Dalam konteks ini, kader-kader amil zakat yang professional menjadi kuncinya. Hampir mutahil, potensi zakat yang besar bisa tergali secara maksimal jika amilnya tidak professional. Amil yang amanah dan professional akan melahirkan kepercayaan masyarakat yang akhirnya mereka menyalurkan zakatnya ke lembaga zakat. KH. Imam Zarkasih selaku Ketua Baznas Pati menyampaikan kompetensi lulusan amil zakat yang harus dilahirkan Prodi Zawa Ipmafa adalah mempunyai kompetensi di bidang keilmuan yang meliputi ilmu fiqh, ilmu hukum, dan regulas; kompetensi di bidang manajemen; dan kompetensi di bidang komunikasi. Pak Muslihan dari Penyelenggara Syariah Kemenag Pati menambahkan kompetensi lulusan dengan keimanan, ketakwaan, dan mampu menjadi motor penggerak zakat di wilayahnya masing-masing dengan manajemen yang transparan, akuntabel, dan kredibel. Syafii dari Baitul Mal Fastabiq menekankan kader amil zakat harus seorang relawan yang mempunyai militansi dan all out mengelola zakat dengan etos kerja yang tinggi. Mumu Mubarak dari Arta Mas Syariah menguatkan kompetensi dengan menambah akhlak yang mulia dan kemampuan inovasi yang canggih sehingga mampu menarik muzakki dan donatur lainnya. Pak Samidi dari BMT Al-Fath menginginkan lulusannya mampu bermasyarakat dengan baik dan amanah.
Kompetensi ini harus dikuasai untuk menggerakkan potensi zakat yang sangat besar. Banyak sekali lembaga zakat yang tidak berkembang karena amilnya tidak amanah, sehingga muzakki lebih suka menyalurkan zakatnya sendiri. Perwakilan dari Lazisnu Juwana, Muhibbin dari Lazisnu Tayu, dan Surahmat dari Lazisnu Trangkil mengharapkan Prodi Zawa Ipmafa mampu melahirkan kader-kader yang tangguh dan amanah dengan manajemen yang professional. Harapan besar juga disampaikan Hendri Sutrisno dari RSI Pati, supaya lulusan Prodi ini mampu berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan. Civitas akademika Ipmafa mendukung gerakan sadar zakat ini dan insya Allah dalam waktu dekat Prodi Zakat Wakaf akan membuat laboratorium praktikum Zakat untuk membekali kompetensi keilmuan teoritis dan skills praktis mahasiswa supaya mereka mampu menjadi amil zakat yang amanah, professional, dan produktif, kata Dr. Jamal Ma’mur, MA, Kaprodi Zawa yang memimpin FGD.(Red)