Hukum Adzan yang Lupa Beberapa Lafadz
Bagaimana hukum adzan yang dilakukan saat ada beberapa kalimat atau bacaan yang terlupa atau terlewat tidak diucapkan? Karena kodrat manusia, maka lupa menjadi suatu hal yang lumrah terjadi. Pun bagi muadzin (orang yang melafalkan adzan), bisa terlupa tidak melafalkan salah satu kalimat adzan. Permasalahan ini lah yang kemudian diangkat dalam Bahtsul Masail yang diselenggarakan rutin oleh Lembaga Bahtsul Masail (LBM) MWC Nahdlatul Ulama Kec. Jakenan, pada April 2019 silam.
Adzan (أذان) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki bentuk baku “Azan” dengan beberapa kata tidak baku seperti adan, adhan, atau adzan. Adzan merupakan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya salat fardu.
Ilustrasi Muadzin dan masjid Kajen |
Kalimat adzan yang lazim bagi nahdliyin adalah sebagai berikut:
Kalimat-kalimat tersebut diucapkan secara berurutan.
Nah, bagaimana hukumnya jika seorang muadzin terlewat atau lupa tidak mengucapkan salah satu kalimat (lafadz) tersebut?
1. Pertanyaan
Pertanyaan seputar lupa mengucapkan salah satu kalimat saat ber-adzan ini dikemukakan oleh Ranting NU Desa Sidomulyo pada Bahtsul Masail Rutinan yang digelar oleh LBM MWC NU Kecamatan Jakenan.
Pertanyaanya dirumuskan sebagai berikut:
- Apabila Muadzin tersebut ingat setelah selesainya adzan bagaimanakah hukum adzan yang dilakukan?
- Apabila Muadzin tersebut ingat sebelum selesainya adzan bagaimanakah pula hukum adzan yang dilakukan?
2. Jawaban
Terkait dengan permasalahan terlupanya muadzin sehingga melewatkan salah satu atau beberapa kalimat adzan tersebut, forum Bahtsul Masail MWC Jakenan memutuskan jawaban sebagai berikut:
- Apabila Muadzin tersebut ingat setelah selesainya adzan maka adzan yang dilakukan tidak sah.
- Apabila Muadzin tersebut ingat sebelum selesainya adzan maka menjadi sah adzannya apabila muadzin mengulangi lafadz yang tertinggal secara tartib (urut).