Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Kecerdikan Penyair Qaba’sara Melawan Hajjaj bin Yusuf

Kecerdikan Penyair Qaba’sara Melawan Hajjaj bin Yusuf

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 14 Agu 2023
  • visibility 90
  • comment 0 komentar

Oleh :  Muhammad Rofiq

Siapa yang tak kenal dengan Hajjaj bin Yusuf. Seorang gubernur Irak yang terkenal tegas dan kejam dimasa pemerintah Khalifah Abdul Malik bin marwan, apapun yang menjadi rintangan bagi Hajjaj bin yusuf akan dilibas olehnya tanpa pandang bulu. Namun dibalik kisahnya itu, ia pernah kalah cerdik oleh seorang penyair bernama Qaba’sara. Qaba’sara sendiri merupakan salah satu penyair terkenal dari kalangan Khawarij pada masanya. Lalu seperti apakah kisah mereka berdua.

Alkisah, pada suatu hari Qaba’sara dan beberapa temannya sedang bercengkerama santai di kebun anggur. Mereka pun membahas berbagai hal tentang kehidupan mereka, sampai ketika salah satu temannya membahas tentang perilaku Hajjaj bin yusuf. Seketika itu Qaba’sara menimpali percakapannya seraya  berdoa, “ Ya Allah, Hitamkanlah wajahnya, Penggallah kepalanya dan berilah saya minuman dari darahnya,”. Namun saat itu Qaba’sara tidak tahu bahwa ada seseorang yang diam-diam yang melaporkan doanya ke Hajjaj bin yusuf. Sehingga doanya itu memancing amarah Hajjaj bin yusuf. Setelah berita itu sampai ke telinga Qaba’sara, Hajjaj memerintahkan para prajuritnya untuk menangkap dan memenjarakan Qaba’sara. Sampai ketika Hajjaj ingin menyiksanya, Hajjaj berkata kepada Qaba’sara, “ Apakah kau, orang yang berdoa seperti yang ceritakan oleh prajuritku ? ”

Qaba’sara pun menjawab, “ Benar, memang akulah yang berdoa seperti itu. Tetapi yang aku kehendaki dari doa itu adalah perasan anggur bukan dirimu,”

Mendengar jawaban Qaba’sara, Hajjaj pun sudah tahu bahwa Qaba’sara hanya pura-pura memalingkan arti doanya itu agar ia tidak terkena hukuman darinya.

Lalu Hajjaj berkata,” Kalau begitu, akan kuikat kau dengan adham,”

Hajjaj menghendaki arti dari “ adham ” adalah tali besi yang sangat hitam. Namun Qaba’sara mencoba memalingkan arti “ adham ” dengan arti kuda hitam dan kuda putih

Qaba’sara pun menjawab ancaman Hajjaj bin yusuf dengan santai,“Kau baik sekali kepadaku, memang biasanya seorang pemimpin sepertiku akan diberi kendaraan berupa  kuda hitam dan kuda putih.

Hajjaj pun geram dengan permainan kata-kata Qaba’sara, Lalu dengan nada emosi Hajjaj berkata, “ Bukan adham yang seperti itu yang ku kehendaki. Namun “adham” yang berupa “hadid” yaitu rantai besi. Lagi-lagi dengan kecerdikan dalam memainkan kata-kata, Qaba’sara memalingkan arti “hadid” kemakna yang lain.Qaba’sara pun menjawaba ancaman Hajjaj, “Memang benar, memang kuda yang cepat larinya lebih bagus daripada kuda yang lambat larinya.

Hajjaj bingung mengahadapi Qaba’sara yang cerdik dalam memainkan kata-kata. Namun ia pun tahu bahwa itu semua hanya tipu muslihat dari Qaba’sara agar ia terbebas dari hukumannya. Hingga akhirnya Hajjaj memerintahkan prajuritnya agar tetap  membelenggu Qaaba’sara. Namun ketika prajutnya ingin membelunggunya Qaba’sara tiba-tiba ia berkata, “ Maha suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya “

Lalu Hajjaj memerintahkan prajuritnya untuk melepaskan dan menghempaskan Qaba’sara ke tanah. Lagi-lagi ketika hendak dilepaskan,  Qaba’sara berkata lagi, “ Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu”. Melihat tingkah laku Qaba’sara, akhirnya Hajjaj pun memutuskan untuk mengampuni Qaba’sara. Setelah kejadian itu, terlihat bahwa Hajja bersikap baik kepada Qaba’sara.[i]


