Pesantren dan Pendidikan Karakter Santri
Oleh : Siswanto, MA
Pesantren sebagaimana kita ketahui merupakan tempat pendidikan tradisional Islam tertua di Indonesia. Bahkan menurut Nurcholis Madjid dalam bukunya ‘Bilik-Bilik Pesantren’ dijelaskan bahwa pesantren adalah wujud proses perkembangan sistem pendidikan nasional.
Ditinjau dari segi historis, pesantren tidak hanya identik dari makna keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia (indigenous). Sebab, Lembaga yang serupa pesantren ini sudah ada sejak pada masa kekuasaan Hindu-Budha. Sehingga Islam tinggal meneruskan dan mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada.
Oleh karena itu pesantren sejak dulu hingga sekarang masih eksis keberadaannya dalam menebarkan pendidikan khas klasik tradisional, baik di lingkungan pondok maupun masyarakat sekitar. Sehingga keberadaan pesantren di tengah-tengah masyarakat sudah tidak diragukan lagi dalam menyebarkan pendidikan sosial-keagamaan.
Selain itu, pesantren juga memiliki daya tarik tersendiri oleh para calon wali santri untuk memondokkan anaknya di pesantren. Mengingat untuk membentuk karakter anak, pendidikan karakter terbaik masih didominasi oleh pesantren. Karena di dalam pesantren ajaran akhlak, budi pekerti, unggah-ungguh sudah berjalan dan diamalkan oleh semua santri. Maka tak ayal, apabila para calon wali santri ingin menyekolahkan dan memondokkan anaknya di lingkungan pesantren.
Adapun data terbaru yang dihimpun di website kemenag, dari hasil Laporan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama mencatat, ada 4,37 juta santri yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2020/2021. Para santri itu tersebar di 30.494 pondok pesantren di Nusantara.
Data di atas menunjukkan betapa signifikan jumlah santri dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi pengelola pesantren untuk terus berinovasi dan memajukan pesantren hingga ke kancah internasional.
Maka, sebelum melakukan ekspansi sampai ke luar negeri, tentunya ada beberapa hal yang terus dipertahankan dan diistikamahkan di lingkungan pesantren. Baik meliputi pendidikan holistik, karakter, dan spiritual. Adapun dalam hal ini ada beberapa point penting antara lain sebagai berikut.
Pertama, sebagai pendidikan agama. Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mengutamakan pendalaman ilmu agama Islam. Santri (siswa pesantren) diajarkan tentang ajaran Islam, Alquran, hadis, fiqih, akhlak, dan berbagai disiplin ilmu agama lainnya. Sehingga pesantren membantu menjaga dan memperkuat identitas keagamaan dan moralitas santri.
Kedua, sebagai pembentukan karakter santri. Pesantren menempatkan pentingnya pembentukan karakter sebagai bagian integral dari proses pendidikan di lingkungan pesantren. Santri diajarkan nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, kesederhanaan, kerjasama, dan rasa hormat terhadap orang lain. Pesantren memberikan pendidikan yang holistik, mencakup aspek akademik dan karakter.
Ketiga, kemandirian. Pesantren memberikan kesempatan kepada santri untuk belajar menjadi mandiri dan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Santri diberikan tanggung jawab harian seperti mengurus kebersihan diri, mencuci pakaian, atau mengatur jadwal harian mereka. Hal ini membantu mengembangkan kemandirian dan kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dan sebagai cikal-bakal Ketika kelak terjun di lingkungan masyarakat.
Keempat, keberagaman. Pesantren menjadi tempat bertemunya santri dari berbagai latar belakang mulai budaya, suku, adat-istiadat, ras etnis, dan daerah. Sehingga dari situ memungkinkan terjadinya interaksi antar-santri yang beragam, saling mengenal, berbagi pengalaman, dan belajar tentang keberagaman sosial dan budaya Indonesia. Pesantren memainkan peran penting dalam memupuk toleransi dan persaudaraan antar sesama santri.
Kelima, pengembangan pengetahuan dan ketrampilan. Selain pendidikan agama, pesantren juga memberikan pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan sosial, dan bahasa asing. Beberapa pesantren juga menyediakan keterampilan praktis seperti pertanian, kerajinan tangan, atau keterampilan profesional tertentu. Hal ini membantu santri dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
Dengan demikian, pesantren memiliki peran penting dalam menyediakan pendidikan yang holistik, mengembangkan karakter, memperkuat identitas keagamaan, dan membentuk kemandirian santri. Pesantren menjadi pusat edukasi yang mengintegrasikan pendidikan agama, akademik, dan karakter dalam lingkungan yang islami dan beragam.