Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Kiat Menulis untuk Orang Sibuk

Kiat Menulis untuk Orang Sibuk

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 2 Okt 2023
  • visibility 16
  • comment 0 komentar

Oleh : M. Iqbal Dawami

Seringkali saya mendengar orang ingin menulis tapi tidak punya waktu lantaran kesibukannya. Jadi bukan karena tidak bisa menulis, tapi karena tidak punya waktu untuk menulis. Sebetulnya patut disayangkan orang seperti ini, karena kendalanya bukan tidak bisa menulis, tapi karena faktor lain, yakni kesibukan. Fenomena ini bukan satu dua orang yang pernah saya temui, tapi banyak sekali. Seolah menjadi “penyakit” yang sama yang dirasakan oleh kebanyakan orang. 

Lantas, adakah solusinya bagi yang terpapar “penyakit” seperti di atas, yakni ingin menulis tapi tidak punya waktu lantaran kesibukan? Tentu saja ada. Bahkan saya yakin sebenarnya mereka punya jawabannya. Tapi, baiklah akan saya coba memberikan solusi bagi orang yang model seperti ini. Setidaknya berdasarkan pengalaman sendiri, karena saya sendiri pernah berada di posisi seperti itu.

Sewaktu di Yogyakarta, saya pernah menjadi orang kantoran, berangkat pagi pulang sore selama senin sampai jumat. Praktis saya tidak bisa menulis. Padahal sebelum kerja kantoran saya sudah terbiasa menulis nyaris tanpa kendala. Tapi, begitu jadi orang kantoran, saya nyaris tidak bisa menulis. Awalnya saya pikir malam hari bisa menulis, tapi ternyata tidak bisa. Pikiran dan badan sudah begitu letih, sulit untuk diajak berpikir. Inginnya tidur atau santai-santai saja, tidak mau memikirkan hal-hal berat, apalagi menulis. Sabtu dan minggu mestinya saya bisa menulis, tapi ternyata tidak bisa juga, karena bawaannya tetap ingin santai-santai, seperti olahraga dan jalan-jalan.

Saya tidak bisa seperti itu terus menerus. Pikiran dan tangan saya sudah gatal ingin menulis. Saya harus menyiasatinya. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Saya kemudian mendapatkan solusinya. Saya berpegang pada prinsip bahwa saya harus bisa menyempatkan diri untuk bisa menulis, kapan pun waktunya dan di mana pun tempatnya. Kalau tidak, saya tidak akan pernah menulis. Maka, dengan berpegang pada prinsip itulah saya mencari solusinya.

Akhirnya saya mendapatkan solusinya, yakni saya berangkat pagi sekali ke kantor. Biasanya pukul 7, kali ini berangkat pukul 6. Jalanan yang sepi membuat perjalanan begitu lancar dan durasi waktu sampai kantor tidak sampai setengah jam. Biasanya kalau berangkat pukul 7, sampai kantor bisa memakan waktu setengah jam lebih. Nah, karena berangkat pukul 6, aku sampai kantor pukul 6.30. Jam kerja pukul 8, jadi aku masih punya waktu 1,5 jam.

Saya tidak langsung ke kantor, tapi mencari warung makan atau warung kopi terlebih dahulu di sekitar kantor. Di situlah aku sarapan sambil menulis. Bagiku ini waktu terbaik untuk menulis, karena pagi hari pikiran masih fresh, dan badan masih segar bugar. Sekitar satu jam aku membaca, berpikir, dan menulis. Setidaknya aku bisa menghasilkan satu halaman spasi satu di MS Word. Lumayan. Ketika waktu sudah mendekati pukul 8, aku bergegas ke kantor.

Jadi kalau dirata-ratakan, aku menulis hanya 1 halaman setiap harinya. Memang sedikit, tapi kalau dilakukan setiap hari, itu bisa jadi berhalaman-halaman dan menjadi satu naskah buku. Itulah yang saya alami. Proses menulis setiap pagi berjalan berhari-hari, seolah menjadi SOP saya pas berangkat kerja. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan. Taraa… akhirnya tulisan itu menjadi satu naskah.

Naskah itu kemudian saya diamkan saja. Saya tidak ada niat untuk menawarkannya ke penerbit. Hingga setelah saya resign, saya teringat dengan naskah saya. Saya baca ulang naskahnya, dan saya perbaiki lagi dengan tambal sulam. Dengan optimistis, saya kirim naskah saya ke penerbit Gramedia Pustaka Utama. Tidak ada satu bulan naskah saya diterima. Alhamdulillah.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah saya di atas adalah pentingnya menyempatkan waktu untuk menulis. Terserah durasinya berapa. Jika memang sempatnya 10 menit, tidak masalah. Kemudian cari waktunya untuk menulis dan tepati. Pastikan waktunya tidak mengganggu waktu yang lain. Mungkin ada yang malam hari menjelang tidur, atau setelah bangun tidur. Atau bisa juga pas jam istirahat, yakni pukul dua belas siang, setelah shalat dan makan siang. Yang jelas, kita harus bisa menyempatkan waktu untuk menulis, kalau memang kita punya keinginan menulis.

