SMK Salafiyah Kajen Gunakan Teknologi Face Print
Pcnupati.or.id- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Salafiyah, Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, memanfaatkan teknologi terkini, yaitu aplikasi Face Print, di tahun ajaran 2023/2024 ini.
Aplikasi ini telah diintegrasikan untuk melakukan presensi siswa dengan cara yang inovatif, yang secara otomatis terkoneksi langsung ke WhatsApp orang tua dan Wali Kelas.
Face Print, atau yang dikenal sebagai teknologi pengenalan wajah secara digital, sangat memungkinkan sekolah ini untuk melaksanakan presensi siswa dengan lebih efisien.
Teknologi ini bekerja dengan mengkonversi gambar wajah siswa menjadi serangkaian angka.
Teknologi ini memungkinkan untuk melakukan penelusuran identitas para siswa hanya melalui wajah mareka.
Penerapan teknologi ini merupakan bagian dari upaya SMK Salafiyah untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam hal kedisiplinan siswa.
Kepala SMK Salafiyah Kajen, Erni Sofa Nugraha menyampaikan, bahwa SMK Salafiyah telah memulai perjalanan menuju digitalisasi sejak tahun pelajaran 2022/2023.
“Pencapaian besar yang menjadi target adalah menjadikan SMK Salafiyah sebagai sekolah percontohan dalam menerapkan digitalisasi sekolah dan mengangkat gelar sebagai Smart School pada tahun 2025,” kata dia, Selasa (19/9/2023).
Ia menjelaskan, proses transformasi ini telah dimulai pada 1 Agustus 2023 dengan fase ujicoba, dan mulai 1 September 2023, seluruh siswa dan siswi SMK Salafiyah telah menggunakan aplikasi Face Print untuk presensi.
Muji Sasmito, anggota Tim IT dan panitia pelaksanaan menyatakan, bahwa langkah ini merupakan tonggak bersejarah bagi SMK Salafiyah dalam mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan di masa yang akan datang.
“SMK Salafiyah sedang menuju masa depan yang cerah sebagai salah satu sekolah unggulan dalam digitalisasi pendidikan,” tutur dia.
Ia menambahkan, aplikasi yang telah diterapkan ini sangat cocok untuk meningkatakan kedisiplinan para siswa.
“Jadi perekamannya seperti presensi datang, serta keterlambatan dan kepulangan. Jadi tidak hanya merekam siswa yang hadir dan tidak hadir ke sekolahan,” tandas dia. (Angga/LTN).