Pentingnya Kemasan Produk Dalam Pemasaran
Oleh : Aditiya Tri Utami*
Branding adalah cara untuk mengenalkan kepada seseorang mengenai identitas terhadap sebuah obyek tertentu. Sehingga saat ini kita berbicara mengenai produk maka branding adalah cara untuk mengenalkan produk kepada konsumen.
Kemasan produk atau packaging produk sangatlah berkaitan erat dengan branding itu sendiri. Jika saat ini anda telah memiliki produk namun belum memiliki desain untuk kemasan produk anda, sekarang saatnya mulai membuat desain kemasan untuk produk anda.
Kemasan pada produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi banyaknya penjualan atau minatnya konsumen terhadap produk tersebut. Secara umum banyak fungsi dari pengemasan produk pada bahan pangan ialah, mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga ke konsumen, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta ataupun butiran. Kemudian dapat melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
Kemasan juga dapat diterapkan sebagai identitas produk. Dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
Perkembangan dunia wira usaha di Indonesia saat ini bisa dibilang cukup pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya produk-produk baru yang beredar dipasaran. Dengan ini bisa kita katakan bahwa persaingan pun akan semakin ketat. Oleh karena itu kemasan yang dibuat dengan menarik akan memberikan pesan dan kesan yang berbeda kepada calon konsumen yang membuat calon konsumen tertarik dengan produk kita.
Hanya saja, untuk saat ini masih banyak para pelaku usaha yang mengesampingkan peranan kemasan. Padahal akan banyak keuntungan yang diperoleh jika menggunakan kemasan yang menarik.
Pentingnya inovasi dan desain kemasan ini pernah dikemukakan dosen saya dalam mata kuliah manajemen beberapa waktu lalu. Saat ini hal yang paling pertama kali di perhatikan konsumen untuk adalah melihat dulu kemasannya, kemudian rasa dan bentuknya karena kemasan yang tampak secara nyata.
Hal itu jelas harus menjadi fokus perhatian khususnya bagi para produsen kemasan untuk menampilkan desain-desain yang menarik dan menjual untuk produk. Banyak kemasan produk yang tidak standar, seperti tidak memenuhi aspek estetika tau keindahan, ergonomis atau mudah dipegang, dan faktor keamanan produk.
Seperti yang sebelumnya, kemasan merupakan media pemasaran dalam menginformasikan produk. Pada kemasan terdapat beberapa informasi yang sangat mendukung bagi orang yang pertama kali melihatnya seperti rasa, berat, waktu kadaluwarsa dan informasi lannya.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan cirri-ciri desain kemasan produk yang bisa menjual. Pertama, bisa menimbulkan daya tarik bagi konsumen karena bentuknya yang berbeda. Kedua, Langsung mengenai persepsi pembeli
Selain itu juga Kemasan sendiri memiliki dua jenis, yaitu kemasan primer yang mana kemasan ini biasanya berbahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dan lain sebagainya).
Jenis lainnya adalah kemasan sekunder, atau kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya, kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
Sebenarnya banyak cara yang dapat kita ambil dalam pembuatan kemasan produk makanan maupun yang lainnya. Namun, dalam penentuan kemasan yang akan digunakan, ada beberapa syarat yang perlu dipertimbangkan. Di antaranya adalah, pertama, tidak ada toksin ini menjadi salah satu syarat bahan kemasan yang paling penting untuk produk makanan adalah tidak boleh mengandung zat yang dapat menganggu kesehatan manusia.
Kedua, biaya rendah ini biasanya untuk mempertahankan produk agar dapat terjangkau oleh daya beli konsumen, pengusaha produsen menekankan atau menurunkan biaya pengemasan, sampa batas tertentu tapi kemasan masih bisa digunakan lagi.
Selain syarat-syarat kemasan produk yang baik yang telah dikemukakan di atas, masih ada lagi syarat khusus yang perlu diperhatikan. Sebagai contohnya, kemasan sayuran untuk daerah tropis syaratnya berbeda dengan kemasan untuk ekspor ke daerah yang lebih dingin (subtropis). Demikian pula untuk daerah dengan kelembapan tinggi, syaratnya berbeda dengan daerah kering. Intinya beberapa produk mungkin perlu diadakan penyesuaian dan penanganan khusus.
*Aktivis Pergerakan Mahasiswa