Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Pesantren sebagai Center Studi Masyarakat

Pesantren sebagai Center Studi Masyarakat

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 10 Feb 2024
  • visibility 47
  • comment 0 komentar

Oleh : Siswanto,MA

Pesantren sebagaimana kita pahami merupakan tempat belajar para santri yang di dalamnya terdapat kiai, santri, kitab kuning, dan bangunan. Sehingga pesantren merupakan model pendidikan tertua yang ada di Pulau Jawa-Madura.

Salah satu tradisi agung (great tradition) di Indonesia adalah tradisi pengajaran agama Islam dan khazanah kitab kuning. Dimana tradisi tersebut sudah turun-temurun sebagai ciri khas pendidikan di pesantren. Sehingga pesantren terkenal sebagai lembaga pendidikan non-formal tertua di Indonesia yang melahirkan intelektual bangsa.

Banyak sekali tokoh bangsa lahir dari pesantren yang menjadi tauladan. Misalnya Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari, KH. Abdul Wahab, KH. Bisri Syansuri, KH.  Ali Maksum Krapyak, KH. Sahal Mahfudh dan lain sebagainya.

Para tokoh bangsa di atas merupakan output dari pesantren yang secara keilmuannya tidak diragukan. Oleh karena itu, pesantren selain mengajarkan ilmu agama juga banyak melahirkan para kader bangsa yang kontribusinya sudah tidak diragukan lagi.

Pesantren juga merupakan salah satu model dari pendidikan berbasis sosial-masyarakat. Karena kebanyakan pesantren berdiri atas inisiatif masyarakat muslim yang tujuan utamanya adalah untuk mendidik generasi muda agar memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan baik. Selain itu juga untuk membentuk karakter santri menjadi lebih baik.

Pesantren dengan cara hidupnya yang bersifat kolektif barangkali merupakan perwajahan atau cerminan dari semangat dan tradisi dan lembaga gotong-royong yang umum terdapat di pedesaan.

Sedangkan nilai-nilai sosial-keagamaan seperti ukhuwah (persaudaraan), ta’awun (kerja sama), jihad (berjuang), taat, sederhana, mandiri, ikhlas, dan berbagai nilai eksplisit dari ajaran Islam lain yang mentradisi di pesantren ikut mendukung kelestariannya.

Seiring dengan perjalanan bangsa kita, ketika lembaga-lembaga sosial yang lain belum berjalan secara fungsional, maka pesantren telah menjadi pusat kegiatan masyarakat dalam belajar agama, bela diri, mengobati orang sakit, konsultasi pertanian, peternaan, mencari jodoh dan sampai pada menyusun perlawanan terhadap kolonialisme.

Oleh karena itu, pesantren menjadi lembaga pendidikan yang unik dan berbeda pada lembaga pendidikan pada umumnya. Hal ini tidak saja karena keberadaannya yang sudah sangat lama, tetapi juga karena culture, metode, dan jaringan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan berbasis agama yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

Dan pesantren juga memiliki relasi sosial yang kuat baik dengan lingkungan masyarakat, stakeholders, dan juga antar sesame pesantren. Karena sebagaian besar pengasuh pesantren tidak saja terikat pada kesamaan pola piker, paham keagamaan, namun juga memiliki hubungan kekerabatan yang cukup erat. Sehingga relasi antar pesantren sangat kuat, bahkan untuk menjaga kekerabatan pengasuh antar pesantren biasanya menjodohkan putra-putrinya sebagai bentuk untuk merawat pesantren tersebut.

Dengan demikian, pesantren dengan ciri khasnya akan tetap survive dan terus diminati oleh para calon santri dari penjuru Nusantara, bahkan sampai internasional. Hal ini apabila kita lihat grafik para peminat santri yang lebih memilih belajar di pesantren sangat tinggi. Sehingga pesantren terus melakukan inovasi dalam pelbagai program dan kegiatan untuk memberikan pelayanan terhadap para santri.

Selain itu juga santri yang ada di dalam pesantren akan mendapatkan pelayanan tidak hanya dalam pendidikan keagamaan, melainkan juga pendidikan umum, saintek, dan juga penguatan pada Bahasa asing. Sehingga dari pelbagai program dan kegiatan yang digalakkan dari pengasuh pesantren harapannya santri mampu bersaing dalam kancah internasional dan membawa nama baik pesantren dalam ranah internasional.

Oleh karena itu, dengan banyaknya minat para calon santri yang ingin berdomisili di pesantren tentunya pesantren juga harus sigap dan tentunya terus melakukan inovasi agar para santri bisa lebih semangat dalam mencari ilmu dan tentunya pesantren juga tetap konsen dalam menjaga tradisi yakni khazanah kajian kitab kuning yang terus dirawat dan diaplikasikan kepada para santri, sebagai bentuk menjaga ciri khas kajian yang ada di dalam pesantren.