[i] Syekh Yasin Fadani, Husnu Syiyaghoh, (Rembang: Maktabah Al-Anwariyah, Th) hal, 129.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • IPMAFA Bersholawat: Habib Bidin Ajak Para Jamaah Cinta Rasul

    IPMAFA Bersholawat: Habib Bidin Ajak Para Jamaah Cinta Rasul

    • calendar_month Kam, 29 Sep 2022
    • account_circle admin
    • visibility 57
    • 0Komentar

    “Monggo, sholawat sing banter. Ojo nonton sholawat, tapi sareng-sareng nderek maos sholawat sing banter. Insya Allah sing paling banter, utange ndang lunas (Mari berselawat yang keras. Jangan menonton selawat, tapi bersama-samalah membaca selawat yang keras. Insya Allah yang paling keras bacaannya, hutangnya segera lunas).” Demikian disampaikan Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf Assegaf sesaat sebelum […]

  • PCNU-PATI Photo by Abik Peravan

    Kalkulasi Amal dan Syafa’at

    • calendar_month Kam, 23 Feb 2023
    • account_circle admin
    • visibility 66
    • 0Komentar

    Oleh: Maulana Karim Sholikhin*  Syafa’at yang ancap kali diabaikan oleh segelintir orang, bisa jadi merupakan pintu masuk kesejahteraan di alam akhirat. Ada berupa-rupa syafa’at yang dijanjikan Allah dan Nabi, namun syafa’at teragung adalah dari Rasulullah SAW.  Jalan paling mudah mencapai syafa’at adalah dengan mendekati ‘pemberi’ syafa’at’. Dalam konteks ini (gampangnya) adalah Nabi Muhammad.  Lantas kita […]

  • PCNU-PATI

    Ketika Kapal Titanic Menabrak Gunung Es

    • calendar_month Sen, 8 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 64
    • 0Komentar

    Oleh : M. Iqbal Dawami Gunung es adalah bongkahan besar es air tawar yang berada di tengah lautan. Separuh badan gunung berada di dalam laut, sedang separuhnya lagi berada di permukaan. Tapi, tahukah Anda, yang berada di permukaan hanyalah 10% saja, sedang 90% berada di dalam lautan. Kita hanya melihat puncak gunungnya saja yang tampak […]

  • Menjaga Kelestarian Budaya Bangsa

    Menjaga Kelestarian Budaya Bangsa

    • calendar_month Sab, 17 Jan 2015
    • account_circle admin
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Kabar NU Pati. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) PCNU Kab Pati kembali mengadakan acara Workshop Ketahanan Budaya bekerja sama dengan Lembaga Kajian Ekonomi dan Sosial Masyarakat (LENNSA) Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 21 Desember 2014 dengan mengangkat tema “Menjaga dan Melestarikan Seni dan Budaya sebagai Identitas Bangsa dan Negara”. Acara ini dihadiri oleh berbagai […]

  • PCNU-PATI

    Dua Mahasiswa Magang, Ikut dalam Pendistribusian Kotak Koin NU

    • calendar_month Rab, 1 Feb 2023
    • account_circle admin
    • visibility 61
    • 0Komentar

    pcnupati.or.id-Manajer Fundrising PC Lazisnu Pati bersama dua orang mahasiswa magang terjun melaksanakan kegiatan pendistribusian kotak koin NU di beberapa tempat, selasa (31/01). Kali ini lokasi pendistribusian yang menjadi target ada di lima tempat.  Syaiful Huda selaku Manajer Fundrising PC Lazisnu Pati mengatakan bahwa pendistribusian kotak koin hari ini cukup memuaskan.  “Alhamdulillah dari lima tempat yang […]

  • PCNU-PATI

    Pergolakan Permikiran Islam

    • calendar_month Sel, 3 Jan 2023
    • account_circle admin
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Ahmad Wahib meninggal dalam usia yang masih muda. Sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi telah menabraknya dipersimpangan jalan Senen Raya-Kalilio. Peristiwa itu terjadi tanggal 31 Maret malam tahun 1973. Ketika itu Wahib baru saja keluar dari kantor Majalah Tempo, tempat ia bekerja sebagai calon reporter. Tragisnya, pengemudi motor tersebut adalah seorang pemuda, justru bagian dari […]

expand_less