Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Sangkan Paran Kemerdekaan

Sangkan Paran Kemerdekaan

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 18 Agu 2025
  • visibility 52
  • comment 0 komentar

 

Pcnupati.or.id Suluk Maleman edisi ke- 164 yang digelar pada Sabtu (16/8) menjadi salah satu momen spesial. Pada momen yang bertepatan dengan malam tirakatan itu, masyarakat diajak memaknai kembali arti kemerdekaan.
Penggagas Suluk Maleman, Anis Sholeh Ba’asyin menyebut banyak pengertian kemerdekaan yang harus dimaknai ulang. Terlebih setelah memasuki usia ke 80 Republik Indonesia.
“Seperti kita tahu, kemerdekaan diproklamasikan Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Sekali lagi yang ada saat itu adalah entitas bangsa, belum ada negara. Negara yang kemudian diberi nama Republik Indonesia baru dibentuk pada 18 Agustus, sehari setelah proklamasi” terang Anis.
Hal itu jelas menunjukkan bahwa bangsa adalah pemilik saham mutlak pendirian negara Republik Indonesia.
“Bangsa inilah yang membentuk negara. Sementara negara kemudian mendelegasikan sebagian fungsi pelaksanaannya ke pemerintah dengan segala turunannya,” imbuh dia.
Maka, Anis mengingatkan bahwa siapa pun yang diberi amanah untuk mengelola negara dan pemerintahan, tidak boleh melupakan sangkan-parannya, asal-tujuannya.
Asalnya adalah bangsa ini, seluruh rakyat Republik Indonesia, sehingga siapa pun yang diberi amanat untuk mengelola negara dan pemerintah harus selalu memosisikan diri sebagai representasi seluruh rakyat dan bekerja untuk kepentingan mayoritas mereka.
“Bila asal ini dilupakan, maka negara dan pemerintah akan berubah menjadi entitas tersendiri yang terputus dari entitas bangsa. Dari sinilah muncul pembajakan-pembajakan. Negara dan pemerintah tak lagi mengabdi pada rakyat, tapi pada kepentingan mereka sendiri,” jelas Anis.
Anis kemudin memberi ilustrasi: mengapa Rasulullah, seperti kebanyakan para Nabi, memilih untuk hidup miskin dan bersama orang miskin. Artinya beliau memilih hidup di samudra di mana sebagian besar ummatnya tinggal. Beliau memilih hidup dalam degup jantung dan nadi kehidupan ummat yang dipimpinnya. Dengan cara ini, tidak mungkin beliau menyimpangi kepentingan mereka, apalagi membuat kebijakan yang menyengsarakan mereka.
“Kalau contoh modern mungkin bisa kita tengok Swedia, dimana para pejabat di sana tak diberi fasilitas apapun. Kalau memilih jalan politik artinya harus bisa hidup bersama dan merasakan apa yang dirasakan rakyat. Sehingga kebijakannya tak akan menyusahkan rakyat,” imbuh dia.
Anis mengingatkan bahwa seorang pemimpin haruslah orang yang hidup di dalam dan bersama rakyat, bukan orang yang mengatasnamakan rakyat tapi hidup di menara gading.
“Itu semua terkait dengan kesadaran akan sangkan, akan asal. Sementara kesadaran tentang paran, tentang tujuan sebenarnya juga sudah jelas. Mulai dari mencerdaskan kehidupan bangsa sampai dengan menyejahterakan rakyat dan lain sebagainya, secara tegas dan jelas telah diatur dalam konstitusi asli kita, yakni Undang-undang Dasar 1945,” jelas Anis.
Anis menyebut banyaknya peristiwa menjelang hari kemerdekaan ke 80 ini, patut menjadi bahan renungan bagi kita semua. Mulai fenomena maraknya pengibaran bendera bajak laut topi jeraminya One Piece, hingga peristiwa aksi demonstrasi besar di Pati pada 13 Agustus.
“Pada satu sisi, kita bisa melihat pengibaran bendera bajak laut topi jerami sebagai titik balik kesadaran nasional baru, terutama oleh generasi millenial dan generasi Z. Yakni kesadaran nasional yang berbasis keadilan dan kesetaraan,” jelas Anis.
Anis kemudian menjelaskan bahwa dahulu bapak-bapak bangsa kita bangkit berjuang melawan kolonialisme karena terinspirasi oleh buku-buku pergerakan di masa itu; kini anak-anak muda terinspirasi untuk bergerak melawan ketidak-adilan karena terinspirasi oleh anime yang mereka tonton.
Sementara aksi unjuk rasa besar-besaran di Pati menunjukkan bahwa rakyat mulai siuman akan kedudukannya sebagai pemilik saham mutlak negara ini. Mereka tak lagi mau hanya sekadar menjadi obyek bagi kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Apalagi semakin hari mereka merasa bahwa kehadiran negara dan pemerintah semakin menyusahkan mereka.
Gejala ini muncul karena rakyat merasakan adanya reduksi pemahaman kebangsaan dari para pemangku negara dan pemerintahan. Munculnya beragam pajak, pemblokiran rekening sampai kenyataan sempitnya lapangan kerja; membuat mereka sadar ada yang salah di negeri ini.
Anis mengingatkan bahwa catatan sejarah membuktikan, betapa pun besarnya sebuah kerajaan atau negara, keruntuhannya selalu dimulai saat muncul beragam pajak yang dipungut dari rakyat.
“Jangan lupa, negara dan pemerintahan yang semakin menjauh dari sangkan-parannya, adalah negara yang rapuh dan gampang runtuh atau diruntuhkan.” tutup Anis.
Tema yang bertepatan di malam kemerdekaan membuat diskusi berlangsung hikmat. Sementara iringan musik dari Sampai GusUran ikut menghangatkan pengajian yang berlangsung sampai larut malam tersebut.(*)

