Tokoh
Kiai Karismatik Dari Kajen

Gus Dur pun bertandang ke rumah Mbah Dullah yang sederhana melalui pintu dapur, melewati jemuran-jemurancucian. Saat bertemu Mbah Dullah, Gus Dur segera bersimpuh mencium tangan Mbah Dullah seraya berkata dalam bahasa Jawa halus: “Niki kulo Durrohman, Mbah. Sanes presiden. (Ini saya Durrohman, Mbah. Bukan presiden).”
Mbah Dullah adalah salah satu contoh brahmana yang bisa menetapi swadharmanya sebagai seorang brahmana, yang menjaga jarak dengan kaum kesatria. Di masa lampau, seorang raja sering kali harus sowan sendiri ke padepokan seorang brahmana atau resi jika berhasrat mengalap berkah atau nasihat. Sungguh sudah sangat jarang sosok seperti Mbah Dullah di zaman sekarang. Melihat kelakuan banyak religious leader saat ini yang haus kuasa dan uang, kita patut ngelus dada.(Shalahuddin Gh)