Iklan
Berita

Dosen Inisnu Jadi Narasumber Dialog Interaktif di MA. Madarijul Huda Pati

Pcnupati.or.id- Pati – Himpunan Mahasiswa Alumni MA. Madarijul Huda (HIMAMADA) menggelar Expo Campus HIMAMADA 2025 di komplek MA. Madarijul Huda Kembang, Dukuhseti, Pati pada Sabtu (25/1/2025). Kegiatan diawali dengan pembukaan, dialog, dan Expo Campus yang menghadirkan 24 kampus di Indonesia. Dalam pembukaan, selain Kepala Yayasan Pengembangan Madarijul Huda KH. Fuad Abdillah, SE., hadir jajaran dewan guru dan pengurus HIMAMADA.

Kepala MA. Madarijul Huda Kembang, Abdul Wahid, S.Ag., mengapresiasi kegiatan tersebut karena sangat penuh antusias. “Alhamdulillah, hari ini kita dapat menyelenggarakan Expo Campus perdana, di lingkungan Yayasan Pengembangan Madarijul Huda dengan lancar dan penuh antusiasme. Acara ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya memiliki ilmu agama, tetapi juga wawasan global dan kesiapan menghadapi masa depan,” katanya.

Kehadiran 24 kampus yang turut berpartisipasi, lanjutnya, memberikan peluang besar bagi siswa MA Madarijul Huda dan SMK Manba’ul Huda untuk mengenal lebih dalam tentang dunia perkuliahan dan karier. Semoga kegiatan ini menjadi pintu bagi mereka untuk menggali potensi dan cita-cita mereka. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras, terutama panitia dan tim guru. Mari kita terus berkontribusi membangun masa depan anakanak kita,” lanjutnya.

Iklan

Ketua Panitia Expo Campus 2025, Ardian Firda, mengatakan syukur karena kegiatan perdana tersebut bisa berjalan lancar. “Puji syukur kehadirat Allah SWT, acara Expo Campus 2025, yang pertama kali digelar di Yayasan Pengembangan Madarijul Huda ini dapat terlaksana dengan baik. Kami dari panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari kepala sekolah, guru-guru, serta para peserta didik yang begitu antusias,” katanya.

Kehadiran 24 stand kampus yang memberikan informasi detail, kata dia, sangat membantu para siswa untuk lebih mengenal dunia pendidikan tinggi. “Mulai dari opening parade kampus dengan marching band, dialog interaktif, hingga penutupan dengan stand expo dan iringan akustik, kami berharap seluruh rangkaian acara ini memberikan manfaat besar. Semoga Expo Campus ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin sukses di masa depan,” harap dia.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan Dialog Interaktif bertajuk Melepas Masa Putih Abu dengan Gemilang: Kenali Diri untuk Menggapai Program Studi Impian” itu dihadiri ratusan pelajar kelas X, XI, XII MA. Madarijul Huda dan pelajar SMK Mambaul Huda dengan narasumber Wakil Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung, Dr. Hamidulloh Ibda. Sebagai narasumber Dialog Interaktif, Ibda menyampaikan materi bertajuk “Strategi Kuliah Bermodal Nekat dan Bismillah”.

“Kebanyakan orang kuliah, pelajar yang lanjut kuliah itu beragam orientasi dan tujuan. Ada yang mencari ilmu, menghilangkan kebodohan, ada yang bertujuan investasi masa depan, mendapatkan gelar akademik, ijazah dan transkip, peningkatan kualitas SDM, dipaksa orang tua/kakak/keluarga, menghindari pekerjaan atau tanggungjawab rumah, atau ingin agar nasibnya tak seperti orang tua,” kata Ibda.

Empat Tujuan Inti Kuliah

Dijelaskan Ibda, bahwa tujuan-tujuan itu bisa saja. Namun menurut dia, terdapat empat tujuan utama orang kuliah. Pertama, rida Allah Swt. “Mencari rida Allah Swt sebagai poros utama bahwa kuliah adalah bagian dari ibadah,” kata reviewer 31 Jurnal Internasional terindeks Scopus tersebut.

Kedua, kebahagiaan orang tua. Kebahagiaan kedua orang tua tidak bisa dibeli dengan apapun, termasuk gelar, kerjaan, dan jabatanmu. Maka tujuan kuliah itu hakikatnya alat membahagiakan kedua orang tua

Ketiga, alat untuk berbuat baik lebih banyak lagi. “Kuliah harusnya menjadi alat, wahana, atau media untuk beramal saleh lebih banyak lagi lewat kegiatan apa saja, di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja,” tegas dia.

Keempat, sarana hidup. “Tujuan kuliah harus realistis, tapi itu bukan tujuan utama, melainkan alat saja. Sebab, kuliah hanya bagian dari aktivitas hidup yang posisinya wasilah bukan gayah,” kata dia.

