Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » 80/20

80/20

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 10 Apr 2023
  • visibility 44
  • comment 0 komentar

Oleh: M. Iqbal Dawami

Minggu pagi biasanya saya sepedahan ke sawah atau tambak. Atau keliling kampung. Tapi minggu pagi itu saya tidak kemana-mana. Saya ingin membaca dan menikmati secangkir kopi. Pilihan saya jatuh pada buku Strawberry Generation karya Rhenald Kasali.

Saya membeli buku ini sebulan sebelumnya. Baru beberapa bab saja saya baca pas ada waktu senggang. Dan kali itu adalah waktu yang cocok untuk saya khatamkan. Ternyata belum bisa mengkhatamkannya juga. Saya memang bukan pembaca cepat saat ini. Lain halnya dengan masa lalu, masa-masa rajin menulis resensi.

Apa yang saya dapatkan dari hasil bacaan tadi?

Ada beberapa kata kunci yang menarik untuk saya bahas. Tapi saya hanya akan membahas satu kata  kunci saja.

Rhenald Kasali mengutip Vilfredo Pareto, seorang ekonom dan sosiolog berkebangsaan Italia, bahwa “Sebanyak 80 persen hasil ternyata diperoleh hanya dari 20 persen usaha.” Hal ini berlaku dalam bidang apapun.

Lantas, Rhenald memberi contohnya. Dia mengatakan bahwa dari seluruh pemakai gawai, ternyata hanya 20 persen di antara kita yang  mampu  memanfaatan  80 persen dari fungsi-fungsi yang tersedia pada gawainya. Sebaliknya, sebanyak 80 persen pemakai gawai ternyata haya bisa memakai 20 persen dari seluruh fungsi yang tersedia dalam peranti tersebut. Banyak aplikasi lain yang menunjang dirinya tidak dimanfaatkan dengan baik.

Dalam kasus lain, hanya 20 persen pegawai dan staf yang mendukung proses transformasi. Selebihnya menolak, diam saja, tidak mengerti, atau ikut arus. Soal distribusi kekayaan juga sama, ternyata sebanyak 80 persen dikuasai hanya oleh 20 persen warga dunia. Sebaliknya 80 persen masyarakat dunia memperebutkan 20 persen kekayaan yang tersisa. Dan masih banyak lagi contoh lain.

Dari sudut pandang lain yang agak bermiripan dengan pernyataan Pareto adalah pernyataan George Bernard Shaw, seorang sastrawan, yang mengatakan, “Two percent of the people think; three percent of the people think they think; and ninety-five percent of the people would rather die than think.”

Dalam hal ini Rhenald memberi contoh dalam dunia pendidikan, bahwa hanya dua persen dari seluruh tenaga pendidik yang betul-betul menjalankan perannya sebagai pendidik. Mereka ini  adalah  orang- orang yang tidak sekadar memindahkan isi buku ke kepala murid-murid, tetapi juga memperbaiki cara  berpikirnya dan menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Makanya, hanya sedikit yang punya karya besar, bukan?

Dari dua teori di atas membuktikan bahwa kita punya kecenderungan menjadi passenger ketimbang driver (meminjam istilah Rhenald Kasali). Kita tidak mau bersusah payah melakukan sesuatu yang berbeda yang tentunya harus lebih baik dari yang sudah ada. Singkatnya, kita tidak ingin keluar dari zona nyaman. Nyaman yang sebenarnya melenakan. Bagaimana bisa?

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pendidikan 'Celana Dalam' dan 'Sikat Gigi'. Photo by Superkitina on Unsplash.

    Pendidikan ‘Celana Dalam’ dan ‘Sikat Gigi’

    • calendar_month Kam, 29 Des 2022
    • account_circle admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Oleh: Maulana Karim Sholikhin* Dalam sebuah kesempatan, Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) bercerita tentang Gus Dur dan Gus Mus yang ‘mengospek’ juniornya di Al Azhar, Cairo. Dia tak lain adalah KH. Syukri Zarkasyi, Empunya Gontor. Perdana KH. Syukri menginjakkan kaki di Negeri Piramid, dia sowan ke apartemen Gus Dur dan Gus Mus. Dengan hangat, […]

  • Gemukkan GLM Ramadan

    Gemukkan GLM Ramadan

    • calendar_month Rab, 26 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Oleh Hamidulloh Ibda* Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah periode 2024-2029 menggelar Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan 1446 H di delapan titik di Jawa Tengah, yaitu Blora, Pati, Pemalang, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Purworejo, dan Sukoharjo. GLM Ramadan 1446 H mengusung tema “Gerakan Murid Ma’arif Menulis Kreatif […]

  • Rayakan Sumpah Pemuda, Band AMARO dan SMK Manba’ul Huda Gelar Festival “Youth Movement”

    Rayakan Sumpah Pemuda, Band AMARO dan SMK Manba’ul Huda Gelar Festival “Youth Movement”

    • calendar_month Ming, 19 Okt 2025
    • account_circle admin
    • visibility 1.079
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id Pati – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, band pendatang baru AMARO bekerja sama dengan SMK Manba’ul Huda Kembang akan menggelar pagelaran bertajuk Youth Movement. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 25 Oktober 2025, bertempat di Lapangan Olahraga YPM Kembang, Dukuhseti, Pati. Festival ini mengusung tema “Bergerak Merawat Ingat”, dengan tujuan menggerakkan semangat […]

  • Baiti Jannati

    Baiti Jannati

    • calendar_month Sen, 10 Apr 2017
    • account_circle admin
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Rumah adalah tempat untuk pulang; di rumah kita bisa merasakan surga dan neraka. Tergantung bagaimana kita bersikap dilingkungan keluarga saat berada di rumah. Bisa dikatakan rumah sebagai pelepas lelah saat kita seharian mencari rizki di luar, maka dari itu rumah akan menjadi tempat yang paling indah untuk dirindukan.  Buku  bertajuk Amalan Amalan Rumahan Berpahala Surgal […]

  • Ranting IPNU IPPNU Alasdowo Tanam 500 Bibit Tanaman

    Ranting IPNU IPPNU Alasdowo Tanam 500 Bibit Tanaman

    • calendar_month Sen, 4 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Para pengurus IPNU dan IPPNU jelang penananman bibit tanaman DUKUHSETI – PR IPNU IPPNU Desa Alasdowo sukses menggelar progam penghijauan desa, Minggu (3/10). Kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama dengan mahasiswa IAIN Kudus. Penghijauan tersebut dilakukan di beberapa titik. Diantaranya, di lapangan desa, kantor balai desa, puskesmas kecamatan dan di tepian sungai. Kegiatan dilakukan dengan menanam […]

  • Jelang Harlah, PBNU Instruksikan Pasang 102 Juta Bendera NU

    Jelang Harlah, PBNU Instruksikan Pasang 102 Juta Bendera NU

    • calendar_month Kam, 16 Jan 2025
    • account_circle admin
    • visibility 88
    • 0Komentar

      pcnupati.or.id – Peringatan Hari Lahir (Harlah) NU semakin delat. Menurut kalender hijriyah, tepat 16 Rajab 1446 H. atau bertepatan dengan 16 Januari 2025 M., Nahdlatul Ulama genap berusia 102 tahun. Untuk memperingati usia ke-102 ini, PBNU menginstruksikan kepada seluruh pengurus NU di semua tingkatan untuk memasang bendera NU. Targetnya, ada 102 juta bendera NU […]

expand_less