Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Indikator Sempurnanya Seorang Mukmin

Indikator Sempurnanya Seorang Mukmin

  • account_circle admin
  • calendar_month Kam, 18 Nov 2021
  • visibility 59
  • comment 0 komentar

surah-al-sajdah-4-324x160-5853155

 Hadist dari Abu Huroiroh RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sempurnanya iman seseorang yaitu dengan akhlaknya yang paling baik. Dan yang terpilih diantara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya dalam memperlakukan seorang perempuan.” Jadi berdasarkan hadist ini hierarki (tingkatan) orang beriman itu indikatornya adalah akhlaknya. Paling baik diantara yang baik ialah baik dalam bagaimana ia memperlakukan perempuan. Lagi, hadist kedua dari Abi Hurairah RA berkata, pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW, maka bertanya laki-laki tersebut kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku temani (perlakukan) dengan sebaik-baiknya? Maka Rasulullah menjawab: Ibumu, kemudian siapa lagi ya Rasul? Rasulullah menjawab, Ibumu. Siapa lagi ya Rasul? Rasulullah menjawab lagi, Ibumu. Siapa lagi wahai Rasul, Rasulullah menjawab, lalu kemudian ayahmu.” (HR.Imam Muslim)

Hadist ini menjelaskan bagaimana kemuliaan seorang Ibu. Sehingga ia harus dihormati dengan sebaik-baiknya, sampai Rasulullah menyebutnya hingga tiga kali baru kemudian ayah. Nah, tentang berbuat baik kepada Ibu, sudah tentu tidak diperdebatkan lagi. Tapi kita masih perlu refleksi apakah penghormatan kepada ibu sudah tepat atau belum. Terkadang pemahaman kita tidak sama dengan apa yang kita praktekkan. Lebih-lebih jika pemahaman kita sempit. Pengertian ibu dalam hal ini bisa kita perluas maknanya, bukan hanya sebatas pada ibu kita secara biologis melainkankepada ibu-ibu yang lain pula.

Mereka berhak untuk dihargai dan dihormati serta dipenuhi hak-haknya sebagai manusia. Pertanyaannya mengapa Rasulullah mengulangi sampai tiga kali dalam hal memuliakan seorang ibu? Jawabannya karena peran yang dijalani seorang ibu/perempuan itu sangat berat, lebih berat daripada laki-laki. Ketika ibu/perempuan sedang menjalankan fungsi biologis/kodratinya (menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui) yang terkena dampaknya bukan hanya fisik yang merasa kesakitan, tapi juga psikisnya. Karena setiap perempuan pasti mengalami hal yang berbeda ketika sedang menjalani peran tersebut.

Memang ada yang merasa biasa saja, tapi untuk yang lain ada yang merasakan kesakitan. Misal saja ketika menstruasi, ada beberapa bahkan banyak perempuan yang sampai-sampai tidak bisa banyak gerak sebab merasakan sakit yang luar biasa. Contoh lain ketika sedang melahirkan, seorang ibu/perempuan bertaruh antara hidup dan mati untuk kehadiran sang calon buah hati. Ibu itu menjalankan peran regenerasi kemanusiaan. Bagaimana jika tidak ada ibu, tidak akan ada keberlanjutan kehidupan manusia. Hadist ini juga mengundang laki-laki untuk mendukung peran ibu/perempuan agar menjalankan fungsi biologis (kodratnya) secara aman, nyaman,dan selamat agar bisa tetap berbahagia tentunya dari dukungan dan support pasangan dan keluarga.

