Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Ad Maiora Natus Sum

Ad Maiora Natus Sum

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 29 Jan 2024
  • visibility 310
  • comment 0 komentar

Oleh: M. Iqbal Dawami

Di tengah-tengah kota Bandung, yang ramai dengan hiruk pikuk kehidupan modern, terdapat sebuah oasis keheningan dan warisan sejarah yang kaya, yaitu SMA Santo Aloysius. Didirikan pada tanggal 21 Juni 1930, sekolah Katolik ini merupakan saksi bisu perkembangan kota Bandung dari masa ke masa. Berdiri megah dengan arsitektur yang merefleksikan keanggunan masa lalunya, sekolah ini adalah salah satu yang tertua di Bandung. Kemegahan dan sejarah yang melekat pada SMA Santo Aloysius menjadikannya lebih dari sekadar institusi pendidikan; ia adalah simbol dari tradisi, keunggulan, dan nilai-nilai yang abadi.

Tahun lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi tempat istimewa ini. Langkah pertama yang saya ambil di halaman sekolah langsung menyihir saya ke dalam suasana yang tenang dan memikat, jauh dari kebisingan kota. Di tengah halaman, saya disambut oleh sebuah patung besar menjulang tinggi. Patung tersebut adalah Santo Aloysius, pelindung sekolah dan figur yang sangat dihormati dalam komunitas Katolik.

Santo Aloysius, dengan riwayat hidupnya yang menginspirasi, seolah-olah membisikkan cerita kepada setiap orang yang meluangkan waktu untuk merenungkan perjalanannya. Meskipun ia sering dianggap memiliki kesamaan dengan seorang sufi dalam tradisi Islam karena dedikasinya yang luar biasa kepada Tuhan dan komitmennya untuk membantu sesama, Santo Aloysius memiliki ciri khas spiritualitasnya sendiri. Ungkapannya yang terkenal, “Ad maiora natus sum,” yang berarti “Untuk hal-hal besar aku dilahirkan,” menggema di seluruh penjuru sekolah, menginspirasi siswa dan pengunjung sama-sama untuk berpikir besar dan berusaha mencapai lebih.

Mengunjungi sekolah ini tidak hanya merupakan perjalanan fisik, tapi juga perjalanan spiritual, di mana saya diajak untuk merenungkan makna kehidupan yang lebih dalam. Di bawah patung Santo Aloysius, saya menemukan beberapa ungkapan yang menggugah jiwa. Salah satunya adalah, “Hidup bagai kerikil jatuh ke air, tampak berubah ke segala arah. Benih kebaikan tak ‘kan pernah mati, pasti berbuah dan membawa berkah.” Ungkapan ini, sederhana namun mendalam, mengingatkan kita semua bahwa tindakan kecil kita dapat menimbulkan gelombang perubahan yang besar.

Ungkapan “Hidup bagai kerikil jatuh ke air, tampak berubah ke segala arah. Benih kebaikan tak ‘kan pernah mati, pasti berbuah dan membawa berkah,” menggambarkan sebuah filosofi kehidupan yang sarat makna. Bagai kerikil kecil yang dilemparkan ke dalam kolam tenang, setiap tindakan kita, tidak peduli seberapa kecil, dapat menimbulkan riak yang bergerak melampaui batas yang kita bayangkan. Kerikil tersebut, meski kecil dan tampak tidak berarti, memiliki kekuatan untuk mengubah wajah air yang tenang menjadi kanvas dinamis dari gelombang yang menyebar ke segala arah.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ungkapan ini mengajarkan kita tentang kekuatan dari tindakan kebaikan. Sebuah senyuman, kata-kata penyemangat, atau bahkan tindakan sederhana seperti mendengarkan, bisa menjadi kerikil yang kita lemparkan ke dalam kolam kehidupan seseorang. Kita mungkin tidak langsung menyaksikan dampak dari tindakan tersebut, tetapi gelombang yang dihasilkan dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan orang lain.

Lebih jauh, ungkapan ini menekankan bahwa benih kebaikan tidak akan pernah mati. Ini adalah pengingat bahwa setiap perbuatan baik, tidak peduli seberapa kecil, memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Seperti benih yang ditanam dengan harapan, tindakan kebaikan memerlukan waktu, kesabaran, dan kondisi yang tepat untuk berkembang. Namun, sekali tumbuh, ia akan membawa berkah tidak hanya kepada orang yang melakukan kebaikan tersebut tetapi juga kepada komunitas yang lebih luas.

Pentingnya filosofi ini tidak hanya terbatas pada interaksi personal tetapi juga dapat diterapkan dalam lingkup yang lebih luas seperti dalam komunitas, tempat kerja, dan bahkan dalam konteks global. Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan pesimisme dan konflik, mengadopsi prinsip bahwa setiap tindakan kecil kita dapat menginspirasi perubahan positif adalah cara yang kuat untuk membawa cahaya ke dalam kegelapan.

Ungkapan ini juga mengajak kita untuk merefleksikan kembali nilai-nilai dan prioritas kita dalam kehidupan. Dengan memahami bahwa kita semua memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perubahan, kita diingatkan untuk bertindak dengan empati, kebaikan, dan tanggung jawab. Dalam setiap pilihan dan tindakan kita, terdapat kesempatan untuk menjadi pembawa perubahan yang positif.

