Jama’ah Kolo-Kolo Rutin Bagi Takjil
GEMBONG – Para pemuda yang tergabung Jama’ah Kolo Kolo yang bermarkas di Jalan Raya Gembong-Bageng Km 1 Gembong membagikan takjil gratis pada Jumat (29/4) petang.
Agenda ini, menurut Sawego, koordinator acara, merupakan agenda rutin yang digelar oleh jama’ahnya. Setiap Ramadhan, sedikitnya ratusan paket takjil berisi makanan ringan dan minuman disalurkan kepada para pengguna jalan yang melintas didepan Kantor Polsek Gembong.
“Lokasi kami tetap di depan Polsek Gembong,” jelas Sawego.
Menurutnya, kegiatan ini telah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Adapun perkumpulan ini, didirikan pada 2019.
Tujuan Sama
Jama’ah Kolo-Kolo ini, didirikan atas dasar kesamaan kebutuhan, yaitu, sama-sama merasa perlu untuk bersosialisasi melalui jalan yang berbeda.
“Meski beda-beda latar belakang, namun kami punya beberapa kesamaan, misalnya, sama-sama suka jalan-jalan,” terang Tarmuji, anggota jama’ah lainnya.
Kesamaan tersebut, menjadikan Jama’ah Kolo-Kolo memiliki agenda rutin, yaitu ziarah makam wali setiap malan Jum’at Wage serta majelis tahlil setiap dua minggu sekali.
Anggota Jama’ah yang didirikan hampir empat tahun silam inipun sangat beragam, mulai dari petani, nelayan, guru, pengusaha, hingga pegawai kantoran larut tanpa batas dalam komunitas ini.
Direstui Ulama
Salah satu yang menjadikan perkumpulan ini istimewa adalah restu dari para ulama setempat. Bukan hanya memberikan pamgestu, namun beberapa kiai bahkan mendukung tindakan para pemuda dalam Jama’ah Kolo-Kolo ini.
Salah satunya adalah K. Sholikhin. Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua MWC NU Gembong, bahkan mengaku cukup senang dengan hadirnya Jama’ah Kolo-Kolo di lingkungan tempat tinggalnya.
Menurutnya, di era serba modern ini, para pemuda harus memiliki benteng. Dengan agenda rutin yang dimilikinya, anggota Jama’ah Kolo-Kolo mau tidak mau harus merapat kepada ulama, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat.
“Setidaknya mereka punya benteng. Lingkungan, teman berkumpul dan komunitas yang baik akan membawa dampak baik bagi seseorang,” terang K. Sholikhin.(lut/ltn)