Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Sekolah sebagai Parenting Pembinaan Akhlak

Sekolah sebagai Parenting Pembinaan Akhlak

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 2 Sep 2023
  • visibility 66
  • comment 0 komentar

Oleh : Siswanto, MA

Sekolah pada dasaranya merupakan tempat untuk belajar-mngajar antara guru dan murid. Sehingga sekolah identik dengan tempat untuk menimba ilmu. Oleh karena itu, sudah semestinya sekolah menjadi tempat untuk mencari ilmu dan mengekspresikan segala sesuatu yang ada dalam benak pikiran peserta didik.

Sedangkan proses pendidikan baik formal maupun non-formal pada dasarnya memiliki peran penting untuk melegitimasi bahkan melanggengkan sistem dan struktur sosial yang ada. Namun, melihat dan memperhatikan fenomena dan kondisi ideal remaja sebagai generasi penerus, maka pendidikan nilai moral perlu ditanamkan sejak usia dini dan harus dikelola secara serius. Dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan program yang berkualitas. Misalnya dengan jumlah jam pelajaran yang memadai.

Jika hal ini bisa dilaksanakan dengan baik, niscaya generasi penerus akan memiliki moral yang baik, akhlak mulia, budi pekerti yang luhur, empati dan tanggung jawab. Sehingga yang kita saksikan bukan lagi kekerasan dan tawuran melainkan saling membantu, menolong sesama, saling menyayangi, jujur dan tanggungjawab.

Selain itu pertumbuhan agama pada anak idealnya sudah mulai sejak awal digalangkan, ketika anak  ia diazankan beberapa waktu setelah lahir. Kemudian melalui pengalaman dengan orang tuanya seperti: berdo’a, shalat, membaca ayat-ayat dari kitab suci, ucapan dan perbuatan orangtuanya dalam melakukan ibadah, disertai dengan raut dan air muka yang bersungguh-sungguh tidak dapat diganggu serta tidak ada tanggapan terhadap ketawa, senyum dan triakan anak.

Anak yang di dalam keluarganya diterapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, akan menyerap semua pengalaman tersebut, sehingga menjadi bagian dari pribadinya yang sedang tumbuh. Dengan demikian ia telah mulai menyerap akhlak yang bersumber kepada agama.

Metode pembinaan akhlak bagi anak pada tahap ini yang terpenting adalah pembiasaan, latihan, dan percontohan yang dilakukan didalam ruang belajar, ruang bermain, di alam bebas dan di tempat-tempat yang mempunyai makna dalam kehidupannya .

Pembinaan akhlak dapat pula memanfaatkan, naluri dan kecenderungan anak, misalnya suka meniru melakukan identifikasi terhadap kata-kata perbuatan, gerakan dan sikap diam pada orang-orang yang sering berhubungan dengan mereka, misalnya ibu bapaknya dan guru dalam bidang studi apapun mereka mengajar, terutama guru yang mereka sukai.

Sedangkan akhlak disini merupakan perilaku sehari-hari yang dicerminkan pada ucapan, sikap dan perbuatan. Bentuknya yang kongkret adalah hormat dan santun kepada orang tua, guru dan kepada sesama manusia. Dalam kerangka yang lebih luas berakhlak berarti hidup untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam. Artinya hidup berguna bukan hanya untuk umat islam tetapi untuk seluruh umat manusia dan alam sekitarnya.

 Oleh karena itu, keimanan, akhlak dan kepribadian guru amat penting dalam pembinaan akhlak anak didik. Disamping itu mereka juga dicontoh dan diteladani oleh anak didik dalam berbicara dan bertingkah laku.

Orang-orang selain guru, yang berada di sekolah yang juga banyak berhubungan dengan anak didik,misalnya pegawai perpustakaan yang melayani anak didik meminjam dan mengembalikan buku atau ketika mereka membaca di perpustakaan. Mungkin juga akan memberi pengaruh dalam pembinaan akhlak anak didik. Demikian pula dengan situasi lingkungan sekolah adalah termasuk hal yang berpengaruh terhadap pembinaan akhlak anak didik.

Dengan demikian, parenting pendidikan yang utama setelah dari lingkungan keluarga berikutnya adalah sekolah dan lingkungan. Karena ketiganya saling berkaitan satu sama lain untuk menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan warga terhadap peserta didik. Oleh karena itu, parenting di lingkungan sekolah sangat penting demi terciptanya akhlakul karimah peserta didik.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Hanya Se Tinggi Lutut tapi Membunuh Harapan. Photo by Ny Menghor on Unsplaash.