Dengan demikian, ungkapan ini bukan hanya sebuah pepatah, melainkan sebuah panggilan untuk bertindak. Ini adalah undangan untuk masing-masing dari kita untuk mengambil bagian dalam menciptakan dunia yang lebih baik, satu kerikil kebaikan pada satu waktu. Di tengah kekacauan dan tantangan kehidupan, mari kita ingat bahwa kerikil kecil yang kita lemparkan hari ini dapat menjadi gelombang besar perubahan esok hari.

Kunjungan saya ke SMA Santo Aloysius adalah pengalaman yang tak terlupakan. Saya meninggalkan sekolah tersebut dengan hati yang lebih kaya dan pikiran yang terinspirasi. Di tengah-tengah dunia yang terus berubah dan sering kali menuntut, SMA Santo Aloysius berdiri sebagai mercusuar harapan, mengingatkan kita semua bahwa kita dilahirkan untuk hal-hal yang lebih besar, namun dimulai dari hal-hal kecil layaknya krikil. Saya ingin mengutipnya lagi ungkapan Santo Aloysius ini:

“Hidup bagai kerikil jatuh ke air, tampak berubah ke segala arah. Benih kebaikan tak ‘kan pernah mati, pasti berbuah dan membawa berkah. Ad maiora natus sum (untuk hal-hal besar aku dilahirkan).”

 

 

 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI Photo by Anita Austvika

    Emergency Couple

    • calendar_month Ming, 20 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 95
    • 0Komentar

    Oleh : Elin Khanin Sejak Faris berubah wujud dari lelaki bersarung menjadi lelaki berdasi, Najiya terus berpikir siapa sebenarnya Faris. Sepertinya Mr. Bunglon itu bukan orang sembarangan. Sejak awal bertemu, ia punya firasat sendiri mengenai lelaki pemilik panti tersebut. Ia punya aroma bangsawan. Wajahnya penuh misteri memendam sekam.  Wajah tirus dengan hidung mancung, bibir berbentuk […]

  • Pati Berduka, Ketua Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (KH Ali Fatah Ya’qub telah di panggil yang Esa)

    Pati Berduka, Ketua Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (KH Ali Fatah Ya’qub telah di panggil yang Esa)

    • calendar_month Sab, 19 Sep 2015
    • account_circle admin
    • visibility 90
    • 0Komentar

    Kabar NU, Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Jumat 18 September 2015, pukul 09.30. Wib Ketua Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama  KH Ali Fatah Ya’qub (Waturoyo) telah pulang kerahmatullah di RSI Pati. Dan di makamkan hari itu juga pada pukul 14.00. Wib.  Yi Fatah para santri biasa memanggilnya. Beliau adalah sosok yang sederhana, sosok yang penuh […]

  • PCNU Pati selenggarakan Muskercab

    PCNU Pati selenggarakan Muskercab

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2014
    • account_circle admin
    • visibility 69
    • 0Komentar

    PCNU PATI (26/6/14). Dalam sejarah yang panjang dan monumental, NU memiliki catatan-catatan historiografis. Dengan massa organisasi yang tersebar di berbagai wilayah, NU memiliki agenda strategis untuk membantu bangsa ini keluar dari keterpurukan dan kemiskinan. Nahdlatul Ulama merupakan sebuah organisasi keagamaan  dibentuk oleh masyarakat tetapi  dalam melaksanakan pengabdian ke masyarakat harus bekerja sama dengan semua pihak […]

  • Prabowo Dijadwalkan Hadiri Kongres XVIII Muslimat NU

    Prabowo Dijadwalkan Hadiri Kongres XVIII Muslimat NU

    • calendar_month Rab, 15 Jan 2025
    • account_circle admin
    • visibility 90
    • 0Komentar

      pcnupati.or.id. – Kongres XVIII Muslimat NU yang akan diselenggarakan di Jatim Expo, 12 Februari 2025 diperkirakan akan berlangsung meriah. Dalam Kongres organisasi ibu-ibu NU tersebut, rencananya akan dihadiri oleh Ketua PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf dan beberapa jajarannya. Tak hanya petinggi NU, Bahkan Presiden RI, Prabowo Subianto pun dijadwalkan akan hadir dalam agenda besar […]

  • PCNU-PATI Photo by Microsoft 365

    Jodoh Buat Bu Bidan Cantik

    • calendar_month Ming, 8 Jan 2023
    • account_circle admin
    • visibility 111
    • 0Komentar

    Oleh : Elin Khanin Chapter 2 ————– “Bu Bidan, tolong istri saya! Dia kesakitan.” Keluar dari kamar Cempaka, lelaki berpostur tinggi besar itu tergopoh-gopoh  panik menuju tempat pendaftaran—dimana dua orang tengah sibuk melayani para ibu hamil yang sedang antri periksa. Tangan  mereka menggenggam buku KIA berwarna pink. “Oh ya, sebentar, Pak,” seru Tita. “Shanaya mana?” […]

  • 500 Vaksin Booster Tersedia di PCNU sampai Besok

    500 Vaksin Booster Tersedia di PCNU sampai Besok

    • calendar_month Kam, 21 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 102
    • 0Komentar

    PATI – Penyaluran 1 juta vaksin booster oleh PCNU Pati telah di mulai Kamis (21/4) pagi tadi. Program ini merupakan buah kerja sama antar tiga komponen, yaitu PBNU, Kementerian Agama dan Polri. Seperti di rilis pcnupati.or.id sebelumnya, Kabupaten Pati memperoleh kuota sebanyak 5000 paket vaksin booster. Pelaksanaan vaksinasi booster Covid-19 yang yang dilaksanakan di halaman […]

expand_less