Konvergensi
Oleh : M. Iqbal Dawami
“Konvergensi adalah perpotongan antara sesuatu yang Anda sangat suka atau mahir lakukan dan apa yang juga menjadi ketertarikan orang lain. Cara termudah untuk memahami konvergensi adalah dengan membayangkannya sebagai titik percampuran antara apa yang Anda cinta dan apa yang orang lain mau beli,” ujar Chris Guillebeau.
Saya suka dengan istilah konvergensi. Karena tanpa disadari sebetulnya saya sedang menjalankan hal itu. Saya selama ini bekerja dengan model tersebut dengan yang dinamakan konvergensi. Bekerja di bidang yang saya sukai yang mendatangkan uang adalah hal yang luar biasa bagiku. Bisa jadi tidak semua orang merasakannya. Ada sebagian orang hanya sekadar bekerja tanpa pernah menikmatinya lantaran bukan di bidangnya.
Saya menyukai aktivitas membaca dan menulis. Sudah sejak lama saya melakukannya. Tapi dulu tidak berpikir akan menghasilkan uang dari kedua aktivitas itu. Mungkin belum terpikirkan, karena kurangnya wawasan. Tahunya pekerjaan adalah hal-hal yang lumrah atau populer di masyarakat seperti menjadin guru, dosen, pegawai toko, dan lain sebagainya. Tapi menjadikan hobi sebagai pekerjaan belum ada dalam otak saya.
Hingga kemudian dalam satu fase saya menyadari bahwa saya bisa mencari uang dari membaca dan menulis. Dengan kata lain saya bisa bekerja dengan menulis. Saya menulis resensi di koran-koran dan menulis buku di berbagai penerbit adalah bukti saya mendapatkan uang dari menulis. Sudah puluhan resensi dan buku yang saya tulis. Berarti sudah jutaan rupiah dari situ saya hasilkan. Sebuah pencapaian yang patut saya syukuri.
Untuk membuktikannya memang tidak mudah. Ada proses yang begitu panjang. Bertahun-tahun saya melakukannya. Bisa dibilang di antara berbagai pekerjaan yang saya lakoni menulis adalah pekerjaan yang tidak pernah putus dari tahun 2005 hingga sekarang (Mei 2020). Jadi sudah berapa tahun saya melakukannya? Silakan hitung sendiri.
Kita lanjutkan kembali perkataan Chris Guillebeau:
“Tidak semua yang Anda suka atau lakukan dengan terampil menarik bagi semua orang, dan tidak dapat dipasarkan. Begitu juga, tak seorang pun dapat menyediakan solusi bagi setiap masalah atau menarik minat semua orang. Akan tetapi, dalam irisan dua buah lingkaran, di mana gairah atau keterampilan bertemu manfaat, sebuah bisnis mikro yang dibangun di atas kebebasan dan nilai dapat bertumbuh-kembang.”
Ada dua pesan yang bisa kita garisbawahi bahwa hobi yang kita sukai yang hendak dijadikan pekerjaan belum tentu disukai orang. Artinya apa yang kita lakukan belum tentu berbuah jadi uang. Ya, betul sekali, saya mengalami hal itu. Tidak semua yang saya tulis bisa menghasilkan uang. Bahkan, mungkin lebih banyak yang tidak menghasilkan uang ketimbang sebaliknya.
Tapi, saya tidak berhenti lantaran seperti itu. Saya terus melakukannya. Saya terus berproses, hingga kemudian saya membuktikan pesan yang kedua dari Chris di atas bahwa saya terus berkembang dari proses menulis itu: relasi, kognisi, dan money. Pada akhirnya ada banyak hal yang saya dapatkan yang tidak hanya berbentuk uang, tapi juga yang lainnya. Alhamdulillah.