Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Pesantren sebagai Center of  Parenting Anak

Pesantren sebagai Center of  Parenting Anak

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 15 Okt 2022
  • visibility 44
  • comment 0 komentar

Oleh : Siswanto

Dari dulu sampai sekarang pondok pesantren (ponpes) identik disebut sebagai pendidikan keagamaan. Karena dalam kegiatan sehari-hari muatan kitab kuning selalu diberikan kepada para santri. Sehingga ponpes disebut sebagai pendidikan kultural yang masih eksis dalam membina karakter santri.

Di dalam ponpes para santri pada umumnya akan mendapatkan pola asuh (parenting) yang diampu langsung oleh kiainya. Di mana kiai di dalam ponpes sebagai figur dan panutan para santri. Sehingga secara tidak langsung semua tindakan dan arahan dari sang kiai akan diterapkan dan dicontoh oleh semua santri.

Oleh karena itu, peranan sang kiai di dalam ponpes sangat urgent dalam membentuk karakter santri. Adapun karakter santri terbentuk pada umumnya mengikuti tindak laku kiai dan lingkungan ponpes. Maka dalam hal ini pola asuh atau parenting pesantren tidak lepas dari peran kiai.

Peranan kiai dalam ponpes sangat dominan, sebagaimana dijelaskan oleh Zamakhsyari Dhofier “kiai merupakan elemen yang paling esensial dari suati ponpes. Ia bahkan disebut sebagai orang yang mendirikan pesantren, memilikinya, dan menguasai pengetahuan agama. Ia secara konsisten menjalankan ajaran-ajaran agama. Maka, sudah sewajarnya kalau tumbuh dan kembangnya suatu ponpes diukur dari kiainya.”

Selain itu, sebagai lembaga pendidikan yang berumur sangat tua, ponpes dikenal sebagai center of parenting santri yang menampung seluruh jenis strata santri dari berbagai latar belakang tanpa adanya pembatas. Baik dari kalangan darah biru, ningrat, pengusaha, maupun rakyat kecil.

Karena di dalam ponpes semua dinilai sama antara satu dengan lainnya. Hal ini diterapkan untuk menghindari bentuk-bentuk kecemburuan sosial dan deskriminasi. Oleh karena itu, bentuk parenting yang diberikan oleh kiai di pesantren terhadap santri tidak lain adalah memberikan rasa nyaman santri, kebutuhan tempat tinggal, makanan, pendidikan, dan bentuk pendampingan terhadap santri.

Sebagaimana juga dijelaskan oleh Kiai Sahal Mahfud, bahwa “parenting merupakan metode atau cara kiai selanjutnya disebut (pengasuh) untuk mendidik, membimbing, mendampingi, dan mengarahkan santri dengan cara tersistematis.”

Metode yang ditawarkan oleh Kiai Sahal tidak lain adalah untuk mengarahkan santri ke ranah karakter (akhlak) santri. Di mana cermin sukses santri di ponpes dilihat dari karakter selama terjun di lingkungan masyarakat.

Karakter ini bisa terbentuk dipengaruhi banyak hal, mulai dari kiai, lingkungan ponpes, dan terjalinnya interaksi sosial. Hal ini senada dalam teori Bronfenbrenner tentang sistem perkembangan manusia secara umum digambarkan bahwa perkembangan manusia, khususnya anak (santri), dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dalam berbagai lingkungan berdasarkan pada tempat tinggal santi.

Dengan demikian, untuk membentuk karakter santri yang berprilaku baik salah satu alternatif adalah pesantren. Hal ini sudah bisa dilihat dari banyaknya alumni yang melahirkan tokoh bangsa  antara lain adalah KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hazbullah, KH. Bisyri Syamsuri, KH. Wahid Hasyim, KH. Saifuddin Zuhri, KH. Abdurrahman Wahid, KH. Sahal Mahfudh, KH. Maimoen Zubair, KH. Mustafa Bisri dan lain sebagainya.

Hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat masih meyakini bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan atau parenting yang baik tidak hanya memberikan pelayanan dalam pendidikan relegius melainkan juga pendidikan umum. Sehingga pola pendidikan atau parenting ponpes yang membedakan pendidikan umum dengan pendidikan pesantren.