 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Foto: Suasana takbir keliling di Desa Pancasila Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

    Potret Takbir Keliling di Desa Pancasila Pati, Non IsIam Ikut Menikmati

    • calendar_month Ming, 30 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 41
    • 0Komentar

      Pati – Takbir Keliling di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah berjalan meriah, Minggu (30/3/2025). Kaum non IsIam atau nonis ikut menikmati takbir keliling di desa yang berjuluk Desa Pancasila itu. Desa Jrahi dijuluki Desa Pancasila lantaran keanekaragaman agama yang dianut warganya. Desa Jrahi memiliki warga yang menganut tiga agama. Yakni IsIam, […]

  • Pencarian Surtini. Photo by Markus Winkler On Unsplash.

    Pencarian Surtini

    • calendar_month Ming, 31 Des 2023
    • account_circle admin
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Oleh : J. Intifada Pagi buta Surtini sudah bangun, mandi lalu melakukan sholat malam. Di dalam munajatnya dia meminta kebahagiaan dan keselamatan keluarganya. Dilanjutkan membaca ayat-ayat cinta dari Sang Kekasih. Sebuah rutinitas menjelang pagi tak pernah terlewat sekalipun. Selesai mengadu dan berkomunikasi dengan penciptaNya, dia mulai melakukan pekerjaan rumah. Mulai dari mencuci baju kotor yang […]

  • PCNU-PATI

    Beragama dan Bernegara Harus Menyenangkan

    • calendar_month Jum, 16 Jun 2023
    • account_circle admin
    • visibility 78
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Temanggung – KH. Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) mengatakan bahwa beragama dan bernegara harus menyenangkan. Sebab, kalau tidak menyenangkan maka ada yang salah dalam beragama dan bernegara seorang. “Pada hakikatnya, agama lahir sebagai solusi bukan sebagai problem,” kata Gus Miftah dalam Talk Show Bersama Gus Miftah bertajuk ‘Orasi Kebangsaan Beragama Berbangsa yang Happy dan […]

  • Istighoutsah  Pertama di Tahun 2016

    Istighoutsah Pertama di Tahun 2016

    • calendar_month Kam, 18 Feb 2016
    • account_circle admin
    • visibility 75
    • 0Komentar

                Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dengan MWCNU Se Kabupaten Pati mengadakan Istighoutsah ulama dan umaro di Pendopo Kabupaten Pati sekaligus memperingati maulid nabi Muhammad SAW dengan tema “Meneladani Sifat Nabi Muhammad sebagai bekal membangun pribadi yang berakhlakul karimah.” Kamis 4/2/2016 kemarin. Sebelum acara inti dimulai yaitu mauidloh khasanah dari KH Syarofudin dari Rembang, maka terlebih […]

  • PC IPNU IPPNU Pati Sukses Gelar Final Duta Pelajar NU Pati

    PC IPNU IPPNU Pati Sukses Gelar Final Duta Pelajar NU Pati

    • calendar_month Kam, 5 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 39
    • 0Komentar

    PATI-PC IPNU IPPNU Kabupaten Pati sukses menggelar final duta pelajar NU Pati tahun 2021. Kegiatan tersebut sepenuhnya digelar secara virtual melalui google meet dan streaming IG PC IPNU IPPNU Pati pada Rabu (4/8). Muhammad Hafidz, Penanggung jawab kegiatan tersebut menuturkan, bahwa pada gelaran final kali ini diikuti oleh top 5 besar, baik IPNU maupun IPPNU. […]

  • PGSI Gandeng Fatayat-Muslimat untuk Adakan Jalan Santai Berhadiah Umroh

    PGSI Gandeng Fatayat-Muslimat untuk Adakan Jalan Santai Berhadiah Umroh

    • calendar_month Sel, 13 Agu 2019
    • account_circle admin
    • visibility 36
    • 0Komentar

    PATI-PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Pati akan mengadakan kegiatan Jalan Santai dengan hadiah utama umroh. Kegiatan dalam rangka Hari Lahir PGSI ke -8 dan HUT Kemerdekaan RI ke-74 ini sekaligus menggandeng Fatayat, Muslimat, dan IGPAUD Kabupaten Pati. Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Ahad, 18 Agustus 2019 dengan start dan finish di Pendopo Kabupaten Pati. Rapat […]

expand_less