![]() |
Proses penyemprotan disinfektan di Musholla An Nahdloh, Karangdalem, Gembong |
GEMBONG-Beberapa hari ini, MWCNU Kecamatan Gembong disibukkan dengan agenda baru. Dengan menggandeng semua lembaga dan Banom serta Kader Penggerak NU, pengurus MWC berupaya membantu mengupayakan dampak virus corona di tengah masyarakat.
“Gembong masih zona hijau. Namun demikian tindakan antisipasi berupa edukasi dan pencegahan secara dhohir perlu dilakukan.” Ungkap K. Sholikhin, Ketua MWC NU Gembong.
Sedikitnya 70 tempat ibadah di Desa Gembong telah disemprot dengan cairan disinfektan oleh relawan yang berasal dari Lazisnu, Ansor dan Banser. Ketujuh puluh lokasi tersebut terdiri dari 13 Masjid, 1 Gereja, dan sisanya musholla serta surau. Kegiatan tersebut dimulai sejak Sabtu (28/3) hingga hari ini.
![]() |
Jelang penyemprotan di GITJ Kecamatan Gembong, Banser didampingi Kapolsek dan pihak pemerintah desa. |
“Untuk Desa Gembong sendiri telah dihandle oleh Lazisnu Ranting, dan untuk desa-desa lain, telah digarap oleh teman-teman Ansor dan Banser.” Tandas K. Sholikhin.
Disamping melakukan penyemprotan, pihak MWC juga memberikan penyuluhan kepada pengurus takmir, imam masjid serta jama’ah terkait virus ini. K. Sholikhin mengajak masyarakat untuk tetap waspada namun juga tidak terlalu panik.
“Hadapi dengan tenang, ikuti imbauan pemerintah, jangan menyebarkan info-info yang belum tentu kebenarannya dan mari mendekatkan diri kepada Allah.” Tuturnya kepada Rubiyanto, Pengurus Takmir Masjid Ash Sholah, Karangdalem-Gembong usai penyemprotan.
Bukan hanya tempat ibadah, penyemprotan juga dilakukan di beberapa pondok pesantren yang masih aktif melaksanakan kegiatan. Diantaranya Pondok Pesantren Shofa Az Zahro dan Ponpes Al Ma’arif.
K. Sholikhin menambahkan bahwa kerjasama solid ini diinisasi oleh para pemuda NU Gembong, seperti Ansor, Banser dan KPNU. Langkah konkret seperti inilah yang menurutnya dapat memberikan pengaruh positif di masyarakat.
“Karena selain penyemprot, kami juga memotivasi warga.” Tutupnya.(karim/ltn)