Ramadan bersama Hamidulloh Ibda
Oleh Hamidulloh Ibda
Tidak ada yang menyuruh, meminta, atensi, apalagi intimidasi. Semua tulisan yang saya kirim di NU Online Pati (pcnupati.or.id) murni karena saya sendiri. Bergerak karena ingin bergerak. Terdorong karena dorongan sendiri. Semua tergerak sendiri sehingga saya bisa menulis 30 artikel full selama bulan Ramadan tahun ini.
Di tengah hiruk pikuk kesibukan dunia modern, urusan kerjaan, tanggung jawab nafkah keluarga, khidmah di organisasi, nyahur utang, urusan kampus, namun menyempatkan menulis jika tidak serius itu susah. Apalagi, tulisan yang agak sedikit serius dengan tebal sekira 2-3 halaman A4. Namun alhamdulillah, ini sudah tinggal beberapa hari sudah selesai dan genap 30 hari bulan Ramadan.
Sebagai momen yang ditunggu-tunggu bagi umat Islam di seluruh dunia, bulan suci ini tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang introspeksi, ibadah, dan kebersamaan. Selain bersama keluarga, rekan kerja, teman diskusi, kolega ngopi, shohib ngudut, perlu kita mencari teman lain untuk membersamai sebulan penuh Ramadan, yaitu NU Online Pati (pcnupati.or.id).
Dari bagian kecil, kecil sekali, dari yang telah dikembangan NU Online Pati, salah satu cara untuk merasakan Ramadan dengan makna yang lebih dalam adalah dengan berbagi pengalaman dengan komunitas, dan inilah yang dilakukan oleh Hamidulloh Ibda bersama ribuan orang di seluruh dunia sembari menulis kolom tiap hari selama Ramadan.
Awalnya, saya terdorong menulis tulisan ini karena ada sahabat yang komentar. “Wah, meski saya yakin yang membaca sedikit, Mas, tapi selama Ramadan ini, saya meras bersama jenengan karena tiap hari membuat status tulisan”. Ya, ini menjadi bagian kecil dari pengabdian saya di dunia literasi. Menulis dan menulis.
Ramadan bersama Hamidulloh Ibda
Mungkin ada yang belum kenal saya, tapi saya yakin dengan mudah Anda akan menemukenali saya dengan mengetika nama lengkap saya “Hamidulloh Ibda” di Google, Youtube, Instagram, atau Facebook. Simpel.
Jika ada yang tanya siapa Hamidulloh Ibda? Ya, dijawab saja kalau Hamidulloh Ibda adalah pemuda kelahiran Pati. Seorang tokoh masyarakat muslim yang dikenal karena upayanya dalam mempromosikan nilai-nilai keagamaan, pendidikan, dan kemanusiaan melalui beragam tulisan. Melalui platform media sosial dan kegiatan-kegiatan sosial, Hamidulloh Ibda telah berhasil menginspirasi banyak orang untuk lebih mendalami ajaran Islam dan melakukan kebaikan di masyarakat.
Setiap tahun selama bulan Ramadan, Hamidulloh Ibda mengadakan serangkaian kegiatan yang mengajak umat Islam dari berbagai kalangan untuk merayakan Ramadan bersama. Kegiatan ini meliputi pengajian online lewat channel Maarif NU-Jateng, Awajanesia TV, Harian Guru, INISNU TV, ceramah, podcast kajian Al-Quran, serta program-program diskusi, webinar, amal dan sedekah. Melalui berbagai platform media sosial dan situs web, ribuan orang dari berbagai negara dapat bergabung dalam acara-acara Ramadan bersama Hamidulloh Ibda. Tahun ini, saya berbagi ide, pengalaman, gagasan, bahkan bisa jadi bualan melalui tulisan kolom di NU Online Pati.
