Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pustaka » Membaca Surat Cinta Emha Ainun Najib

Membaca Surat Cinta Emha Ainun Najib

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 5 Des 2015
  • visibility 107
  • comment 0 komentar

Muhammad SAW diutus ke dunia untuk menyempurnakan budi pekerti manusia. Lewat pribadi dan sikap yang menawan Muhammad berhasil menyampaikan risalah dari Tuhannya dengan damai. Selain seorang nabi, ia adalah pemimpin yang bijaksana, pengatur strategi perang yang handal, politikus sejati, pebisnis yang sukses dan sebagainya. Sampai-sampai dalam bukunya 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia pembaca menyelami hakikat cinta kepada Muhammad SAW.
            “Kami mengirim shalawat kepadamu seperti yang dianjurkan Allah—karena Dia sendiri beserta malaikat-Nya juga memberikan shalawat kepadamu. Namun, pada umumnya itu hanya karena kami membutuhkan keselamatan diri kami sendiri. Sesungguhnya kami belum mencapai mutu kepribadian yang mencukupi untuk disebut sebagai sahabatmu, Muhammad. Kami mencintaimu, tetapi kami belum benar-benar mengikutimu. Kami masiih takut dan terus menerus bergantung padakekuasaan-kekuasaan kecil di sekitar kami. Kami kecut kepada atasan. Kami menunduk kepada benda-benda. Kami bersujud kepada uang, dan begitu banyak hal yang picisan (hlm 30).
            Keresahan Emha yang mendasari semua esai dalam buku setebal 503 halaman ini. Berapa banyak peringatan maulid Kanjeng Nabi Muhammad dilaksanakan, berapa ribu majlis shalawat diagendakan, tetapi masih seringkali belum membuat perubahan baik persoanal ataupun sosial kepada pelakunya. Tindakan Muhammad belum sepenuhnya diteladani, bahkan separuh pun belum atau malah sama sekali belum dilaksanakan. Yang suka menyakiti tetangga dengan lisannya masih saja menyakiti, yang suka membicarakan aib orang lain masih saja berbicara, yang suka memakan hak orang lain masih saja memakan, yang suka melawan suami masih saja melawan, yang suka menyakiti istri masih saja menyakiti dan sebagainya. Hal inilah yang membuat kegelisahan batin Emha dan mendorongnya untuk menulis surat yang berupa esai dengan empat sub judul di dalamnya.
             Surat pertama ihwal “The Philosophy of Angop” bahwa cinta itu harus berupa tindakan yang memberi pengaruh positif pada ranah sosial, baik itu berupa tindakan amar makrufataupun nahi mungkar. “Apa yang kau lakukan terhadap begitu banyaknya pencatutan  dan korupsi? Apa yang kau perbuat atas menderasnya penyalahgunaan kekuasaan di hampir segaa lapisan? Apa yang kau lakukan terhadap masalah ketidakadilan politik dan ekonomi, masalah penggusuran, penyelewengan hukum, dan bertumpuk-tumpuknya manipulasi atas nilai-nilai Tuhanmu?” (hlm 99)
            Kiai Mbeling ini menunjukkan bahwa perwujudan cinta kepada Kanjeng Nabi itu bermakna rasa belas kasih terhadap sesama. Membuat kesadaran kolektif untuk menuju ridlo Tuhan. Berusaha meraih kebahagian hidup bersama dengan jalan cinta.
            Surat kedua ihwal “The Nation of Jathilan” bahwa cinta itu berupa seni dan budaya. Manusia moderen memasuki proses teknologisasi kebudayaan, yakni arah menjauh dari alam, kemudian menciptakan peluang-peluang khusus untuk kembali ke alam. Kembali dengan Tuhan. Artinya jika manusia tahu bahwa segala sesuatu produk (alam, seni dan budaya) hakikatnya ciptaan Tuhan maka jalan seni dan budaya tersebut bisa menjadi wasilah mendekatkan diri dengan Tuhan dan Kanjeng Nabi.
            Surat ketiga ihwal Rahasia Air Mata Bang Ali: Masalah-Masalah Politik dan Ekonomi. “Sesungguhnya pula, jika Anda memasuki hakikat realitas dunia perpolitikan—dalam konteks sempitnya maupun konteks luasnya—pandangan mata Anda insya Allah akan bergelimangan “egomania”. Lantas Anda juga akan merasakan tergetar apabila menyaksikan betapa batu cadas “egomania” itu dikonstruksikan dengan pilar-pilar kekuasaan politik, fundamental-fundamental beton kekuasaan, dan dinding-dinding tebal kulturalisme dan “birokratisme” (hlm 262).
            Jika politik tidak didasari rasa cinta hanya akan memuat kekuasaan berdasarkan ke-ego-an yang berdiri di atas kepentingan-kepentingan tanpa adanya muatan kebenaran. Dari benturan kepentingan-kepentingan inilah yang akan membuat sebuah bencana dalam sebuah tatanan negara yang sudah pasti akan berpengaruh pada sektor ekonomi. Ekonomi goyah maka hubungan dengan Tuhan pun akan terganggu.
            Puncak dari segala rasa cinta terdapat dalam tindakan, laku, dan ikhtiar  “Mengendarai” Al-Quran, Melintasi Tujuh Langit. Di mana seorang pecinta mengalami tahapan-tahapan untuk mencapai sebuah kesempurnaan cinta. “ manusia, semua hamba Allah, melakukan perjalanan yang panjang dan sakit, untuk mutu kehidupannya sehingga mendekat kepada-Nya dan mengislamkan—ini artinya jumbh dengan-Nya. Karena hakikat makhluk sesungguhnya adalah tiada, hanya Allah yang sungguh-sungguh ada, sungguh-sungguh telah ada, akan ada, dan kekal ada (hlm 407).
            Lewat buku Surat Kepada Kanjeng Nabi edisi kedua ini, Budayawan nyentrik asal Yogya mengajak pembaca untuk mencintai Kanjeng Nabi secara “sungguh-sungguh”, dan mencintai dengan cara “sesungguhnya”. Dalam arti, mengintropeksi diri menjadi pecinta sejati yang pantas mencinta dan dicintai oleh Muhammad berserta Tuhannya.
           