Strategi Mengenali Minat dan Bakat Diri Sendiri

Dalam kesempatan itu, Ibda mengajak semua peserta untuk mengenali bakat dan minat dengan konsep John Lewis Holland (1919–2008) yaitu RIASEC. Pertama, Realistic (R). Orang yang memiliki preferensi pada aktivitas fisik dan praktis, sering kali melibatkan pekerjaan dengan tangan atau mesin. Contoh karier: mekanik, insinyur, petani.

Kedua, Investigative (I). Individu yang tertarik pada eksplorasi intelektual, analisis, dan penelitian. Contoh karier: ilmuwan, dokter, analis data. Ketiga, Artistic (A). Orang dengan preferensi pada ekspresi kreatif dan orisinalitas, serta cenderung menghindari struktur atau rutinitas. Contoh karier: seniman, penulis, desainer grafis.

Keempat, Social (S). Individu yang senang membantu, mengajar, atau bekerja dengan orang lain secara langsung. Contoh karier: guru, pekerja sosial, konselor. Kelima, Enterprising (E). Orang yang tertarik pada kepemimpinan, persuasi, dan kegiatan kewirausahaan. Contoh karier: pengusaha, manajer, pengacara. Keenam, Conventional (C). Individu yang menyukai pekerjaan yang terstruktur, terorganisasi, dan berorientasi pada detail. Contoh karier: akuntan, administrator, petugas arsip.

Pihaknya juga membeberkan teori kecerdasan ganda (Multiple Intelligences) perspektif Howard Gardner (1993). Pertama, Kecerdasan Linguistik (Verbal-Linguistic Intelligence). “Kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Orang dengan kecerdasan ini unggul dalam berbicara, menulis, membaca, dan berargumentasi. Contoh profesi: penulis, jurnalis, pengacara, pembicara publik,” kata Ibda.

Kedua, Kecerdasan Logis-Matematis (Logical-Mathematical Intelligence). Kemampuan untuk berpikir logis, memecahkan masalah matematis, dan memahami pola atau hubungan abstrak. Ini sering diasosiasikan dengan kemampuan analitis. Contoh profesi: ilmuwan, insinyur, programmer, ekonom.

Ketiga, Kecerdasan Visual-Spasial (Visual-Spatial Intelligence). Kemampuan untuk memahami, membayangkan, dan memanipulasi ruang serta gambar secara mental. Contoh profesi: arsitek, desainer grafis, pilot, fotografer.

Keempat, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (Bodily-Kinesthetic Intelligence). Kemampuan untuk menggunakan tubuh secara terampil dalam kegiatan fisik atau gerakan, seperti olahraga, seni tari, atau keterampilan tangan. Contoh profesi: atlet, penari, aktor, ahli bedah.

Kelima, Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence) Kemampuan untuk memahami, menghargai, dan menciptakan pola nada, ritme, dan suara. Contoh profesi: musisi, komposer, produser musik.

Keenam, Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence). Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif, termasuk kemampuan membaca emosi, motivasi, dan tujuan orang lain. Contoh profesi: guru, konselor, pemimpin, psikolog.

Ketujuh, Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence). Kemampuan untuk memahami diri sendiri, termasuk emosi, nilai, dan tujuan pribadi. Kecerdasan ini terkait dengan introspeksi dan kesadaran diri. Contoh profesi: filsuf, penulis, konselor, pemuka agama.

Kedelapan, Kecerdasan Naturalis (Naturalist Intelligence). Kemampuan untuk mengenali, memahami, dan berinteraksi dengan alam, seperti tumbuhan, hewan, dan fenomena alam lainnya. Contoh profesi: ahli biologi, petani, konservasionis, pendaki.

“Konsep-konsep ini, silakan dipilih sesuai bakat dan minat Anda, lalu jadikan dasar untuk menentukan Prodi, Jurusan, atau Departemen sesuai kampus tujuan,” tegas Ibda.

Selain konsep barat itu, kata Ibda, ingat, belajar tidak hanya mengembangkan bakat dan minat, namun juga pelajari syarat mencari ilmu yang sudah diajarkan oleh bapak-ibu guru. Setidaknya, terapkan pesan Syaikh Az-Zarnuji dalam  Kitab Ta’lim Al-Muta’allim, bahwa syarat mencari ilmu harus cerdas, bersungguh-sungguh, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu lama.

Strategi Memilih Prodi, Jurusan, Atau Departemen

Ibda yang juga alumni MA. Madarijul Huda tahun 2007-2008 tersebut membeberkan strategi memilih Prodi, Jurusan, atau Departemen untuk kuliah sesuai minat, bakat, dan impian terdapat sejumlah aspek. Pertama, sesuaikan bakat dan minat. Pilih prodi yang sesuai dengan apa yang Anda sukai atau aktivitas yang membuat Anda merasa hidup saat melakukannya. “Identifikasi kemampuan unik Anda. Prodi yang mendukung pengembangan bakat akan lebih memotivasi dan membangun kesuksesan,” kata Ibda.

