Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » NU Kultural sebagai Basis Masyarakat Sipil

NU Kultural sebagai Basis Masyarakat Sipil

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 8 Feb 2025
  • visibility 135
  • comment 0 komentar

Oleh : Siswanto, MA

Dalam Khittah Nahdlatul Ulama (NU), istilah NU merujuk pada dua makna yang saling terkait, yaitu NU sebagai sebuah organisasi dan NU sebagai komunitas anggotanya. KH. Abdul Muchit Muzadi dalam buku, Ensiklopedia Khittah NU, dijelaskan bahwa istilah NU Jam’iyyah (NU secara struktural) dan NU Jamaah (NU secara kultural) sering kali digunakan untuk membedakan keduanya. Istilah-istilah ini tidak hanya dipahami di kalangan pengurus NU, tetapi juga sangat akrab di kalangan kaum muda Nahdliyin, yang semakin memahami dan mengapresiasi peran keduanya dalam keberlangsungan dan pengembangan NU.

NU kultural, pada dasarnya, merujuk pada kelompok individu yang merasa terhubung dengan nilai-nilai, tradisi, dan semangat yang dijunjung oleh NU, meskipun mereka tidak terlibat secara langsung sebagai pengurus atau bagian dari struktur organisasi formal NU. Kelompok ini merasa menjadi bagian integral dari komunitas besar Nahdliyin, meskipun tidak terikat dalam kerangka organisasi yang lebih formal.

Mereka mencakup berbagai kalangan, mulai dari para kiai, anak muda, hingga masyarakat umum yang memiliki kedekatan emosional dan spiritual dengan NU. Meski tidak terdaftar sebagai anggota struktural, mereka tetap menjaga dan mengamalkan prinsip-prinsip ajaran NU dalam kehidupan sehari-hari, dan ini menjadikan mereka bagian yang tak terpisahkan dari kekuatan dan semangat gerakan NU.

Meskipun mereka tidak terikat dalam struktur organisasi formal, kelompok NU kultural berperan penting dalam mengembangkan dan memperkuat pengorganisasian berbasis agama yang menjadi ciri khas NU. Keberadaan mereka sangat penting dalam memelihara dan memperkaya jaringan sosial, budaya, dan keagamaan yang mencerminkan nilai-nilai NU.

Mereka terlibat aktif dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat, membentuk berbagai jaringan yang saling menguatkan, baik dalam konteks sosial, pendidikan, maupun ekonomi. Banyak dari mereka yang menjalani profesi sebagai cendekiawan, pengasuh pesantren, akademisi, petani, pedagang, dan profesi lainnya, namun dengan tetap membawa nilai-nilai dan semangat NU dalam aktivitas mereka.

Melihat kenyataan ini, NU kultural dapat dipahami sebagai sebuah gerakan yang muncul dari dalam masyarakat sipil NU, yang berkembang dengan inisiatif lokal dan mandiri pada setiap tingkatan yang ada. Mereka tidak terikat pada satu pola atau bentuk tertentu, sehingga dapat bervariasi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Keberadaan mereka sangat penting dalam keberlanjutan dan perkembangan NU, dan sangat disayangkan jika harus dijauhi atau dimusuhi oleh NU struktural. Sebaliknya, level NU kultural menjadi tempat bagi proses kaderisasi yang berlangsung secara alami dan berkelanjutan.

Melalui proses ini, muncul individu-individu yang memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi di berbagai bidang dalam NU, baik dalam ranah kultural, sosial, maupun struktural, dan bahkan terlibat dalam organisasi NU itu sendiri.

Kontribusi mereka dalam menyebarkan dan membumikan ajaran NU di luar struktur formal organisasi memberikan warna dan dinamika tersendiri bagi perkembangan NU secara keseluruhan. Keberagaman peran mereka memperkaya khazanah kultural yang ada, menguatkan identitas NU, serta menegaskan bahwa NU bukan sekadar sebuah organisasi, tetapi sebuah gerakan yang inklusif, berakar kuat dalam tradisi, dan tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman.

Dengan demikian, NU kultural berperan urgent dalam memperkaya dan melestarikan tradisi NU, serta memastikan bahwa semangat dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh NU tetap hidup dan berkembang. Meskipun berada di luar batasan struktur organisasi, NU kultural mampu menjangkau masyarakat luas, memperkuat kesadaran kolektif akan ajaran-ajaran NU, dan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadikan NU kultural sebagai penggerak utama dalam menjaga kelangsungan dan relevansi NU di tengah dinamika sosial dan budaya yang terus berkembang.

