Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Cerita Tabatabaei House

Cerita Tabatabaei House

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 19 Sep 2022
  • visibility 34
  • comment 0 komentar

Oleh : M. Iqbal Dawami

Di Iran ada sebuah rumah yang sangat megah. Sebuah rumah yang mengandung nilai sejarah dan dibangun dengan keringat cinta dan kasih sayang. Afifah Ahmad, penulis asal Indonesia yang tinggal di Iran, suatu ketika mengunjungi rumah tersebut. Dia bercerita bahwa di balik kemegahan rumah itu, tersimpan cerita menarik. Konon, rumah tersebut dibangun sebagai prasyarat untuk bisa menikahi seorang putri bangsawan. Siang-malam calon pengantin pria bekerja keras untuk dapat menyelesaikannya.[1]

Begitulah barangkali wujud cinta. Orang dapat melakukan apa saja demi cinta. Orang yang jatuh cinta tiba-tiba dirinya menjadi puitis. Dia bisa menulis puisi, menulis surat, dan membuat sesuatu yang tadinya mustahil bisa dilakukannya. Bahkan dalam sebuah lelucon dikatakan untuk lari tengah malam saja orang akan berani melakukannya demi meraih cinta seseorang. Kalau tidak gila itu bukan cinta. Itu barangkali gambaran orang yang sedang dilanda cinta.

Dengan pengorbanan itu pula kita dapat melengkapi kebutuhan orang yang kita cintai. Seorang suami mencintai istrinya, dia akan berkorban demi kebutuhan istri (dan anaknya). Begitu juga sebaliknya, sang istri akan berkorban demi kebutuhan sang suami (dan anaknya). Itulah pengorbanan atas nama cinta. Sebuah pengorbanan yang sangat indah karena disertai kesadaran, panggilan, dan bukan keterpaksaan. Ada orang mengibaratkan dua orang saling mencintai itu ibarat dua orang saing berjauhan dalam kegalapan. Seorang laki-laki membawa lilin menuju yang dikasihinya, namun lilin itu makin pendek karena jarak yang cukup jauh. Satu-satunya cara adalah orang yang dicintainya itu harus pula bergerak mendekatinya. Mereka akan bertemu di tengah-tengah lilin yang mulai habis dan mati apinya. 

Pengorbanan dalam mencinta begitu kompleks. Ada yang mengorbankan ego, emosi, harta, waktu, pikiran, tenaga, dan yang lainnya. Bahkan keselamatan jiwanya. Kalau tidak “gila” itu bukan cinta. Kalau tidak ada pengorbananan itu bukan sang pencinta. Berkorban dalam cinta adalah keniscayaan. Tentu saja ini berlaku bagi siapa saja yang merasa mencintai, entah itu orangtua, kekasih, sahabat, bahkan kesenangan terhadap sesuatu pun membutuhkan pengorbanan.

Saya kira contoh konkrit cinta yang membutuhkan pengorbanan adalah cinta kedua orangtua terhadap anaknya. Semuanya mereka akan korbankan demi cinta sang buah hati. Bukan cuma harta, tenaga, dan waktu saja yang mereka korbankan, tetapi nyawapun akan suka rela mereka korbankan. Jadi, jika tidak ada pengorbanan maka bukan dikatakan cinta, melainkan hanya permainan belaka.

Yang namanya berkorban tentu ia akan mengutamakan orang yang dicintainya. Kebahagiaan yang dicintainya adalah kebahagiaan dirinya, dan kesedihan yang dicintainya adalah kesedihan dirinya juga. Untuk itu, dengan ada orang yang rela berkorban untuk dirinya, maka orang yang dicintainya akan merasa bahagia, ada yang memerhatikan, dan melindunginya. Dengan begitu dia pula akan berkorban kepada yang mencintainya. Intinya, pengorbanan akan membuat mereka kuat dan berdaya.

 Ada yang mengatakan bahwa cinta dan pengorbanan itu ibarat dua sahabat yang tak pernah terpisahkan. Selalu berjalan bersama. Bagaikan dua sisi mata uang. Tamsil itu seperti hendak mengatakan  tak ada cinta tanpa pengorbanan. Jadi, jangan pernah mengaku cinta tapi tak pernah berkorban untuk sesuatu atau seseorang yang kita cintai. Pengorbanan adalah bukti nyata adanya cinta. Dengan pengorbanan akan terlihat kesungguhannya. Ada sebuahaa usaha dan ikhtiar yang besar demi yang dicintainya.  

Pengorbanan juga menjadi ukuran seberapa besar cinta seseorang terhadap yang dicintainya. Tentu sulit kita mengukur kadar cinta, tapi dengan pengorbanan setidaknya kita bisa melihatnya, semakin besar pengorbanannya maka semakin besar juga cintanya. Seorang ibu, misalnya, tampak jelas pengorbanan terhadap anaknya yang begitu besar. Sejak dalam kandungan hingga besar anaknya terus diperhatikan dan dirawat dengan baik. Penderitaan anak adalah penderitaan dirinya juga. Cinta yang besar terdapat pengorbanan yang begitu besar.

