • calendar_month Sab, 27 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 36
    • 0Komentar

    JAKARTA-Ada yang istimewa dari Persiapan Keberangkatan (PK) awardee beasiswa LPDP angkatan 144 kali ini. Para awardee LPDP yang merupakan para santri dari berbagai pelosok negeri menjadi keunikan tersendiri. Mereka adalah para penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia Program Afirmasi Santri LPDP. Wajah-wajah semangat santri penerima beasiswa LPDP. Sumber gambar : IG @lpdp_ri Para santri yang nantinya akan […]

  • Puncak Perayaan Maulid MAMU Dilaksanakan Jumat (8/11) Pagi

    Puncak Perayaan Maulid MAMU Dilaksanakan Jumat (8/11) Pagi

    • calendar_month Jum, 8 Nov 2019
    • account_circle admin
    • visibility 41
    • 0Komentar

    TAMBAKROMO-Gairah Maulif Nabi Muhammad telah merasuki warga nahdliyyin di berbagai tempat. Dari acara sederhana hingga yang bersifat megah telah dilakukan untuk memperingati hari lahir Pemimpin Umat Islam di Dunia ini. Pembacaan maulid Shimtudduror oleh peserta didik MAMU Hari ini, beberapa lembaga mulai melaksanakan peringatan hari milad Nabi Muhammad SAW. Beberapa madrasah juga melakukan hal demikian […]

  • PCNU-PATI

    Dalam Mihrab Cinta

    • calendar_month Ming, 13 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Syamsul, pemuda 20 tahun-an yang bertekad menuntut ilmu di sebuah pesantren di Kediri, meninggalkan kehidupannya yang cukup nyaman. Di pesantren tersebut, ia bertemu dengan Zizi, putri pemilik pesantren yang pernah ditolongnya. Suatu ketika, Syamsul terusir dari pesantren karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya sendiri, Burhan. Keluarganya sendiri pun tidak mempercayainya. Hal ini membuat Syamsul akhirnya […]

  • PCNU-PATI

    Kebangkitan Nahdlatut Tujjar 

    • calendar_month Sen, 20 Feb 2023
    • account_circle admin
    • visibility 50
    • 0Komentar

    Oleh : Dr. H. Jamal Makmur Asmani Memasuki abad kedua Nahdlatul Ulama, tantangan terbesar NU adalah nahdlatut tujjar, kebangkitan ekonomi.  Tashwirul afkar sudah dipresentasikan tafaqquh fiddin di pesantren, madrasah, perguruan tinggi, madin, dan TPQ. Sedangkan nahdlatul wathan sudah menjadi ‘karakter inhern’ NU dalam kiprah kebangsaan dan kemanusiaan. Maka, nahdlatut tujjar masih menjadi bidang yang harus […]

expand_less