Oleh karena itu, pesantren bisa tetap bertahan di tengah-tengah arus globalisasi yang begitu pesat perkembangannya, tidak lain karena ponpes mampu beradaptasi dan peka akan arus globalisasi tersebut. Hal ini tidak lepas dari adanya kaidah “Al-Muhafadhatu alal qasimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah” yang artinya konsisten mempertahankan budaya lama yang masih relevan dan aktif mengadopsi budaya baru yang lebih baik.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • 4 Tips Agar Tetap Produktif saat Weekend. Photo by Andreas Klassen on Unsplash.

    4 Tips Agar Tetap Produktif saat Weekend

    • calendar_month Sel, 29 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Kebanyakan dari orang-orang sering memanfaatkan weekend untuk rebahan. Iya, kita sering bermalas-malasan alias malas gerak (mager). Tentunya hal itu menjadikan kita tidak produktif.  Nah, agar weekend kalian tetap produktif, lakukan empat hal ini. 

  • IPNU-IPPNU Margoyoso Resmi Dilantik

    IPNU-IPPNU Margoyoso Resmi Dilantik

    • calendar_month Sab, 18 Sep 2021
    • account_circle admin
    • visibility 57
    • 0Komentar

    Proses pelantikan Pengurus Anak Cabang IPNU Margoyoso PATI – Jum’at (17/9) pagi Pelajar NU Kecamatan Margoyoso menggelar pelantikan dan Rakerancab. Kegiatan yang bertempat di Gedung TPQ Baitur Rahman ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.30 WIB.  Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, para peserta dan tamu undangan yang datang diwajibkan memakai masker. Bukan […]

  • PCNU-PATI Photo by Tangerine Newt

    Saweran

    • calendar_month Rab, 21 Jun 2023
    • account_circle admin
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Oleh: Niam At Majha Pada sebuah kafe saya dengan beberapa tim kerja, membahas sesuatu hal yang berkaitan dengan pengumpulan orang, menghimpun masa, menggiring opini untuk satu tujuan yaitu salah satu klien dari kami yang ingin maju dalam pertarungan merebut simpati dari masyarakat dan umat. Dan klien kami ingin menjadi pemenang dalam perebutan pemimpin tingkat nasional. […]

  • PCNU-PATI

    MA As-Salafiyah Lahar Tlogowungu Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Desa Godo

    • calendar_month Sel, 13 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    pcnupati.or.id – Hingga saat ini, bantuan masih terus berdatangan di Desa Godo, Kecamatan Winong.  Sebagaimana diketahui, Desa Godo merupakan salah satu desa terdampak banjir bandang cukup parah, pada 30 November 2022 lalu.  Masyarakat di Desa Godo kini dalam masa pemulihan pascabanjir. Warga sudah mulai memperbaiki rumah-rumah mereka yang sebelumnya rusak diterjang banjir bandang.  Meskipun demikian, bantuan […]

  • Branding Lembaga Pendidikan Ma’arif Bisa Manfaatkan Meme, Video, Lagu

    Branding Lembaga Pendidikan Ma’arif Bisa Manfaatkan Meme, Video, Lagu

    • calendar_month Rab, 4 Des 2024
    • account_circle admin
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Semarang – Dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus Part 6 bertajuk “Gerakan Literasi Digital”, narasumber Tim GLM Plus dan Direktur Mikopedia, Miftakhul Khoiri, menegaskan bahwa branding sekolah dan madrasah Ma’arif NU sangat ditentukan oleh meme, gambar, video, maupun lagu. Hal itu dipaparkannya dalam Diklat GLM Part 6 Selasa (3/12/2024) melalui Zoom […]

  • PCNU PATI - UPZISNU Kalimulyo Santuni Yatim dan Sumbang Masjid

    UPZISNU Kalimulyo Santuni Yatim dan Sumbang Masjid

    • calendar_month Kam, 28 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 52
    • 0Komentar

    UPZISNU NU-CARE Desa Kalimulyo Kec. Jakenan memberikan santunan anak yatim dan bantuan pembangunan masjid setempat, senilai Rp 10 juta, Kamis, malam (28/04). Selain santunan untuk anak yatim, diberikan juga bingkisan untuk imam masjid dan musala. Penyerahan dilaksanakan bersamaan dengan acara Malam Khataman yang digelar di Masjid Baitul Abidin Kalimulyo. Ketua UPZISNU Kijingan Kalimulyo, dalam sambutannya […]

expand_less