 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Dua Santri Wahid Hasyim Persembahkan dua Piala Di Bidang Tilawah

    Dua Santri Wahid Hasyim Persembahkan dua Piala Di Bidang Tilawah

    • calendar_month Kam, 30 Sep 2021
    • account_circle admin
    • visibility 73
    • 0Komentar

    Agus Sukari, Kepala Yayasan Wahid Hasyim  Pati bersama dua santrinya yang berprestasi di bidang tilawah usai MTQ Pelajar dan Umum Kemenag Kabupaten Pati, Rabu (29/9) kemarin. PATI – Dua santri Pondok Pesantren Wahid Pati menyabet gelar juara dalam ajang MTQ Pelajar dan Umum yang diselenggarakan oleh Kemenag Kabupaten Pati. Dalam lomba yang berlangsung Rabu (29/9) […]

  • Pandemi, Ini Rencana NU Kayen Peringati Tahun Baru Islam

    Pandemi, Ini Rencana NU Kayen Peringati Tahun Baru Islam

    • calendar_month Kam, 5 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 90
    • 0Komentar

    Rapat terbatas MWC NU bersama Lazisnu Kayen dalam untuk menyambut tahun baru hijriyah KAYEN-MWCNU menggandeng Lazisnu Kayen melaksanakan rapat terbatas, Rabu (4/8) malam. Dalam pertemuan yang dihadiri hanya pengurus harian MWCNU dan Lazisnu tersebut, pembahasan mengerucut pada peringatan tahun baru, Muharrom, 1443 Hijriyah.  “Kami carikan solusi, merayakan tahun baru tapi dengan tetap menaati protokol,” Ungkap […]

  • Sambut Ramadhan, MWC NU Kayen: Ikut NU Tidak Bakal Kelaparan

    Sambut Ramadhan, MWC NU Kayen: Ikut NU Tidak Bakal Kelaparan

    • calendar_month Sab, 19 Mar 2022
    • account_circle admin
    • visibility 117
    • 0Komentar

      Acara Megengan Bareng yang digelar oleh MWC NU Kayen, tepat pada malam nosfu Sya’ban KAYEN-Tradisi megengan telah melekat di sejumlah kalangan masyarakat di jawa. Upacara penyambutan bulan suci Ramadhan ini dilaksanakan dengan ragam cara.  “Intinya, megengan itu ekspresi kegembiraan akan datangnya Bulan Ramadhan,” tutur K. Saeku, Sekretaris PCNU Pati.  Salah satunya, kegiatan megengan dilaksanakan […]

  • ALFI SYAHRIN (Antara Selingkuh dan Poligami)

    ALFI SYAHRIN (Antara Selingkuh dan Poligami)

    • calendar_month Kam, 16 Apr 2015
    • account_circle admin
    • visibility 63
    • 0Komentar

    ALFI SYAHRIN, Nama yang sangat indah dan menarik. Setidaknya dengan dua suku terakhir siapa saja yang memberikan nama kepadanya mengharap kehidupan si cabang bayi itu kelak mulia dan bahagia dunyan wa ukhran. Lebih – lebih apabila yang memberikan nama adalah ibu atau bapaknya tentu dilatarbelakangi dengan pengalaman spiritual dari ayat alfi syahrin yang tidak asing […]

  • PCNU-PATI

    Santri Harus Punya Peran di Berbagai Bidang

    • calendar_month Kam, 2 Nov 2023
    • account_circle admin
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Jepara – Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan Jepara menggelar tasyakkur (syukuran) ke-44 tahun yang berlangsung di mushala madrasah setempat, Selasa (31/10) pagi.  Hadir sebagai pemantik acara bertajuk “Santri Milenial dan Tantangan Global” Ketua STKIP PGRI Pacitan H Mukodi dan akademisi UIN Walisongo Semarang, H Fakhrudin Aziz.  Selain sivitas akademika MA Walisongo, hadir pula Ketua […]

  • Jika Kematian Menjadi Impian

    Jika Kematian Menjadi Impian

    • calendar_month Kam, 22 Jan 2015
    • account_circle admin
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Kehidupan dan kematian adalah kepastian dan titah Allah bagi semua umat manusia di dunia ini. Kematian merupakan misteri dan momok bagi kebanyakan orang. Tak jarang dari mereka yang lari ketakutan dengan berbagai alasan karena menghindari kematian. Benarkah kematian itu menakutkan, atau justru kematian adalah kenikmatan?Buku karya Prof. Dr. M. Qurasy Shihab ini menjelaskan tentang hakikat hidup […]

expand_less