Ahwa, K. Ahmad Syarwo Pimpin NU Tayu hingga 2024
TAYU-Agenda Konferensi pengurus NU merupakan kegiatan wajib yang dijalankan lima tahun sekali oleh pengurus NU di betbagai tingkatan. Kali ini, pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Tayu Menggelar konferensinya untuk memilih pimpinan baru.
Para pengurus baru MWC NU Tayu berpose bersama pengurus PCNU Pati usai konferensi. |
“Tertib mrlakukan reotganisasi adalah bukti bahwa organisasi masih sehat” ungkap Ulum Sholeh, pengurus NU periode 2015-2019.
Benar saja, melalui reorganisasi akan bisa didapat evaluasi dalam satu periode kepengurusan. Hal ini juga yang melatarbelakangi MWC NU Tayu untuk melakukan konferensi pada Jumat (15/11) siang tadi.
Berlokasi di gedung MTs PIA Tayu, pemilihan ketua yang dipandu oleh Dr. H. Jamal Makmur (Wakil Ketua PCNU Pati) dan Maskan, S.Pd. (Sekretaris PCNU) tersebut menggunakan metode Ahwa. Metode ini merupakan salah satu hasil dari muktamar PBNU di Jombang beberapa tahun silam.
Ketua Ahwa, KH. Moh Hasyim, beserta empat kiai lainnya memimpin jalannya pemilihan. Hasilnya, KH. Ibrohim yang sebelumnya menjabat sebagai Rois Syuriyah terpilih kembali oleh tim Ahwa.
Sementara, untuk jabatan tanfidziyah yang semula dipegang oleh KH. M. Afif Noor, kini diduduki oleh K. Ahmad Syarwo, M.Pd. Dengan hasil ini, K. Ahmad Syarwo akan menjabat sampai dengan 2024 mendatang. Dalam waktu dekat, ia berjanji akan segera melakukan pembentukan pengurus harian dan lembaga.
“Kami akan secepatnya melengkapi kepengurusan” tuturnya.
K. Syarwo juga berharap kepada masyarakat Tayu, khususnya para pengurus MWC NU untuk selalu mendukung dan mendoakan program-program kerja yang nantinya akan ia dan pengurus lainnya lakukan. Hal ini disampaikan kepada pcnupati.or.id paska konferensi.
“Saya berterimakasih kepada semua pihak, dan saya memohon doa untuk warga NU khususnya agar NU di Kecamatan (Tayu) ini bisa semakin maju dan baik. Mudah-mudahan Allah meridhoi kita semua” pungkasnya.
Pihak PCNU yang diwakili oleh Dr. H. Jamal Makmur juga menandaskan hal-hal yang berkaitan dengan target PCNU. Ia memaparkan bahwa program kerja yang digagas oleh K. Yusuf Hasyim (ketua PCNU Pati) dan kawan-kawan adalah menjam’iyyahkan jama’ah hingga ke tingkat ranting.
“Hal ini berarti, setiap desa harus memiliki pengurus NU. Saya menitipkan amanah PCNU kepada pengurus MWC NU terpilih untuk turut mensukseskan adanya kepengurusan NU sampai ke tingkat ranting. Bukan hanya ada pemgurusnya, namun juga jalan program kerjanya.” Papar penulis buku ‘Rezim Gender di NU’ ini.(karim/ltn)