Ketua Majelis Shohib Nurussalam : Kebutuhan Air Bersih Santri Wajib Diperhatikan
KAYEN-Ponpes Al Jamal, Kayen menerima bantuan sepuluh ribu liter air bersih. Bantuan ini berasal dari majelis dzikir dan sholawat Shohib Nurussalam, Penambuhan Margorejo.
Dua truk tangki yang mengirim air bersih tersebut mendarat di Ponpes yang berada di Desa Slungkep tersebut Selasa (1/10) siang. Meskipun melibatkan dua lembaga, namun tidak ada penyerahan secara simbolik dalam pengiriman air tersebut.
“Kita serahkan, Ponpes al Jamal menerima. Tidak ada serah terima formal-formalan dan memang tidak perlu” kata Tabah Panji Prasetyo, ketua Shohib Nurussalam.
![]() |
Pemberian dua truk tangki air bersih dari Jamaah Shohib Nurussalam kepada Ponpes al Jamal, Selasa (1/10) |
Panji beserta rekan-rekannya sengaja memilih Ponpes al Jamal sebagai objek bantuan air bersih. Ia beralasan kebutuhan air yang mendesak bukan hanya dialami oleh masyarakat umum namun juga dialami oleh para santri.
Selain itu, sumbangan air bersih oleh beberapa lembaga dan organisasi yang digalakkan akhir-akhir ini, lebih sering menyasar ke masyarakat umum. Sedangkan para santri yang tinggal pesantren saering kali luput dari perhatian mereka.
“Saya lihat bantuan air bersih banyak. Tapi kok menyasar ke masyarakat umum. Kemudian kami berfikir, teman-teman santri bagaimana nasibnya?” lanjutnya.
Benar saja, di Ponpes al Jamal memang sudah beberapa bulan mengalami kesulitan air. Bahkan untuk kebutuhan MCK sekalipun, salah seorang santri mengaku sering kebingungan karena sumber air yang tidak mencukupi.
Muhammad, salah satu pengurus Ponpes al Jamal juga membenarkan pengakuan salah seorang teman santrinya itu. Ia bahkan menambahkan bahwa untuk kebutuhan ibadah seperti wudlu, terkadang banyak santri yang tidak kebagian air. Saituasi memprihatinkan ini menurutnya sudah berlangsung kurang lebih dua bulan.
“Kami sampaikan terimakasih banyak kepada teman-teman dari Shohib Nurussalam Margorejo yang sudah menperhatikan kami, para santri. Mudah-mudahan Shohib Nurussalam tetap jaya dalam berkhidmat melestarikan faham-faham aswaja NU” tandasnya.
Dari kondisi lapangan yang demikian itu, Panji beserta Shohib Nurussalam menjadi kian yakin bahwa warga pesantren juga wajib diperhitungkan dalam sumbangan air bersih. Ia berharap, organisasi-organisasi yang sering terlibat dalam sumbangan air bersih juga memikirkan pondok pesantren sebagai bagian dari masyarakat.
“Ponpes al Jamal tidak sendiri. Masih ada puluhan Pondok yang bernasib sama. Dari itu, saya mengajak, mari bersama-sama sisihkan satu atau dua tangki air bersih untuk mereka, sisanya kita gelontorkan ke masyarakat luas, karena mereka juga bagian dari masyarakat yang kebutuhan air bersihnya sama” tuntas Panji.(lut/ltn)