 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Strategi Penegakkan Perda No 8 Tahun 2013

    Strategi Penegakkan Perda No 8 Tahun 2013

    • calendar_month Rab, 19 Agu 2015
    • account_circle admin
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Kabar NU. Selasa 18 Agustus 2015. Bertempat di Kantor PCNU Lantai 1, ada diskusi terbatas yang membahas tentang Strategi Penegakkan Perda No 8 Tahun 2013 dalam Perspektis yuridis dan Sosiologis.”Dan di hadiri oleh PD Muhammadiyah, Ansor, Kabag Hukum Pati dan LBH NU Pati serta Lakpesdam NU Pati. “Disamping penegakan hukum juga harus penegakan sosial, dan […]

  • Enterpreunership dan Strategi Pengembangan Ekonomi Nahdliyyin

    Enterpreunership dan Strategi Pengembangan Ekonomi Nahdliyyin

    • calendar_month Sel, 26 Jan 2016
    • account_circle admin
    • visibility 80
    • 0Komentar

    Sebagai organisasi masa Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki pengalaman dan sayap yang luas di berbagai sisi kehidupan. Politik kekuasaan menjadi pengalaman yang cukup kentara di tubuh NU. Sementara proyeksi pengembangan ekonomi umat dan bidang lainnya nyaris tidak terdengar gaunya. Padahal, jika kita tengok sejarah, NU selalu memperoleh raport merah […]

  • Ribuan Warga Hadiri Haul Mbah Sahal di Kajen

    Ribuan Warga Hadiri Haul Mbah Sahal di Kajen

    • calendar_month Sel, 13 Jan 2015
    • account_circle admin
    • visibility 78
    • 0Komentar

    Pati, NU OnlineSuasana kediaman almaghfurlah KH MA Sahal Mahfudh di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (13/1), tampak khidmat meski hujan megguyur desa setempat dan sekitarnya sejak pagi. Ribuan warga antusias menghadiri peringatan haul pertama atau satu tahun wafatnya Rais Aam PBNU itu. Hadir dalam tahlil umum tersebut perwakilan PBNU, antara lain […]

  • Bicara Pengendalian Diri, Buya Syakur Singgung Negara Agama

    Bicara Pengendalian Diri, Buya Syakur Singgung Negara Agama

    • calendar_month Sen, 6 Sep 2021
    • account_circle admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Buya Syakur Yasin saat membacakan Kita Roaitullah poin ke 16 sampai 20 yang tayang di kanal Youtube-nya, Minggu (5/9) kemarin INDRAMAYU – Prof. KH. Syakur Yasin atau yang akrab disapa Buya Syakur, memang tidak se populer seperti Prof. Quraish Shihab atau Nur Cholis Madjid. Namun, bertahun-tahun silam, Gus Dur sempat menyejajarkan nama Buya Syakur dengan […]

  • Bupati Haryanto (baju hitam) memberikan sambutan dalam sambangannya di Masjid Besar Baitul Muttaqin Gembong

    Safari ke Gembong, Bupati Disambut Mustasyar PCNU

    • calendar_month Sen, 11 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 71
    • 0Komentar

    GEMBONG – Bupati Pati, Haryanto menyambangi Masjid Besar Baitul Muttaqin Gembong pada Senin (11/4) bertepatam dengan hari ke-sembilan Ramadhan. Kehaditannya kali ini dalam rangka safari ramadhan dengan kegiatan inti, Shalat Tarawih berjama’ah. Kehadiran Bupati, disambut langsung oleh Ketua Takmir, yang juga Mustasyar PCNU Pati, KH. Imam Shofwan serta ketua MWC NU Gembong, K. Sholikhin, sekaligus […]

  • Bantu Warga Terdampak Kekeringan, Mahasiswa Pati di Unissula Berikan Bantuan Air Bersih

    Bantu Warga Terdampak Kekeringan, Mahasiswa Pati di Unissula Berikan Bantuan Air Bersih

    • calendar_month Sab, 23 Sep 2023
    • account_circle admin
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id – Kekeringan akibat kemarau panjang di Kabupaten Pati belum berakhir. Sejumlah wilayah di Bumi Mina Tani hingga kini masih mengalami krisis air bersih. Melihat kondisi ini, para mahasiswa Pati yang menimba ilmu di Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang yang tergabung dalam Pati Student of Sultan Agung Islamic University (Passa), menyalurkan bantuan air bersih ke […]

expand_less