Kedua, passion. Temukan bidang yang Anda cintai dan sanggup Anda kerjakan meski penuh tantangan. Passion akan menjadi bahan bakar utama Anda.

Ketiga, tujuan dan peluang. Hubungkan pilihan prodi dengan visi masa depan dan karier yang ingin Anda capai. Jadikan pendidikan sebagai langkah strategis untuk mencapainya. “Pelajari prospek kerja dari prodi tersebut. Apakah bidang tersebut memiliki peluang yang besar di masa depan?” kata Ibda yang juga Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah tersebut.

Keempat, pengalaman dan saran-rekomendasi. Eksplorasi singkat lewat ikut kursus, les/proyek di prodi dipilih. Pengalaman langsung memperjelas pilihan. Konsultasikan dengan dosen, mahasiswa senior, keluarga, guru, kiai, atau konselor pendidikan. Masukan dari mereka dapat memberi perspektif baru untuk keputusan Anda.

Kelima, biaya dan beasiswa. Pertimbangkan biaya UKT, biaya hidup, buku, ujian, PPL, KKN, KKL, PKL, Magang, wisuda dan pertimbangkan dan ikuti seleksi beasiswa yang ada.

Keenam, peluang kerja. Cari informasi tren pekerjaan di dunia digital (selain CPNS, swasta, wirausaha). Tentukan Prodi yang paling banyak diterima CPNS: Pendidikan, Kesehatan, Hukum, Sosial, Politik, Pemerintahan, STEM. “Contoh dunia kerja baru: yaituData Scientist, Machine Learning Engineer, AI Ethicist, Natural Language Processing Specialist, IoT Engineer, Embedded Systems Developer, IoT Data Analyst, Youtuber, Influencer, Digital Marketing Specialist, Social Media Manager, Content Creator, Influencer Strategist,” ujar Ibda.

Ibda membeberkan, bahwa berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), terdapat sepuluh Prodi yang alumninya terbanyak diterima CPNS tahun 2024, yaitu Prodi Desain Grafis, Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Bisnis Digital, Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Masyarakat, Pendidikan, dan Ilmu Pemerintahan. “Sepuluh Prodi ini bisa jadi pijakan, tapi juga tidak serratus persen karena lima tahun ke depan pasti berbeda dan berubah,” tegas doktor pendidikan dasar UNY tersebut.

Ibda secara teknis juga menyampaikan informasi Seleksi Nasional PMB (SNPMB) yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), Seleksi Mandiri (SM). Selain itu, ayah dari Sastra Nadira Iswara tersebut menginformasikan informasi PMB di PTKIN meliputi SNBP, Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), Jalur Mandiri Prestasi (Cek Website PMB masing-masing PTKIN), Jalur Kerjasama dan Internasional (Cek Website PMB masing-masing PTKIN).

“Jika di kampus PTS dan PTKIS, maka PMB itu selalu dibuka biasanya, dan jalurnya sangat variatif. Sebut saja di kampus saya, INISNU Temanggung, jalur PMB secara umum lebih variatif seperti SM, Reguler, Nonregelur, Prestasi Akademik, Non-Akademik, Jalur Influencer, Jalur Kaderisasi, Rekomendasi, dan lainnya,” jelas Ibda.

 

Contoh Sepuluh Alumni Sukses

Dalam kesempatan itu, Ibda menyebutkan setidaknya sepuluh alumni MA. Madarijul Huda yang bisa dijadikan contoh dan inspirasi dalam menatap masa depan. Pertama, Kunarto Marzuki, M.M., Kepala Seksi Intelijen Badan Narkotika Nasional (BNN) Jateng.

Kedua, Dr. Ali Muhtarom, M.S.I. Wakil Dekan III FTK UIN  Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten Ketiga, Dr. Inayatul Ulya, M.S.I., dosen dan Pusat Kajian Strategis IPMAFA Pati. Keempat, Dr. Nur Moklis, S.H.I., S.Pd., M.H., Wakil Ketua Pengadilan Agama Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah. Kelima, Fauzun Nihayah, S.H.I, M.H., Wakil Bupati Merauke 2024-2029.

Keenam, Dr. Ahmad Muthoif, S.E, M.H, M.MTr., Direktur PT. Toto Translogistik. Ketujuh, Dr. Muhammad Junaidi, S.H.I, M.H., Wakil Rektor III USM (2021-2025). Kedelapan, Ahmad Fitri, S.H.I., M.Si., Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Gorontalo, Sulawesi Utara. Kesembilan, Dr. Ahmad Rifa’I, S.H.I, M.H., Kades Dukuhseti, Wakil Rektor II Universitas Safin Pati (USP). Kesepuluh, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., Wakil Rektor INISNU,  Ketua Dewan Pengawas LPPL Temanggung TV (2020-2023, 2024-2029). (*)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Back to top button