Saya di tahun ini, memaksa diri menulis 30 artikel full di NU Online Pati dengan lintas tema dan judul. Terhimpun 30 artikel / kolom telah menguatkan NU Online Pati sebagai media Islam yang menyiarkan perdamaian, nilai-nilai dan prinsip dasar Aswaja Annahdliyah. Ketiga puluh judul tersebut yaitu Ramadan: Diniati, Dilakoni, Diistikamahi, Puasa yang Sia-Sia, Puasa Kok Rebahan?, Puasa dari Medsos, Puasa dari Ghibah, Berbukalah yang Manis, Bukan Janji Manis, Puasa dari Misuh-misuh, Spiritualitas Ramadan, Menjaga Kesehatan selama Ramadan, Ramadan bersama NU Online Pati, Menu Berbuka yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Ramadan di Pati Bumi Mina Tani, Ramadan: antara Pati, Blora, Semarang Temanggung, dan Jogja, Filantropi Ramadan, Ramadan: Bulan Tata-tata, Pedagogi Ramadan, Spirit Nuzulul Quran, Puasa dan Keseimbangan Mental, Ramadan: Bulan Literasi dan Numerasi, Tradisi Buka Bersama, Menanti Tradisi Sahur Bersama, Puasa setelah Puasa, Misteri Lailatul Qadar, Ramadan: Bulan Produktif Berkarya, Filantrofi Zakat Fitrah, Santri Kilat dan Santri Virtual Ramadan, Ketakwaan: Puncak Puasa Sebenarnya, Ramadan bersama Hamidulloh Ibda, Mengakhiri Ramadan dengan Husnul Khatimah, dan Melestarikan Tradisi Lebaran Idulfitri.
Hal ini tentu melahirkan spirit sendiri. Setidaknya, saya mengingatkan diri saya sendiri melalui tulisan saya sendiri. Meski berat, tapi alhamdulillah sudah tuntas. Sampai-sampai, guru saya Junaidi Abdul Munif mengatakan bahwa menulis tiap hari itu berat. “Nulis bendino sak artikel ki berat, Nda!” kalarnya.
Tapi kelakarannya tersebut saya buktikan di NU Online Pati ini. Sudah tuntas 30 artikel saya kirimkan melalui Mas Niam At-Majha agar diproses editor dan diterbitkan yang layak.
Makna Kebersamaan dalam Ramadan
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ikatan antara sesama muslim. Ramadan bersama Hamidulloh Ibda melalui NU Online Pati ini mempromosikan nilai-nilai kebersamaan, saling mendukung, dan tolong-menolong di antara umat Islam melalui media siber / virtual. Melalui partisipasi dalam kegiatan-kegiatan ini, orang-orang dapat merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam menunaikan ibadah Ramadan.
Setidaknya, saya memaknai dan menginterpretasikan kebersamaan di dalam Ramadan ini ke dalam beberapa makna. Pertama, mencari makna sejati Ramadan. Ramadan bersama Hamidulloh Ibda tidak hanya tentang mengikuti serangkaian acara dan kegiatan, tetapi juga tentang mencari makna sejati Ramadan. Melalui pembelajaran, refleksi, dan praktik kebaikan, warganet diajak untuk mendalami nilai-nilai ketakwaan, kesabaran, dan kepedulian yang diajarkan oleh Ramadan yang disiarkan langsung setiap hari di NU Online Pati dan jaringan media sosialnya.
Kedua, keikhlasan dalam beramal. Ramadan bersama Hamidulloh Ibda juga menekankan pentingnya keikhlasan dalam beramal. Program-program amal dan sedekah yang diselenggarakan selama Ramadan bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan, dan semua kegiatan tersebut didasarkan pada niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membantu sesama manusia.
Ketiga, penguatan filantropi Ramadan, filantropi zakat fitrah, dan filantropi yang dipraktikkan Nahdlatul Ulama. Hal ini terbukti pada tulisan-tulisan Hamidulloh Ibda yang mengungkap hal itu, melalui tulisan berjudul “Filantropi Ramadan dan “Filantropi Zakat Fitrah”, dan kegiatan FGD bertajuk “Filantropi Nahdlatul Ulama” pada Selasa (26/3/2024) yang dikemas dengan sharing session oleh Pusat Riset Agama dan Kepercayaan (PRAK) Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (IPSH) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Narasumber kegiatan tersebut yaitu Direktur Eksekutif NU Care – LAZISNU PBNU Drs. KH. Qohari Cholil, dosen Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda, dan dosen Universitas Gadjah Mada Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian penelitian bertajuk “Islamic Creative Philanthropy: Studi Terhadap Praktik Filantropi Islam pada Komunitas Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Ahmadiyah, dan Syiah (MUNAS) di Indonesia” oleh tim peneliti, yaitu peneliti PMB BRIN Muhammad Nur Prabowo Setyabudi, peneliti PRAK BRIN Aji Sofanudin, dosen Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Hamidulloh Ibda, dan dosen Universitas Gadjah Mada Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi.