Selanjutnya hadist dari Sayyidah Aisyah RA bercerita, “Rasulullah SAW setiap putrinya Sayyidah Fatimah datang beliau akan selalu menyambut dengan suka cita (ucapan selamat datang). Dan dari umi hani pun bercerita, ketika aku datang kepada Rasulullah SAW, Rasulullah SAW pun menyambut dengan suka cita. Umi Hani adalah putri dari paman Rasulullah SAW Abu Thalib.” Kesaksian tersebut tidak hanya datang dari Sayyidah Aisyah tetapi juga dari umi hani. Secara umum hadist ini memberikan tuntutan kepada kita agar menyambut kedatangan seseorang (tamu) yang datang kerumah kita dengan suka cita (perasaan gembira) sebagai bentuk penghormatan. Mengapa Rasulullah melakukan hal demikian? Karena pada masa pra Islam dulu keberadaan seorang perempuan sangat tidak dianggap bahkan diperlakukan sangat tidak manusiawi.

Oleh karena itu perbuatan Rasulullah ini sangat revolusioner karena melawan arus yang sudah tercipta bahwa menganggap perempuan tidak memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Hal yang selalu ditekankan Rasulullah adalah soal akhlak. Bahkan indikator keimanan seseorang dilihat dari akhlaknya. Nah ini Rasul memberikan contoh pada hal-hal yg spesifik. Selain itu Rasul juga memberi teladan bahwa kita harus menghargai dan menghormati siapapun termasuk kepada perempuan.

Hadist selanjutnya dari Abu Thufail RA berkata, “Saya melihat Rasulullah SAW sedang membagi daging lalu datanglah seorang perempuan kepada Nabi. Maka Nabi menggelar sorban untuk perempuan itu lalu perempuan itu duduk diatasnya. Kemudian Abu Thufail bertanya: siapa dia? Maka para sahabat menjawab: dia adalah ibu yang telah menyusui Rasulullah SAW.”(HR.Abu Dawud) Dari hadist ini menggambarkan sebuah kisah Rasulullah SAW yang begitu menghormati seorang perempuan. Ternyata perempuan ini adalah ibu susuan yang telah menyusui Rasulullah SAW pada saat beliau masih kecil. Perempuan ini bernama Halimah Assa’diyah dari Bani Saad.

Zaman dahulu masyarakat Arab biasa membiarkan seorang bayi disusukan kepada perempuan lain yang bukan ibu kandungnya, yang kemudian diberi upah atas jasa tersebut. Dari hadist diatas ceritanya ibunda Halimah pada saat itu sedang keluar untuk mencari anak yang bisa disusui dalam rangka mencari penghasilan karena saat itu sedang masa paceklik. Akhirnya beliau bertemu Rasulullah dan memberikan asi untuk Rasulullah kecil dan merawat beliau. Rasulullah tidak begitu saja melupakan ibu Halimah yang telah menyusui beliau sehingga ketika sampai dewasa pun Rasulullah tetap hormat pada Ibu Halimah. Meskipun hal itu sudah menjadi masa lalu, tetapi Rasulullah tidak melupakan jasa ibu Halimah, sehingga ketika bertemu pun beliau masih senantiasa menghormati dengan menggelarkan sorban beliau untuknya. Oleh karena demikian, sesungguhnya Rasulullah telah memberikan pengajaran kepada kita untuk senantiasa menghormati orang lain, meskipun kebaikan itu terjadi di masa lalu.

Hadist selanjutnya dari Anas RA berkata, “Rasulullah SAW melihat perempuan dan anak-anak datang menuju kepada Rasulullah. Dan berkata anas: saya mengira bahwa mereka pulang dari pesta pernikahan, maka Rasulullah berdiri dan menghadapkan badan dan wajah Rasul kepada mereka: ya Allah, kalian semua adalah orang yang paling aku cintai, dan Nabi mengatakan itu sampai tiga kali.” (HR.imam Bukhori) Didalam hadist tersebut Nabi memberi contoh bagaimana rasul sangat antusias (sangat menghormati) pada keberadaan perempuan dan anak-anak, yang mana pada zaman dahulu masyarakat tidak berempati pada perempuan. Begitu juga terhadap seorang anak pun kita harusnya memandang dengan penuh kasih sayang. Selain itu, nabi memberi contoh tersebut karena mereka adalah bagian dari kita. Kita harus menghormatinya dalam hal kemanusiaan.