Setelah itu, lakukanlah dengan istikamah. Tidak bisa tidak. Kalau hanya sesekali menulis, tulisan Anda tidak akan selesai-selesai. Walaupun sehari hanya satu paragraf, misalnya, tapi dilakukan setiap hari selama satu tahun, itu sudah menjadi banyak naskah buku. Jika tidak percaya, silakan praktikkan.

Kalau mau dibuat quote, bunyinya seperti ini:

“Jangan mencari waktu luang untuk menulis, karena belum tentu Anda gunakan dengan menulis. Tapi luangkanlah waktumu untuk menulis, niscaya waktu menulis akan selalu ada.” Seperti tulisan ini.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ulama dan Umaro’ Jalani Shalat Istisqo’

    Ulama dan Umaro’ Jalani Shalat Istisqo’

    • calendar_month Sel, 8 Okt 2019
    • account_circle admin
    • visibility 18
    • 0Komentar

    GEMBONG-Pemerintah Desa Bermi, Kecamatan Gembong menyelenggarakan Shalat Istisqo’ di Lapangan Bermi, Selasa (8/10) siang. Agenda ini merupakan inisiatif para ulama setempat setelah kemarau panjang yang tak kunjung usai di tahun ini. Dengan menggandeng Ranting NU dan para pengasuh pondok pesantren yang ada di desa ini, pemerintah desa berupaya memfasilitasi keinginan warga untuk melaksanakan shalat memohoh […]

  • Komisariat MTs Miftahul Ulum Tambakromo Gelar Makesta Dan Reorganisasi

    Komisariat MTs Miftahul Ulum Tambakromo Gelar Makesta Dan Reorganisasi

    • calendar_month Ming, 13 Feb 2022
    • account_circle admin
    • visibility 26
    • 0Komentar

    TAMBAKROMO – PAC IPNU IPPNU Tambakromo Kemarin (Jum’at, 11/02/2022) Mengawal pelaksanaan Makesta dan reorganisasi Komisariat IPNU IPPNU MTs Miftahul Ulum Tambakromo. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung MTs tersebut pada tanggal 10-11 Februari 2022 dihadiri pengurus PAC, Kepala Madrasah dan di ikuti 43 siswa dari kelas VIII. Dalam kegiatan Makesta yang merupakan tingkatan kaderisasi pertama agar […]

  • Ketua PCNU ikut Angkat Bicara terkait Bocah Viral, Arsya Djamil

    Ketua PCNU ikut Angkat Bicara terkait Bocah Viral, Arsya Djamil

    • calendar_month Jum, 10 Nov 2023
    • account_circle admin
    • visibility 20
    • 0Komentar

    pcnupati.or.id. – Arsya Djamil, seorang siswa Madrasah Ibtida’iyyah Hidayatul Islam (MHI) Gembong tengah ramai diperbincangkan di dunia maya. Kisahnya membongkar tabungan satu tahun untuk disumbangkan ke Warga Palestina menuai respon positif. Beberapa media nasional seperti CNN Indonesia hingga GTV menayangkan cerita inspiratif Siswa kelas 1B MHI tersebut. Mengetahui kabar itu, KH. Yusuf Hasyim, Ketua PCNU […]

  • Roadshow Perpustakaan Mutamakkin

    Roadshow Perpustakaan Mutamakkin

    • calendar_month Jum, 15 Jan 2016
    • account_circle admin
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Selasa 12 Januari 2015 bertempat di Pondok Pesantrean APIK Kajen Margoyoso Pati. Perpustakaan Mutamakkin mengadakan bedah buku Kuntul Nucuk  Bulan, sebuah Novel yang bercerita tentang dunia Pesantren, karya Sahal Japara. “Ini adalah salah satu program jangka pendek yang lakukan oleh Perpustakaan Mutamakkin, sebagai ajang motivasi terhadap para santri apabila santri pun mampu menulis sebuah buku, […]

  • Lakpesdam NU Mengembangkan Wacana Intelektual

    Lakpesdam NU Mengembangkan Wacana Intelektual

    • calendar_month Rab, 18 Okt 2017
    • account_circle admin
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Pati.Pengurus Lakpesdam NU Pati mengadakan diskusi buku di setiap bulannnya. Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan keintelektualan para pengurus Lakpesdam dan para generasi muna Nahdlatul Ulama. Acara bertempat di Darul Hadlanah Waturoyo Pati, 12/9 kemarin, dengan menghadirkan narasumber Siswanto Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada diskusi kali ini mengambil tema tema Islam Arif, Islam […]

  • Bangun Karakter dan Harumkan Bangsa

    Bangun Karakter dan Harumkan Bangsa

    • calendar_month Jum, 3 Jun 2016
    • account_circle admin
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Pati. Madrasah Aliyah NU Luthful Ulum melaksanakan harlah ke-34 serta Wisuda Kelas XII MA NU Luthful Ulum Wonokerto Pasucen Trangkil Pati,29/5 kemarin. Bupati Pati, H. Haryanto, SH., MM., M.S.I dalam sambutannya, menekankan kepada kader-kader muda Indonesia untuk menguatkan pendidikan karakter supaya tidak jatuh dalam godaan-godaan amoral yang berhembus kencang di era liberalisasi informasi sekarang ini, […]

expand_less