Meski secara virtual, Ramadan Bersama Hamidulloh Ibda adalah kesempatan yang berharga bagi umat Islam untuk merayakan bulan suci Ramadan dengan penuh makna dan keikhlasan. Melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan, orang-orang dapat merasakan kebersamaan, mendalami nilai-nilai agama, dan beramal dengan niat yang tulus. Dengan demikian, Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat ikatan dengan sesama umat Islam. Ini hanya bagian kecil sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hikmah Lebih Luas
Membaca artikel-artikel yang ditulis Hamidulloh Ibda tentang Ramadan selama sebulan di NU Online Pati memiliki sejumlah hikmah yang dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Setidaknya, beberapa hikmah yang mungkin terkandung dalam melakukan kegiatan tersebut bisa menjadi tradisi tiap tahun yang bisa menyesuaikan zaman virtual saat ini. Pertama, pendidikan agama Islam yang ramah. Artikel-artikel Ramadan di NU Online Pati yang ditulis Hamidulloh Ibda berfungsi sebagai sumber pendidikan agama yang berharga bagi pembaca. Mereka dapat memberikan wawasan tentang praktik-praktik keagamaan selama bulan Ramadan, termasuk puasa, shalat tarawih, sedekah, dan aktivitas keagamaan lainnya.
Kedua, pemahaman yang lebih dalam. Artikel-artikel Ramadan di NU Online Pati yang ditulis Hamidulloh Ibda mungkin juga membantu pembaca memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Islam dan nilai-nilai spiritual yang mendasarinya. Dengan membahas berbagai topik terkait Ramadan, seperti sabar, keikhlasan, dan kasih sayang, pembaca dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran agama mereka.
Ketiga, pengetahuan tentang tradisi lokal, tradisi-tradisi Aswaja, NU, dan praktik kultural nahdliyin. Sebagai platform yang melayani komunitas muslim dan nahdliyin di Pati, artikel-artikel Ramadan di NU Online Pati yang ditulis Hamidulloh Ibda maupun penulis lain mencakup informasi tentang tradisi dan praktik lokal yang unik selama bulan suci tersebut. Hal ini dapat membantu pembaca memahami lebih baik konteks budaya dan tradisi agama di wilayah mereka.
Keempat, kesadaran sosial dan kemanusiaan. Artikel-artikel tersebut juga dapat menyoroti isu-isu sosial dan kemanusiaan yang relevan dengan Ramadan, seperti pentingnya berbagi rezeki dengan yang membutuhkan, memperkuat ikatan sosial, dan memperjuangkan keadilan. Hal ini dapat membantu pembaca memperluas pandangan mereka tentang pentingnya membantu sesama manusia dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Kelima, motivasi dan inspirasi. Kolom yang ditulis di NU Online Pati tersebut memberikan motivasi dan inspirasi kepada pembaca dalam menjalani ibadah selama bulan Ramadan. Dengan membaca tentang pengalaman dan kisah-kisah inspiratif dari individu lain yang menjalani Ramadan dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan, pembaca dapat merasa terdorong untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka sendiri.
Dengan demikian, membaca artikel Ramadan selama sebulan di NU Online Pati karya Hamidulloh Ibda maupun penulis lainnya tidak hanya memberikan informasi praktis tentang bulan suci tersebut, tetapi juga dapat memberikan manfaat yang lebih luas dalam pengembangan spiritual, pendidikan agama, motivasi, pemahaman nilai-nilai Islam, dan kesadaran sosial. Semoga saja begitu. Semoga!
*Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., penulis lahir di Pati, 17 Juni. Saat ini menjadi dosen Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung, Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah 2018-2023, Pengurus LTN NU PCNU Kabupaten Temanggung 2019-2024, Kabid Media, Hukum, dan Humas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah 2020-sekarang, aktif menjadi reviewer 19 jurnal internasional terindeks Scopus, reviewer 9 jurnal internasional, editor dan reviewer 25 jurnal nasional.