Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » NU dan Nasionalisme Kebangsaan

NU dan Nasionalisme Kebangsaan

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 13 Mei 2023
  • visibility 32
  • comment 0 komentar

Oleh : Siswanto, MA

Di tengah arus gerakan formalisasi syariat Islam pada era reformasi, Nahdlatul Ulama (NU) yang kita kenal membuat ketetapan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan bentuk final dari sistem kebangsaan di negri ini. Hal ini, sebagaimana telah ditetapkan dalam Muktamar NU ke-31 di Boyolali dan Solo 2004 tentang tausyiah Muktamar di bidang politik nasional yang berbunyai.

Dalam situasi sekarang penguatan komitmen kebangsaan tidak bisa dijalankan dengan cara paksaan apalagi dengan cara kekerasan, tetapi perlu strategi kebudayaan baru untuk menata hubungan sosial dan hubungan antar bangsa berdasarkan kesetaraan dan kesukarelaan, sehingga solidaritas sosial dan solidaritas kebangsaan bisa diwujudkan. Bagi warga Nhdliyin serta NKRI sebagai bentuk final dari sistem kebangsaan.”    

Oleh sebab itu, NU berupaya untuk mengukuhkan Kembali komitmen kebangsaan yang muali pudar diakibatkan oleh situasi krisis dan semangat reformasi yang berlebihan. Situasi dan kondisi tersebut tidak hanya mengakibatkan hilangnya integritas bangsa dengan munculnya gerakan federalisme,bahkan sampai gerakan separatisme yang mengancam NKRI.

Selain itu, gerakan tersebut juga menghanjurkan struktur sosial yang sudah mapan dan merusak relasi sosial, kemudian memunculkan rasa saling curiga dan saling membenci yang berujung pada terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Sementara itu,pada sisi lain muncul problem filosofis yang kita hadapi hari ini adalah masih kaburnya dan belum kunjung jernihnya memposisikan dua terminologi yang sesungguhnya berbeda, namun cenderung kita anggap sama. Dan terminologi yang dimaksud adalah bangsa dan negara.

Secara terminologi dua istilah tersebut sesungguhnya jika kita renungkan memiliki makna yang berbeda. Karena bangsa adalah sebuah kelompok masyarakat yang terikat sebab memiliki rasa kesamaan antara satu dengan yang lain. Sementara negara adalah organisasi pada sebuah wilayah yang memiliki supremasi tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.  Jika istilah pertama merujuk pada rasa maka istilah kedua lebih bernuansa administrative dan legal formal.

Oleh sebab itu,penjelasan kedua istilah tersebut akan berguna bagi kita untuk menjawab pertanyaan mengenai Indonesia sebagai sebuah negara yang kita kenal sampai hari ini. Dan siapakah sesungguhnya yang melahirkan sert yang membidaninya? Jawabannya tentu saja bukan bangsa Indonesia, melainkan jawaban yang tepat adalah bangsa Jawa, Maluku, Sumatra, kalimatan, dan semua ras lainnya yang bersemangat serta memiliki kesamaan nasib yang kala itu ingin terbebas dari penjajahan. Sehingga semua ras tersebut meminjam istilahnya sejarawan Agus Sunyoto dapat diringkas dalam kata, yakni bangsa Nusantara.

Dengan demikian, dalam perjalanannya melahirkan Indonesia, dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu modal yang sangat penting sebagai tunggak sejarah bangsa sekaligus sebagai bentuk menjaga keanekaragaman budaya, adat-istiadat, ras, agama dan golongan yang begitu plural.

Maka, dalam konteks ini, NU dengan ormas terbesar di Indonesia sudah saatnya kembali menampilkan karakter Islam Indonesia. Dimana sebelumnya sudah dipraktikkan oleh para founding fanthers kita.

Oleh karena itu, agar corak Islam keindonesiaan tetap terjaga dan tetap eksis. Maka, cara berfikir NU untuk mempertahankan tradisi tidak lain adalah menjaga warisan leluhur yang telah mengembangkan Islam sambal terus melakukan perubahan yang lebih baik.

