Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Masjid Sebagai Center of Literasi

Masjid Sebagai Center of Literasi

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 29 Okt 2022
  • visibility 52
  • comment 0 komentar

Oleh: Siswanto

Setiap kali mendengar kata “masjid”, biasanya nalar pikir kita langsung tertuju pada sebentuk bangunan yang mempunyai ciri khas tersendiri dengan mihrab yang menonjol ke depan dan kubah yang menjulang tinggi ke atas. Sebuah bangunan unik yang menjadi salah satu ciri utama dan pertama Islam sekaligus sebagai wahana penggodokan umatnya.

Selain itu, masjid juga sebagai salah satu media ekspresi seni sekaligus penuangan daya estetis bagi umat Islam. Bahkan, hal ini jauh-jauh hari sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw pada awal masa perjuanganannya dalam menyebarkan Islam, di mana beliau bersegera membangun masjid terlebih dahulu sebelum membangun hal-hal lain.

Jika ditilik secara mendalam, peranan masjid yang paling utama adalah untuk memotivasi dan membangkitkan kekuatan ruhaniyah dan keimanan umat Islam. Di samping itu juga untuk menjadi lem perekat internal umat Islam serta menunjang persatuan sosial. Bahkan jika mengacu pada lintasan sejarah umat Islam awal, kita melihat bahwa peranan dominan dari masjid adalah dalam pembangunan sosial masyarakat.

Dengan demikian, secara umum masjid bisa dikatakan sebagai urgensi penting dalam membentuk karakter (akhlaq) umat Islam dan sebagai sarana untuk menuju sang khaliq. Karena di dalam masjid kita diajari untuk berkomunikasi melalui kalam ilahi baik pada saat beribadah minimal lima kali dalam sehari semalam. Sebab dengan adanya komunikasi yang intens antara seorang hamba dengan Tuhannya, diharapkan akan memberikan sebuah kesadaran yang mendalam kepada si hamba bahwa dirinya senantiasa berada dalam pengawasan Sang Pencipta, yang tidak pernah lalai dan tidak melupakannya.

Masjid sebagai center literasi

Di samping itu, di antara peranan masjid yang terpenting dalam masyarakat adalah literasi (baca dan tulis). Karena dalam rutinitas keseharian di dalam masjid, dunia literasi terus berjalan. Di awali dari membaca dan menulis, dijelaskan di dalam surat Al-‘Alaq “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia. Yang mengajarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-‘Alaq: 1-5).

Dari ayat tersebut setidaknya ada dua kata kunci yakni membaca dan pena. Membaca dalam ayat tersebut tidak hanya ajakan untuk membaca kitab dan buku, tetapi lebih dari itu, baik membaca secara tersurat maupun tersirat. Membaca secara tersurat adalah membaca secara tekstual baik buku dan kitab. Sedangkan makna membaca secara tersirat tidak hanya membaca saja, melainkan membaca disertai dengan tindakan dalam hal ini adalah dengan cara menulis.

Adapun makna pena pada ayat di atas diartikan sebagai simbol untuk mengaktualisasikan dalam trasformasi ilmu melalui tulisan. Karena dengan melalui pena, banyak ulama yang mengaktualisasikan tulisannya dalam bentuk kitab. Sehingga melalui tulisan tersebut, dapat diakses dan dibaca pada generasi berikutnya. Sebut saja, Imam Al-Ghazali yang terkenal dengan kitabnya Ihya’ Ulumuddin yang hingga saat ini karyanya terus dikaji, baik di

lingkungan pesantren maupun ke perguruan tinggi.

Dalam Alquran pena dijadikan surat yang ke-68, yakni pada surat Al-Qalam ayat pertama. Allah Swt, bersumpah, “Nun, Demi Pena…”.

Sungguh ini menjadi bukti bahwa Allah Swt, begitu perhatian dengan dunia literasi. Membaca dan pena (alat tulis) baik dalam surat Al-‘Alaq maupun Al-Qalam ini menjadi ghirrah para ulama dalam menimba ilmu pengetahuan yang tak terbatas. Hal ini kita bisa merunut sejak pada masa Islam generasi pertama.