Namun, ada yang harus diwaspadai dalam soal ini, bahwa pengorbanan tidak selalu berarti cinta. Ada kepalsuan-kepalsuan yang harus diwaspadai. Ada penumpang-penumpang gelap yang menggelayut dalam nama “pengorbanan”. Tak lain itu berupa kepentingan yang mengatasnamakan cinta. Kepentingan itu bisa berupa motif ekonomi, hasrat kekuasaan, nafsu, dan lain-lain. Cinta mereka palsu. Lain di bibir lain di hati. Tindakan mereka hanyalah kepura-puraan saja.       

Dalam literatur keislaman diceritakan, suatu ketika ada serombongan orang mengunjungi seorang sahabat bernama Asy-Syubali ra. Dia berkata, “Siapa kalian semua?”

“Kami adalah orang-orang yang mencintaimu.”

Asy-Syubali mendekati mereka sambil membawa batu. Dia bermaksud hendak melempari mereka. Melihat Asy-Syubali melakukan demikian, merekapun lari.

Asy-Syubali berkata, “Mengapa kamu lari dariku? Andai kamu betul-betul mencintai aku, pasti tidak lari dari percobaanku. Orang-orang yang punya rasa cinta terhadap Allah akan mereguk minuman dari gelas cintanya, dan bagi mereka bumi amatlah sempit. Mereka minum dan tenggelam dalam tautan rindu kepada-Nya, dan mereka merasakan kenikmatan bermunajat kepada-Nya.”[]


                [1] Cerita lebih detailnya bisa dibaca dalam buku Afifah Ahmad berjudul The Road to Persia; Menelusuri Keindahan Iran yang Belum Terungkap (Yogyakarta: Bunyan), 2013.  

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ratusan Massa PMII Demo di Depan Gubernuran

    Ratusan Massa PMII Demo di Depan Gubernuran

    • calendar_month Jum, 8 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 46
    • 0Komentar

    SEMARANG – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Walisongo Semarang, gelar aksi demo di depan kantor Gubernur Jawa Tengan, Jumat (8/4) sore. Ratusan massa tersebut berkumpul di depan kampus 3 UIN Semarang mulai pukul 13.00 WIB. Kemudian massa ber-dresscode biru tersebut bergeak menuju gubernuran. Para demonstran terzebut sampai depan […]

  • PAC Fatayat NU Winong Adakan Pelantikan

    PAC Fatayat NU Winong Adakan Pelantikan

    • calendar_month Sen, 16 Okt 2017
    • account_circle admin
    • visibility 76
    • 0Komentar

    Pati.Pelantikan Pimpinan Ranting dan Rapat kerja Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Kecamatan Winong  Masa Khidmad 2017-2021, acara tersebut bertempat di Aula  Madrasah Tarbiyatul Banin Pekalongan Winong, 21/9 kemarin. Dengan menghadirkan tamu undangan yang meliputi Pimpinan Cabang Fatayat NU Pati, Camat Winong, Kapolsek Danranil, Ketua MWCNU Winong beserta Banom-banomnya, total keseluran yang menghadiri 185 orang. Sedangkan […]

  • PCNU-PATI Photo by Jigar Panchal

    Jiwa Sheril Part I

    • calendar_month Ming, 10 Des 2023
    • account_circle admin
    • visibility 56
    • 0Komentar

    Oleh : J. Intifada Hari ini masih pagi, tapi kawan-kawan sudah berbisik sana sini. Anjar membawa surat kecil berwarna putih. Aku melihat sekilas dan mencoba merebut. Anjar menghindar dan bel masuk berbunyi. Secepat kilat Anjar pergi dan aku tak memperhatikannya lagi. Mataku tertuju pada sosok tengil yang rapi. Wajah chinese dengan senyumnya manis. Memasuki kelas […]

  • Puasa dari Bokep

    Puasa dari Bokep

    • calendar_month Sel, 11 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 104
    • 0Komentar

      Oleh Hamidulloh Ibda*   Bukan hanya dipuasani dalam arti dikurangi dan ditahan, tapi saran saya sebaiknya ditinggalkan. Tidak hanya di bulan Ramadan, menonton film porno/bokep itu merusak mental. Sebenarnya jauh-jauh hari, Kanjeng Nabi Muhammad sudah berpesan.   “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan […]

  • PCNU-PATI

    Mindset Literasi Digital Guru

    • calendar_month Sen, 30 Sep 2024
    • account_circle admin
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Oleh: M. Iqbal Dawami Pada Kamis, 26 September 2024, saya berkesempatan memberikan workshop yang bertajuk “Meningkatkan Literasi Digital Guru TK dengan Bercerita Bergambar Menggunakan Media Canva” di Kecamatan Margoyoso, Pati. Peserta workshop ini adalah para guru TK Se-Kecamatan Margoyoso. Mereka cukup antusias dalam mengikuti setiap sesi pembelajaran. Terlihat jelas bahwa mereka ingin mengembangkan keterampilan baru […]

  • Photo by Mufid Majnun

    Bagai Pungguk Menjerat Bulan Part 5

    • calendar_month Ming, 24 Sep 2023
    • account_circle admin
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Oleh : Elin Khanin “Jadi orang tuamu juga terinspirasi dengan tokoh Salman Al-Farisi?” Tanya Abah Thoyfur setelah menjelaskan alasan kenapa kucing Nyai Maryam punya kesamaan nama dengannya. “I … ya, Yai. Mommy saya nge-fans dengan Salman Al-Farisi,” jawab Salman jujur. Abah Thoyfur manggut-manggut. “Salman Al-Farisi itu hebat banget. Dia punya pengalaman yang sangat luas tentang […]

expand_less