Wisuda 244 Mahasiswa IPMAFA Pati, Rektor Ingatkan Tantangan Zaman
- account_circle admin
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 4.371
- comment 0 komentar

Wisuda 244 Mahasiswa IPMAFA Pati, Rektor Ingatkan Tantangan Zaman
Pati – Ratusan mahasiswa Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati mengikuti wisuda, Sabtu (1/11/2025). Rektor IPMAFA Pati, KH Abdul Ghofarrozin, M.Ed pun mengingatkan tantangan zaman.
Menurutnya, menjadi wisudawan bukan sebagai akhir perjalanan untuk belajar. Melainkan awal langkah baru untuk menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks.
Pesan tersebut disampaikan dalam Wisuda Program Sarjana XIV IPMAFA 2025 yang digelar di Aula 1 Kampus IPMAFA, Sabtu (1/11/2025). Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 244 mahasiswa menjadi wisudawan.
”Wisuda memang patut disyukuri, tetapi bukan akhir dari perjalanan. Ini hanyalah satu langkah awal menuju tangga berikutnya. Karena itu, kita syukuri secukupnya, tidak perlu berlebihan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidaklah mudah, terutama di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum stabil. Namun, situasi ini justru dapat menjadi peluang bagi para lulusan untuk beradaptasi dan berinovasi.
”Kita wisuda dalam kondisi makro yang tidak menggembirakan. Tetapi jangan diratapi, justru di situ peluang itu ada. Dalam setiap krisis selalu ada ruang untuk berkarya,” tegasnya.
Gus Rozin mencontohkan, di tengah menurunnya populasi siswa di tingkat sekolah menengah, lulusan pendidikan dan keislaman justru memiliki peluang besar untuk berkontribusi di madrasah dan lembaga pendidikan Islam.
”Ketika populasi menurun, justru saatnya kita masuk. Karena ketika gelombang populasi naik kembali, kita sudah siap di posisi strategis,” jelasnya.
Gus Rozin juga menyinggung peran strategis lulusan dari berbagai program studi di IPMAFA, seperti Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang kini sangat dibutuhkan oleh sekolah dan lembaga untuk mengelola media digital, serta Zakat dan Wakaf (ZAWA) yang memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi umat.
”Potensi zakat, infak, dan wakaf nasional mencapai lebih dari 300 triliun rupiah, tetapi masih banyak yang belum tergarap. Inilah ruang pengabdian dan profesionalitas bagi lulusan ZAWA,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gus Rozin juga menyinggung dinamika global dan siklus krisis ekonomi yang terjadi setiap tujuh tahun, mulai dari krisis moneter 1997, hingga pandemi COVID-19. Ia mengingatkan bahwa siklus ini bisa kembali muncul, namun justru harus disikapi dengan kesiapsiagaan dan optimisme.
”Krisis bisa datang, tapi bukan untuk ditakuti. Justru menjadi peluang untuk kita berperan. Mari kita berdoa agar negeri ini dipimpin dengan baik, dan jika krisis itu terjadi, semoga menjadi momentum bagi kita untuk bangkit dan berkontribusi,” pesannya.
Gus Rozin menutup sambutannya dengan ajakan kepada para wisudawan untuk terus menanamkan nilai zuhud, qana‘ah, ikhlas, dan semangat ikhtiar yang telah diajarkan selama di IPMAFA.
”Nilai-nilai inilah yang akan menjadi bekal penting dalam menghadapi dunia kerja dan pengabdian masyarakat,” pungkas dia.
- Penulis: admin

Saat ini belum ada komentar