Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Parodi » Pohon

Pohon

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 21 Des 2022
  • visibility 34
  • comment 0 komentar

Oleh : Niam At Majha

Air, tanah, angin dan pohon adalah satu dari kesatuan. Mereka komponen saling mengisi satu dengan lainnya. Jika salah satunya ada yang lebih dominan atau pun ada ketimpangan, maka kondisi alam menjadi tak stabil. Saat angin puting beliung hadir, menunjukkan keeksistensinnya; maka pohon menjadi pemecah angin tersebut agar tak bergerombol. Dengan begitu rumah-rumah, atap perumahan dan rumah singgah tak ikut berterbangan dengan adanya angin puting tersebut. Karena angin akan selalu ada sampai kapan pun. Sebab angin adalah penghidupan bagi semua mahluk yang berada di dunia ini dan pelengkap alam semesta agar sesuai dengan porosnya.

Saat pohon-pohon mulai berkurang tentu yang hadir saat hujan melanda, ketika curah hujan merajarela, apalagi hujan dan angin bersatu padu, bekerjasama untuk menunjukkan eksistensinya maka yang terjadi adalah banjir, baik bandang atau pun biasa. Sebab banjir akan membawa rasa kehilangan kepada siapa saja yang pernah mengalaminya. Traumatis sedih tentu akan selalu ada bagi siapa pun yang pernah mengalami kegiatan banjir membanjir tersebut. Lha wong banjir air mata saja sedihnya bukan main, apalagi ini banjir sungguhan.

Selanjutnya, ketika musibah banjir telah melanda banyak perumahan, perkampungan dan lainnya. Jiwa sosial kita meronta ronta, saling membantu, saling bergotong royong untuk sedikit banyak meringankan beban dari para korban bencana. Tapi mengapa hanya sedikit orang yang sadar dan menyadari akan musibah banjir atau pun angin yang setiap tahunnya ulang tahun yaitu kalau tak bulan Desember dan Januari. Kalau orang kampung mengatakan, desember sebagai bedahe sumber dan januari adalah hujan berhari hari.

Dengan demikian saya dan Anda harus sadar diri, dan menyadari untuk menanam dan merawat pohon di hutan-hutan yang telah beralih fungsi. Di hijaukan, di rawat bersama, di awasi bersama sebagai bentuk pertanggung jawaban sebagai manusia yang tak merusak alam. Jangan sampai hari ini menanam besoknya pohon-pohon tersebut telah berpindah (di cabut orang) yang tak bertanggung jawab.

Pohon adalah penghidupan. Pohon sebagai penyerap sekaligus penyimpan air hujan. Pohon sebagai pencegah angin sekaligus untuk menahan tanah agar tak longsor. Maka dari itu mari menanam pohon untuk kebaikan dan kesejahteraan kita bersama.

“Mas saya sudah menanam pohon yaitu pohon jagung yang saya tanam”

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa

    Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa

    • calendar_month Kam, 19 Okt 2017
    • account_circle admin
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Pati. Perpustakaan Darul Hadlanah mengadakan bedah buku rutin setiap tiga bulan sekali, hal tersebut dilakukan untuk menumbuhkan daya kritis para santrinya dan  menumbuhkan minat baca para santri,  bertempat di aula, pada Senin, 7/8 kemarin Bedah buku yang berjudul Zero To Hero dengan tema Mendahsyatkan pribadi biasa menjadi luar biasa” ini menjelasakan bahwa menjadi orang pintar, […]

  • LPBA Kajen Gelar Bazar untuk Sambut Haul Syeikh Mutamakkin

    LPBA Kajen Gelar Bazar untuk Sambut Haul Syeikh Mutamakkin

    • calendar_month Ming, 1 Sep 2019
    • account_circle admin
    • visibility 96
    • 0Komentar

    MARGOYOSO-Dalam rangka menyongsong Haul Syeikh Ahmad Mutamakkin, Lembaga Pengembangan Bahasa Arab (LPBA) Kajen menggelar bazar buku. Bazar ini dilakukan di gedung LPBA yang berada di sebelah timur makam. “LPBA memang menggelar kegiatan ini untuk menyambut haul Syeikh Mutamakkin Kajen” kata Siswanto, panitia penyelenggara saat ditemui pcnupati.or.id Minggu (1/9). Para santri sedang memilah dan memilih buku […]

  • Innalillahi, KH. Zainuddin Djazuli Wafat

    Innalillahi, KH. Zainuddin Djazuli Wafat

    • calendar_month Sab, 10 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 44
    • 0Komentar

    KH. Zainuddin Djazuli, Pengasuh PP. Al Falah Ploso, Kediri sekaligus Mustasyar PBNU KEDIRI-Kabar duka datang dari Kediri, Jawa Timur. Masyayikh salah satu pondok ternama di kota tersebut dikabarkan meninggal dunia.  KH. Zainuddin Djazuli yang merupakan pengasuh PP. Al Falah Ploso, Kediri, berpulang Sabtu (10/7). Kabar duka ini telah menyebar ke berbagai grup whatsapp dan media […]

  • PCNU - PATI Photo by Brett Jordan

    Me (maaf) kan

    • calendar_month Rab, 3 Agu 2022
    • account_circle admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Oleh : Niam At Majha Minggu lalu,  saya sempat berbeda pendapat dengan perempuan yang saya sayangi. Sebab ketika saya menemukan sesuatu saya tak langsung bilang. Dengan alasan agar saya sedikit bisa meredam emosi agar supaya tak langsung tersalurkan. Diam sejenak, ambil nafas dalam dalam. Sebuah  metode yang seringkali saya jalani.  Saya dibilang sering mudah marah; […]

  • PCNU - PATI Photo by allybally4b

    Perjalanan Ke Utara

    • calendar_month Rab, 29 Jun 2022
    • account_circle admin
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Senja adalah waktu paling di tunggu. Selain pulang ke rumah, tentu ada waktu untuk rehat dan menikmati secangkir kopi. Sebelum kembali menjalani rutinitas harian dengan keluarga. Kedai Kopi adalah tempat tenang sekaligus asyik untuk sekadar melepas penat. Di Kedai kadang sendirian, sering pula dengan perempuan yang saya sayangi; Laberre Coffe menjadi langganan saat ini. Di […]

  • PCNU-PATI Photo by Mufid Majnun

    Bagai Pungguk Menjerat Bulan Part 1

    • calendar_month Ming, 2 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Oleh: Elin Khanin Nembak cewek mana pun yang lewat, di depan umum? “Siapa takut?!” tukas cowok itu tanpa gentar sembari bangkit dari duduk. Bukan sifatnya memang jika harus merasa ketakutan atau gemetaran sejak kotak tempat kertas berisi tantangan itu diedarkan ke sepenjuru aula. Namun, dia sempat heran. Dari sekian banyak gulungan kertas yang disodorkan pada […]

expand_less