Iklan
Pustaka

Membongkar Rahasia Perdukunan

Sejak berabad lamanya telah berkembang ilmu supranatural dan kedigdayaan. Para empu, dukun dan pendekar pada masa kerajaan Hindu, Buddha dan Islam telah meramu mantra-mantra dan mencipta jimat kesaktian untuk peperangan. Cara mereka pun ada yang shalihahdan ada yang fasidah. Yang shalihah, masyarakat menyebutnya sebagai Ilmu Putih dan yang fasidah disebut Ilmu Hitam.Ilmu putih berangkat dari ketawadhu’an untuk perdamaian, ilmu hitam dari kesombongan untuk penguasaan. Itu hanyalah pengesanan masyarakat untuk membedakan yang baik dan yang buruk.

Namun dalam tradisi pesantren, amal-amal supranatural sering disebut sebagai perdukunan. Kalau ada santri tiba-tiba rajin wirid tengah malam dan puasa Senin-Kamis, teman-temannya mengatakan, “Ia sedang Ndukun.” Kalau Mbah Kiai sedang mengomat-ngamiti air putih, para santri menyebut: “Mbah Kiai sedang Ndukun!” Istilah inilah yang memberikan ilham bagi judul buku ini: Membongkar Keajaiban Perdukunan Para Kiai. (hal xxi)
Mendengar kata perdukunan, ada kesan syirik pada sebagian kalangan atas praktik yang dilakukan oleh para Kiai. Namun dengan membaca pengantar buku ini saja, anda akan mendapatkan perspektif yang berbeda. Sebagai khadim umat dan tokoh sentral yang dianggap serba bisa, para Kiai dituntut untuk memberikan solusi atas berbagai problem yang dihadapi masyarakat, dari masalah usaha, sakit gigi, perjodohan, bahkan hingga kasus kerasukan jin.
Lafadz, mantraatau rajah adalah sekadar alat untuk sebuah tujuan. Ia sah dan didengar oleh Allah dengan bahasa atau shigat apa pun, dengan cara apa pun selama tidak ada kezhaliman di dalamnya. Cara berdoa (uslubud-dua) adalah sebuah teknik untuk membangun gelombang tadharru’, agar si pendoa menjadi yakin dan sungguh-sungguh dengan permintaannya, karena Allah lebih mengijabahikesungguhan daripada keraguan, sebagaimana sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah ra:
 Berdoalah kalian kepada Allah dengan penuh keyakinan akan adanya ijabah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengijabahi doa dari hati yang kosong dan lalai.”(hal xviii).
Buku karya al-Maghfurlah KH. A. Mudjab Mahalli, pendiri sekaligus pengasuh generasi pertama Pesantren al-Mahalli Brajan Wonokromo Pleret Bantul DIY, ini mengetengahkan berbagai contoh perdukunan yang dikembangkan oleh para Kiai yang bukan merupakan ilmu hitam. Praktik yang mereka lakukan adalah penafsiran atas ajaran Nabi Muhammad SAW. Guratan rajah yang ditulis dalam serat ajianyang diwirid merupakan mantra-mantra ilahi yang oleh para Kiai digunakan sebagai wasilah untuk mendatangkan kekuatan, menangkis bala’ atau menangkap keberuntungan.
Buku ini menyingkap aji-aji dan mantra-mantra Kiai dari masa ke masa, warisan para Salafush Shalih yang telah terbukti keampuhannya, atas izin Allah. Oleh karena diungkap dengan menarik dan detail, siapa pun akan mudah dalam mempelajarinya.  



Judul              : Membongkar Keajaiban Perdukunan Para Kiai

Penulis            : KH. A. Mujab Mahalli


Penerbit           :AL-MAHALLI PRESS
Cetakan           : 1, September 2017 
Tebal              : 226 hlm
ISBN               :978-602-8480-91-8
Perresensi        : Siswanto (Ta’mir Masjid Ukhuwah Islamiyah Yogyakarta)

Iklan

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Lihat Juga
Close
Back to top button
bandar togel ppidsulsel.net stmik-hsw.ac.id bprdesasanur.com sv388 https://pa-kualakapuas.go.id/ widyagama.org univpancasila.com klik88 provider game slot www.paramadina.org slot gacor klik88 slot gacor scatter hitam slot gacor idn situs slot gacor live casino online game slot slot gacor pg slot gacor malam ini slot pragmatic play link tok99toto tok99toto login slot scatter hitam bojonegorokab.net menpan.net www.latinseminary.org k86sport login slot gacor zeus slot gacor idn slot mahjong mudah jackpot slot gacor 4d https://smpn10kotasukabumi.or.id/ slot klik88 klik88 login slot gacor slot demo link kaizen88 mega wheel slot mahjong ways daftar slot gacor