    Hanya Se Tinggi Lutut tapi Membunuh Harapan

    • calendar_month Kam, 5 Jan 2023
    • account_circle admin
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Oleh : Maulana Karim Sholikhin* “Halah, cuma banjir ndak sampai se lutut,” celetuk seorang kawan di antara riuh hujan. Seketika telinga penulis memanas. Belum usai gemuruh dalam dada akibat ungkapan nyelekit itu, ternyata masih berlanjut. “Media terlalu membesar-besarkan.” Nah, kalau yang ini sudah ndak bisa di biarkan. Uraian ‘khotbah’ unfaedah itu harus segera di sliding […]

  • Menjawab Adzan di TV

    Menjawab Adzan di TV

    • calendar_month Kam, 21 Des 2017
    • account_circle admin
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Assalamu’alaikum Wr Wb. Bagaimana hukumnya menjawab adzan dari radio ataupun televisi yang biasa sering kita dengar dan apakah adzannya radio ataupun televisi sudah mencukupi sunatnya adzan di tempat itu? Wa’alaikumsalam Wr Wb. Hukum menjawabnya adzan adalahsunat, apabila suara adzan tersebut langsung dari mu`addzinnya, dan apabila dari kaset rekamanmaka tidak sunat. Dan adzan tersebut tidak mencukupi […]

  • MHI Rutinkan Student Match Setiap Jelang 17-an

    MHI Rutinkan Student Match Setiap Jelang 17-an

    • calendar_month Rab, 14 Agu 2019
    • account_circle admin
    • visibility 43
    • 0Komentar

    GEMBONG-Aroma kemerdekaan sudah tercium dari sekarang. Agustus memang dikenal sebagai bulannya Bangsa Indonesia. Peristiwa bersejarah 17 Agustus 1945 sebagai tonggak kemerdekaan menjadi pengingat beratnya perjuangan merebut kemerdekaan. Meskipun setelah proklamasi masih ada beberapa upaya untuk merebut kedaulatan Indonesia, namun secara de facto, Indonesia telah meredeka sejak tanggal tersebut. Itulah yang disampaikan oleh Sholikhin, S.Pd.I., kepala […]

  • PCNU-PATI Photo by Haidan

    Kemampuan Haji dan Allah Yang Maha Neriman

    • calendar_month Kam, 22 Jun 2023
    • account_circle admin
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Oleh: Maulana Karim Sholikhin* Berangkat haji menjadi impian semua muslim. Sebab, ibadah yang satu ini termasuk kategori rukun Islam. Artinya, haji itu wajib bagi yang mampu (istitha’ah). Kemampuan ini meliputi kompetensi finansial dan fisik. Perjalanan yang aman juga termasuk di dalamnya. Namun timbul satu pertanyaan, apakah kemampuan mental juga masuk kategori istitha’ah? Sebab, diakui atau […]

  • Hukum Mengubur Ari-Ari

    Hukum Mengubur Ari-Ari

    • calendar_month Jum, 17 Nov 2017
    • account_circle admin
    • visibility 70
    • 0Komentar

    Assalamu ‘alaikum Wr Wb Saya mau tanya Sudah menjadi tradisi di indonesia khususnya di pulau jawa, bahwa setiapada orang melahirkan, maka mereka [keluarganya] mengubur ari-ari si bayi, di samping atau didepan rumahnya, apa sebenarnya hukum mengubur ari-ari tersebut, mohon penjelasannya. Terima kasih. Wa’alaikum salam Wr Wb Ari-ari yang dalam bahasa arab disebut al-masyimahterdapat dua macam, […]

  • Merajut Toleransi dan Persaudaran di Bulan Idul Adha. Photo by Fauzan On Unsplash.

    Merajut Toleransi dan Persaudaran di Bulan Idul Adha

    • calendar_month Sab, 1 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Oleh: Siswanto, MA Idul Adha atau yang kita kenal dengan sebutan Eid al-Adha merupakan salah satu Hari Raya Besar Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah di bulan terakhir dalam kalender Islam. Karena pada momentum Idul Adha ini, seluruh umat Islam di penjuru dunia ikut mengumandangkan takbir. Sedangkan makna takbir Hari Raya Idul Adha di […]

expand_less