Judul              : Surat Kepada Kanjeng Nabi
Penulis             : Emha Ainun Nadjib
Penerbit           : Mizan Pustaka, Bandung
Cetakan           : Pertama, Juni 2015 (edisi kedua)
Tebal               : 503 halaman
Peresensi        : Mirza Sastroatmodjo, Pesyair, Mahasiswa Universitas Ahmad   Dahlan Yoyakarta
  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU- PATI Photo by esudroff

    Setiap Anak Unik

    • calendar_month Jum, 9 Sep 2022
    • account_circle admin
    • visibility 75
    • 0Komentar

    Oleh :Inayatun Najikah Kemarin, saat saya makan siang bersama kawan, saya mendapat cerita yang cukup menarik tentang dunia anak. Dalam hati saya berkata, cocok nih buat ide tulisan. Sambil menyelam saya minum airnya. Kawan saya bercerita soal dirinya dan adiknya yang menginjak usia remaja. Kawan saya mempunyai  adik laki-laki usianya kurang lebih sebelas tahun. Sekarang […]

  • Empat Mahasiswi Jadi Penghuni Baru Kantor Lazisnu

    Empat Mahasiswi Jadi Penghuni Baru Kantor Lazisnu

    • calendar_month Jum, 30 Jul 2021
    • account_circle admin
    • visibility 96
    • 0Komentar

    Proses penyerahan mahasiswa PPL Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf IAIN Kudus di Kantor PC Lazisnu Pati PATI- PC Lazisnu Kabupaten Pati menjadi lokasi penempatan mahasiswa Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf IAIN Kudus. Program ini merupakan rangkaian pelaksanaan PPL (Praktik Profesi Lapangan) IAIN Kudus tahun ini.  PC Lazisnu Kabupaten Pati melalui Manager Penyaluran, Agus […]

  • Teater Suryopati IPMAFA Pati Gelar Pertunjukan Bertema 'Nampi'

    Teater Suryopati IPMAFA Pati Gelar Pertunjukan Bertema ‘Nampi’

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle admin
    • visibility 67
    • 0Komentar

    PATI – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Suryopati Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) menggelar pertunjukan teater di halaman kampus Kamis (19/6/2025) malam dengan mengangkat tema “Nampi”. Pentas ini merupakan produksi utama Teater Suryopati dan menjadi medium ekspresi serta komunikasi mahasiswa kepada publik melalui pertunjukan. Pementasan diawali dengan orasi budaya yang disampaikan oleh Arif Khilwa dari […]

  • PCNU - PATI

    Sepotong Hati yang Baru

    • calendar_month Sab, 23 Jul 2022
    • account_circle admin
    • visibility 96
    • 0Komentar

    Banyak sekali diksi yang bisa gue resap di banyak cerpennya yang walau pun mengangkat tema romance, tetapi rasa dari setiap cerpennya begitu berbeda. Di cerpen pertama, romance yang ditawarkan begitu masa kini, tentang anak muda belia yang begitu GR dengan seorang laki laki yang ternyata hanya menebar pesona yang disalah artikan saja. Endingnya, si cewek […]

  • Petani Harus Mandiri

    Petani Harus Mandiri

    • calendar_month Kam, 21 Apr 2016
    • account_circle admin
    • visibility 90
    • 0Komentar

    Pati. Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Margorejo mengadakan diskusi bersama dengan Pengurus Cabang NU Pati perihal pemahaman pembuatan pupuk organik agar para petani bisa mandiri dan menambah nilai jual ketika panen. Karena wilayah Margorejo   kebanyakan masyarakatnya menggantungkan mata pencariannya dari menanam ketela dan jagung. Diskusi bertempat di Ponpes Al-Akrom Pati Banyuurip Margorejo Pati (09/04) […]

  • PCNU-PATI

    MA As-Salafiyah Lahar Tlogowungu Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Desa Godo

    • calendar_month Sel, 13 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 101
    • 0Komentar

    pcnupati.or.id – Hingga saat ini, bantuan masih terus berdatangan di Desa Godo, Kecamatan Winong.  Sebagaimana diketahui, Desa Godo merupakan salah satu desa terdampak banjir bandang cukup parah, pada 30 November 2022 lalu.  Masyarakat di Desa Godo kini dalam masa pemulihan pascabanjir. Warga sudah mulai memperbaiki rumah-rumah mereka yang sebelumnya rusak diterjang banjir bandang.  Meskipun demikian, bantuan […]

expand_less