Selanjutnya ada hadist dari Abi Huroiroh RA, “Ada seorang perempuan yang hitam kulitnya sering datang ke masjid (merawat masjid) lalu kemudian perempuan itu meninggal. Suatu ketika Nabi mencari perempuan tersebut karena biasanya Nabi melihat perempuan tersebut (Ummu Mahjan) di masjid. Maka nabi bertanya kepada para sahabatnya. Kata para sahabat bahwa Ummu Mahjan telah meninggal. Nabi merasa kecewa karena tidak ada yang memberi tahu beliau soal meninggalnya Ummu Mahjan.

 Lalu kemudian Nabi minta diantarkan untuk mendatangi kuburannya dan kemudian Nabi sholat serta mendoakan Ummu Mahjan diatas makamnya.” Hadist ini sangat luar biasa bahwa Rasulullah memberikan teladan bagaimana beliau menghormati seorang perempuan dengan tidak memandang warna kulit, dan pekerjaannya. Ketika Ummu Mahjan meninggal Rasulullah menanyakan keberadaan beliau kepada para sahabatnya, oleh karena para sahabatnya tidak memberi tahu, setelah itu Nabi meminta diantarkan ke makam Ummu Mahjan untuk mendoakan. Dari perbuatan Nabi tersebut, kita bisa mencontoh bahwa untuk menghormati orang lain tidak boleh hanya memandang dari jenis kelamin, status sosial, pekerjaan, warna kulit atau yang lainnya. Satu hal yang pasti bahwa kita semua itu sama dihadapan Allah, jadi sudah sepantasnya untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama. Bahkan kepada seorang perempuan yang memilih bekerja di sektor publik, kita tidak boleh menstigma bahwa apa yang dilakukan adalah hal negatif.

Ada banyak faktor yang pastinya melatarbelakangi seorang perempuan memilih bekerja di sektor publik layaknya seorang laki-laki.

Hadist selanjutnya dari Saad bin Abi Waqqas RA berkata, “Suatu saat umar bin Khattab meminta izin kepada Rasul untuk masuk ke dalam rumahnya yang pada saat itu sedang ada banyak para perempuan dari bani Quraisy yang sedang berdialog/bertanya kepada Nabi menanyakan banyak hal. Para perempuan ini bertanya dengan suara sangat keras dan tinggi daripada suara nabi. Lalu ketika Umar meminta izin untuk masuk, mereka (para perempuan) segera masuk ke dalam hijab (tirai/satir/penghalang). Nabi mengizinkan umar untuk masuk, dan ketika umar masuk Nabi tertawa. Umar bertanya, kenapa engkau tertawa ya Rasul? Maka Nabi menjawab, saya terheran dengan mereka (para perempuan) yang tadi ada disekitar saya.

Ketika mereka mendengar suaramu wahai umar mereka tergesa-gesa segera masuk kedalam hijab. Umar menimpali, sesungguhnya engkau yang lebih berhak untuk dihormati atau disegani ya Rasul. Lalu umar menemui para perempuan tersebut dan bertanya kepada mereka, kenapa kalian lebih menghormatiku daripada hormat kepada Nabi? Maka mereka menjawab, sesungguhnya anda itu lebih galak dan kasar dibandingkan Rasulullah. Itulah kenapa kami tergesa-gesa masuk ke dalam hijab.”(HR.Bukhori) Jadi ini merupakan kisah yang sangat menarik. Betapa mulianya akhlak Rasulullah dalam menghargai siapapun yang ingin berdialog dengan beliau. Tidak hanya bersama sahabat laki-laki, tetapi juga para perempuan seperti yang diterangkan pada hadist tersebut. Dan kita juga bisa melihat bahwa siapa saja yang berada di dekat Nabi ia akan merasa nyaman dan damai karena kelembutan sikapnya. (Inayatun Najikhah)

 

 

 

 

 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Puisi-Puisi Juita Intifada

    Puisi-Puisi Juita Intifada

    • calendar_month Sab, 7 Agu 2021
    • account_circle admin
    • visibility 79
    • 0Komentar