Dalamhal ini, kaidah yang sering kita dan akrab di kalangan Nahdliyin yaitu ‘mempertahankan warisan lama yang masih baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik dan relevan’ (almuhafazhatu ‘ala qadimish shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah). Inilah yang menjadi fondasi NU tetap mempertahankan tradisi meski tetap melahirkan sesuatu yang baru.        

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Twibons Latihan Kader Lanjutan Fatayat NU Kab. Pati

    Twibons Latihan Kader Lanjutan Fatayat NU Kab. Pati

    • calendar_month Sab, 25 Des 2021
    • account_circle admin
    • visibility 53
    • 0Komentar

       1. Klik Link   https://twb.nz/twibonlklfatayatnu 2. Klik Pilih Foto    Pilih Foto yang sesuai 3. Atur Foto dengan cara menyentuh foto dan klik Pungkas     Atur foto untuk menemukan lokasi foto yang sesuai 4. Klik Unduh untuk mendowload hasil twibons    Klik unduh untuk mendowload hasil Foto yang sudah menjadi Twibonze 5. Twibons sudah jadi

  • Digitalisasi NU Semakin Dekat, Ini Pernyataan PBNU

    Digitalisasi NU Semakin Dekat, Ini Pernyataan PBNU

    • calendar_month Sab, 4 Jan 2025
    • account_circle admin
    • visibility 75
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id. – Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan adanya program-program unggulan NU di tahun 2025 ini. Ungkapan ini dilontarkannya dalam agenda Ngopi Bareng Gus Yahya di Gedung PBNU lantai 8, Jumat (3/1) kemarin. Kepada awak media, putra Rembang tersebut menyebut akan digalakkannya program yang bernama DIGDAYA NU. Ini merupakan akronim […]

  • PCNU-PATI

    Dosen INISNU Bocorkan Tips Agar Terhindar dari Plagiasi dan Similarity 

    • calendar_month Rab, 19 Apr 2023
    • account_circle admin
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Temanggung – Banyak cara atau tips yang bisa dilakukan agar terhindar dari plagiasi maupun similarity dalam proses penulisan artikel ilmiah, maupun tugas akhir seperti skripsi, tesis maupun disertasi. Hal itu diungkapkan dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Hamidulloh Ibda dalam Tadarus Literasi […]

  • Aktivis Sejati! Biar Sukses Tetap Ingat IPPNU-nya

    Aktivis Sejati! Biar Sukses Tetap Ingat IPPNU-nya

    • calendar_month Ming, 25 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 37
    • 0Komentar

    Muhimmatul Aliyah dan suami, sosok pengusaha sekaligus aktifis yang inspiratif.  JEPARA-Pandemi Global yang melanda dunia termasuk Indonesia pada awal tahun 2020 sangat berdampak pada segala sektor, terutama sektor ekonomi. Bisnis yang pada mulanya berjalan lancar tanpa hambatan, kini harus menanggung imbas dari aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tentunya, peraturan dari pemangku kebijakan tersebut bertujuan […]

  • Tebasan padi

    Tebasan padi

    • calendar_month Sel, 24 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 81
    • 0Komentar

    Sering kita dengar praktek penjualan padi yang masih ada di sawah dengan sistem tebasan (borongan) pada saat musim panen tiba, hal itu dilakukan karena para petani tidak mau mengambil resiko ongkos panen yang cukup besar. Pertanyaan : Bolehkah praktek jual beli secara tebasan tersebut ? Jawaban : Tafsil : Ø Boleh bila belum mencapai nishob, Tidak boleh […]

  • Reuni Akbar MANU Gembong, Yayasan: Jangan Mudah Terpengaruh!

    Reuni Akbar MANU Gembong, Yayasan: Jangan Mudah Terpengaruh!

    • calendar_month Ming, 21 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 48
    • 0Komentar

    pcnupati.or.id. – Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama’ (MANU) Gembong punya hajat besar. Dalam rangka reuni alumni, madrasah yang terletak di jantung Kota Gembong tersebut menggelar MANU bersholawat. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung IPHI Kecamatan Gembong pada Ahad (21/5) pagi. Ketua Panitia, Muh Zen Adv. yang sekaligus alumni pertama MANU tak mampu membendung rasa bahagianya di depan […]

expand_less