Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Muharroman di Suwaduk, Tokoh Masyarakat Ingatkan Bahaya Gadget Bagi Anak

Muharroman di Suwaduk, Tokoh Masyarakat Ingatkan Bahaya Gadget Bagi Anak

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 9 Sep 2019
  • visibility 5
  • comment 0 komentar

WEDARIJAKSA-Tahun baru hijriyah memang masih hangat. Setidaknya hingga akhir Muharrom nanti diperkirakan masih banyak daerah-daerah yang akan memperingati tahun baru islam ini.

Minggu (8/9) Malam, ratusan warga memadati Musholla Baiturrohin, Suwaduk, Wedarijaksa. Kedatangan mereka adalah untuk mengikuti acara peringatan tahun baru hijriyah yang diselenggarakan oleh pengurus musholla.

Para yatama saat pengikuti pengajian dlam rangka peringatan tahun baru hinriyah di Musholla Baitunnur, Suwaduk, Wedarijaksa.

“Kegiatan ini memang kami laksanakan untuk menyambut tahun baru 1441 hijriyah” ungkap Umam, salah seorang panitia.

Dalam acara Minggu malam tersebut, panitia juga menyelenggarakan acara santunan yatim piatu. Sedikitnya ada 18 anak yatim yang menerima santunan. Tidak disebutkan berapa jumlah nominalnya, namun anak-anak yatim dan warga tampak antusias.

Antusiasme para hadirin bertambah dengan kehadiran KH. Muslihan (pembina Yayasan Mazro’atul Ulum) dan KH. Ahmad Kurdi dari Rembang yang didapuk untuk memberikan tausyiyah. Dalam sambutannya, KH. Muslihan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan era digital. Salah satunya adalah bahaya gadget bagi anak-anak.

Menurutnya, gadget terutama HP, telah menjadi hal wajar di tengah-tengah masyarakat, termasuk anak-anak yang notabenenya maaih di bawah umur. Tanpa pengawasan orang tua dan penggunaan yang berlebihan, HP bisa menjadi sumber marabahaya.

“Tugas anak-anak adalah belajar dan bermain. Kalau orang tua membiarkan anak-anaknya terus menerus menggunakan HP tanpa kontrol, dua tugas anak akan tereduksi. Maka jangan salahkan jika anak kehilangan satu poros alaminya” tegas KH. Muslihan.

Sementara KH. Ahmad Kurdi, menyampaikan banyak materi dalam ceramahnya. Ia menceritakan mukjizat Nabi Muhammad yang turun pada 10 Muharrom, kisah nabi Yunus yang ditelan ikan paus, dan berbagai kisah penuh hikmah lainnya.

Para jamaah dengan seksama menyimak ceramah inspiratif teraebut. Pada penghujung acara, KH. Ahmad Kurdi memanjatkan doa agara para penyantun yatama mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT. Selain itu, ia juga bermunajat untuk para anak yatim penerima santunan agar kedepannya mampu menjadi generasi sholih dan holihan.(fikrul/karim/ltn)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • YPMNU Pati Gelar Lomba Membatik untuk Anak-Anak

    YPMNU Pati Gelar Lomba Membatik untuk Anak-Anak

    • calendar_month Kam, 2 Okt 2025
    • account_circle admin
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Pncupati – Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) Kabupaten Pati mengadakan lomba membatik untuk anak-anak PAUD, Raudhatul Athfal (RA) dan Taman Kanak-Kanak (TK), di pendopo kabupaten, Kamis (2/10/2025). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. Ketua YPMNU Kabupaten Pati, Nur Laili, mengatakan bahwa perlombaan membatik bagi anak-anak ini dilakukan secara serentak se-Jawa Tengah. […]

  • Bebas Buta Huruf Al Qur’an Diterapkan Mahasiswa KKN IPMAFA di Sentul

    Bebas Buta Huruf Al Qur’an Diterapkan Mahasiswa KKN IPMAFA di Sentul

    • calendar_month Jum, 26 Jul 2019
    • account_circle admin
    • visibility 4
    • 0Komentar

    CLUWAK-Masih adanya beberapa warga Desa Sentul, Cluwak terutama kalangan lansia membuat mahasiswa KKN IPMAFA tancap gas memberikan wadah pembelajaran al-quran. Hal ini senada dengan tema KKN 2019, ‘Optimalisasi Peran Komunitas Menuju Masyarakat yang Berdaya, Berbudaya dan Religius’. Kegiatan tersebut bernama : #2019 bebas buta huruf al Qur’an. Banyaknya kalangan lansia yang ikut disebabkan mahalnya biaya […]

  • PCNU-PATI

    Ramadan: antara Pati, Semarang, Blora, Temanggung, dan Jogja

    • calendar_month Ming, 24 Mar 2024
    • account_circle admin
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Oleh Hamidulloh Ibda*  Setiap tempat menyimpan enigma, rasa, karsa, budaya, dan juga kata-kata. Terutama saat Ramadan seperti ini. Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmat, merupakan salah satu momen yang paling dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Jika mengingat tempat-tempat tertentu saat Ramadan, yang paling saya ingat tentu Pati, Semarang, Blora, Temanggung, dan […]

  • PCNU-PATI

    Gelar Halal Bihalal, RMI PWNU Jateng Bahas Agenda untuk Perkuat Pesantren dan Madin

    • calendar_month Sel, 30 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id-MAGELANG – Pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI PWNU) Jawa Tengah mengadakan halal bihalal dengan seluruh jajaran pengurus RMI kab/kota se-Jawa Tengah di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Asri Giri, Magelang, Sabtu (20/5/2023). Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua PWNU Jateng KH Muzammil, Rois Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Pengasuh Pondok Pesantren […]

  • Mencari Hutang untuk Tahlilan

    Mencari Hutang untuk Tahlilan

    • calendar_month Sen, 8 Nov 2021
    • account_circle admin
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Sudah menjadi tradisi masyarakat, kalau ada keluarganya yang meninggal dunia, ahli warisnya mengumpulkan orang untuk bersama-sama membaca fatihah, surat ikhlas, tahlil dan lain-lain. Tepat pada satu hari, dua hari dan seterusnya.Dan semua itu tidak terlepas dari biaya, padahal ahli mayyit termasuk orang-orang yang tidak mampu dan mayyit sendiri tidak meninggalkan tirkah (harta peninggalan).   Pertanyaan […]

  • PCNU PATI - Fiqh Sosial Kiai Sahal dan Kesejahteran Umat.

    Fiqh Sosial Kiai Sahal dan Kesejahteran Umat

    • calendar_month Sab, 23 Apr 2022
    • account_circle admin
    • visibility 6
    • 0Komentar

    Salah satu tujuan utama membentuk masyarakat Islam adalah mensejahterakan masyarakat secara lahir dan batin. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, maka harus diikuti dengan langkah-langkah kongkret dalam melakukan pemberdayaan masyarakat yaitu dengan peningkatan kualitas pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan mengubah kultur masyarakat yang berperadaban.Untuk mengubah kultur tersebut diperlukan perangkat-perangkat keilmuan yang peka terhadap persoalan sosial, seperti kemiskinan, […]

expand_less