Oleh karena itu, rutinitas di dalam masjid selain sebagai tempat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan semangat ber-literasi, juga sebagai bentuk memakmurkan masjid dari berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PMII Pati Rayakan Maulid Plus Hari Santri

    PMII Pati Rayakan Maulid Plus Hari Santri

    • calendar_month Sen, 25 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Para personel Rebana Obor Sholawat sedang melantunkan syair-syair selawat kepada Nabi Muhammad SAW. GEMBONG – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PC PMII ) Kabupaten Pati menggelar Talkshow peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri 2021. Kegiatan ini digelar di Pondok Pesantren Shofa Az-Zahro Gembong. Acara yang berlangsung Ahad (24/10) sore ini. Dengan mengusung tema ‘Implementasi […]

  • Menguak Misteri Dunia Dengan Al-Quran

    Menguak Misteri Dunia Dengan Al-Quran

    • calendar_month Ming, 18 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 75
    • 0Komentar

      Kendati manusia sudah sangat lama menghuni bumi, tetapi masih banyak misteri di dunia ini yang belum terkuak. Sebut saja beberapa misteri seperti; adakah Alien? Peri, fakta atau mitos? Berbagai misteri fenomena alam yang menakjubkan, dan sebagainya. Buku ini mencoba memaparkan 50 misteri dunia menurut Al-Quran.             Buku ini secara garis besar terdiri atas tiga […]

  • Periode Depan 98 Persen Pelajar NU Pati, Hendaki Kembangkan Literasi

    Periode Depan 98 Persen Pelajar NU Pati, Hendaki Kembangkan Literasi

    • calendar_month Sab, 10 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 49
    • 0Komentar

    PATI – Sebanyak 98 persen lebih responden menginginkan kepengurusan PC IPNU IPPNU Periode 2021-2023 lanjutkan kembangkan literasi yang sudah dimulai oleh periode sebelumnya. Hal ini nampak terlihat dari hasil survey bursa calon ketua PC IPNU IPPNU Kabupaten Pati periode 2021-2023. Survey tersebut dilakukan oleh Badan Student Crisis Center (BSCC) PC IPNU Kabupaten Pati pada 28 […]

  • Fakhruddin Karmani Tegaskan Ma'arif Selalu Hadir untuk Pendidikan Inklusi

    Fakhruddin Karmani Tegaskan Ma’arif Selalu Hadir untuk Pendidikan Inklusi

    • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
    • account_circle admin
    • visibility 55
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id.Semarang – Model pengembangan pendidikan madrasah inklusi atau pendidikan inklusi yang diterapkan Kementerian Agama RI merupakan hasil dari adopsi dari Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah salahsatunya. “Pengembangan modul madrasah inklusif di Kementerian Agama salah satunya lahir dari modul yang dikembangkan oleh LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah. Lahirnya Forum Pendidik Madrasah Inklusif […]

  • PCNU-PATI

    Ihya’ Ulum, Al- Din

    • calendar_month Sel, 8 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Ilmu merupakan pengetahuan secara mendalam atas hasil usaha ijtihad dar ilmuwan muslim (‘ulama’/mujtahid) atas persoalan-persoalan duniawi dan ukhrawi dengan bersumber kepada wahyu Allah. Kitab Ihya’ Ulumuddin mampu menggabungkan antara syariat, akidah dan akhlak. “Kitab Ihya’ Ulumuddin merupakan salah satu kitab yang termasuk yang luar biasa, dikaji para ulama’ sepanjang masa,” ungkapnya. Sejak Imam Ghazali menulis […]

  • KaKanwil Kemenag Jateng Apresiasi Program Kerja Ma`arif

    KaKanwil Kemenag Jateng Apresiasi Program Kerja Ma`arif

    • calendar_month Sen, 20 Jan 2025
    • account_circle admin
    • visibility 58
    • 0Komentar

        Pcnupati.or.id-Demak – Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Jawa Tengah Mengelar Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) Putaran ke-3. Kegiatan dilaksanakan di Aula Wisma Halim Demak, pada Kamis (16/1/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut, Koordinator Tim Kurikulum Ke-NU-an Lembaga Pendidikan Ma`arif NU PBNU Dr. Imam Bukhori, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah Dr. Agus Riyanto, Kepala Kantor Wilayah Kementerian […]

expand_less