      Sabtu Malam Sabtu Malam Minggu kabarmu yang lama ku tunggu tiba bertamu “bagaimana kau tahu?” sedang indomini membisu tersisa aku memeluk rindu   Sore di Tepian Rindu sore di hari minggu satu satu bergegas melaju menyusur tepian rindu dua dua menunggu aku merayu   “kemari, sama-sama mencebur” mereka tersenyum sedang rasaku makin larut dimana […]

  • PCNU-PATI Photo by iqbalnuril

    4 Tips Agar Kamu Nggak Diremehin 

    • calendar_month Sel, 25 Okt 2022
    • account_circle admin
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Oleh : Angga Saputra Pcnupati.or.id – Hal yang paling menyebalkan adalah ketika kita diremehin oleh orang lain. Padahal, kita sudah melakukan sesuatu sesuai dengan porsinya, sudah berusaha memberikan yang terbaik ketika menyelesaikan suatu pekerjaan. Hanya saja, masih ada orang yang melihat kita sebelah mata. Lantas, apakah kita harus bersikap sama dengan mereka?, membalas apa yang telah […]

  • PC IPNU IPPNU Pati Gelar Orientasi Pengurus Harian

    PC IPNU IPPNU Pati Gelar Orientasi Pengurus Harian

    • calendar_month Ming, 3 Okt 2021
    • account_circle admin
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Suasana orientasi pengurus harian PC IPNU IPPNU Pati PATI – PC IPNU IPPNU Kabupaten Pati menggelar orientasi bagi pengurus harian di Sendang Sani, Kecamatan Tlogowungu, Sabtu-Minggu (2-3/10). Kegiatan ini dalam rangka merumuskan dan menata strategi organisasi selama satu periode. Ahmad Khoirul Anam Ketua Panitia Orientasi menuturkan, dalam kegiatan ini mengundang sejumlah alumni untuk memberikan pandangannya […]

  • Buka GLM Part 3, Ketua Ma’arif NU: Kita Darurat Literasi

    Buka GLM Part 3, Ketua Ma’arif NU: Kita Darurat Literasi

    • calendar_month Sel, 12 Nov 2024
    • account_circle admin
    • visibility 107
    • 0Komentar

      Ketua Ma’arif NU Jateng Sebut Literasi Indonesia Darurat Semarang – Melalui Zoom Meeting, Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus Part 3 Gerakan Literasi Karya Tulis Ilmiah pada Selasa (12/11/2024) dibuka resmi oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani. Pihaknya menyampaikan bahwa hasil asesmen kompetensi guru di madrasah Kemenag RI, tingkat literasi […]

  • PCNU-PATI Photo by Bimbingan Islam

    Buku yang Memilih Aku

    • calendar_month Sen, 11 Sep 2023
    • account_circle admin
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Oleh: M. Iqbal Dawami Ada seorang petinju yang dihukum seumur hidup, karena dituduh membunuh beberapa orang secara brutal. Meski hal itu tidak terbukti, karena tidak ada bukti yang mengarah ke dirinya. Satu-satunya yang menguatkan dia bersalah adalah kesaksian beberapa orang. Dan rupanya itu adalah kesaksian palsu, karena di bawah ancaman. Maka dijebloskanlah si petinju itu […]

  • Gelar Puncak Acara Resepsi Hari Santri, PWNU Jateng Ajak Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilkada 2024

    Gelar Puncak Acara Resepsi Hari Santri, PWNU Jateng Ajak Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilkada 2024

    • calendar_month Sab, 26 Okt 2024
    • account_circle admin
    • visibility 73
    • 0Komentar

    Semarang – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah akan menggelar Puncak Acara Resepsi Hari Santri yang terdiri dari Jalan Sehat Santri Jawa Tengah, Bazar Kreatif Santri Jawa Tengah, Seminar Kreatif ekonomi, dan berbagai pelatihan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional PWNU Jawa Tengah 2024 dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya […]

expand_less