Di antara keistimewaan syari’at Islam dari agama lainnya ialah adanya sanad atau mata rantai yang berkesinambungan hingga pembawa syari’at itu sendiri; Rasulullah. Karena itulah munculnya faham-faham menyimpang yang dapat menyesatkan umat Islam sangat kecil kemungkinannya untuk tidak terdeteksi. Sanad inilah yang kemudian menjadi tradisi di kalangan Ahlussunnah untuk selalu d ilestarikan, karena dengan terus membudayakannya akan terjamin kemurnian ajaran agama Allah ini. Hizbut Tahrir tidak memiliki ini, akibatnya menjadi fatal. Sekian banyak hadits mereka pahami sendiri secara asal-asalan tanpa disesuaikan dengan konteks pembicaraannya serta hadits-hadits lain yang terkait, akibatnya pemahaman mereka berseberangan dengan apa yang selama ini dipahami oleh mayoritas umat Islam. Hanya dengan alasan tidak ada khilafah Islamiyah misalnya, mereka kemudian menafikan adanya syari’at bahkan menafikan adanya Islam. Seringkali terdengar propaganda mereka yang menyesatkan: “Tidak ada syari’at tanpa khilafah Islamiyah” atau “Tidak ada Islam tanpa khilafah Islamiyah”. Artinya, menurut paham mereka keberadaan Islam di masa sekarang ini telah tiada secara mutlak. Buku ini mengungkap hal-hal yang menjadi keyakinan dasar Hizbut Tahrir, sekaligus mengungkap pemahaman sebenarnya tentang makna-makna hadits yang seringkali diselewengkan oleh mereka. Tentunya makna-makna hadits yang dikutip di sini diintisarikan dari kitab-kitab yang mu’tabar di kalangan Ahlussunnah. Bagi anda yang ingin membaca lengkap buku ini silahkan download disini