Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Keheningan

Keheningan

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 21 Nov 2022
  • visibility 45
  • comment 0 komentar

Oleh : M Iqbal Dawami

“Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkanlah hatimu. Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah, dan pergilah ke mana hati membawamu.” — Susanna Tamaro

Perjalanan terkadang membosankan. Apalagi menempuh perjalanan jauh. Berjam-jam duduk di kendaraan, semisal bis ekonomi, banyak orang tersiksa. Kebosanan itu ditambah pula oleh hiruk-pikuknya pedagang asongan dan pengamen. Para penumpang  mengisi rasa bosannya biasa dengan tiduran atau melamun. Mereka biasanya malas untuk mengobrol dengan penumpang yang ada di sampingnya.

Saya sendiri sering mengalami semacam itu, sedari dulu, manakala mengadakan perjalanan entah kemana. Tapi, suatu ketika, pada saat berada di bus ekonomi jurusan Purwodadi – Solo saya tidak merasakan rasa bosan itu. Saya merasa riang gembira. Mengapa gerangan? Karena saya menikmati lagu yang disetel oleh sang sopir. Meski sang sopir membawa busnya dengan kecepatan yang luar biasa, tapi saya tidak khawatir sama sekali. Saya sangat menikmati perjalanan itu. Jalanan seperti milik pribadi sang sopir jika bus melaju dengan cepat. Ini adalah khas angkutan umum saya kira.

 Saya berdoa, semoga saja penumpang yang lainnya mempunyai perasaan seperti saya. Mereka tidak stres. Terhibur di tengah suasana yang panas dan berkeringat. Pembaca yang budiman, hal yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah bahwa kita mesti mencoba untuk menikmati suasana seburuk apa pun kondisinya. Kondisi di luar yang buruk jangan sampai masuk ke dalam pikiran dan perasaan kita. Kita harus mampu memfilternya.

Suasana di dalam bus sebagaimana yang saya alami di atas, sebenarnya contoh kecil dari pengalaman hidup manusia lainnya yang lebih kompleks dan berat. Tapi cara mengatasinya sama, yaitu memfilter respons atas pelbagai peristiwa negatif. Barangkali kita pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa buruk yang membuat kita menjadi terpuruk, sehingga Anda merasa menderita dan kesepian.

Barangkali dari situ timbul keinginan untuk melakukan hal-hal negatif, katakanlah bunuh diri, lantaran hidup sudah tidak ada gunanya lagi, dan merasa sia-sia. Oleh karena itu di sinilah pentingnya menjaga diri dari serang-serangan negatif itu. Tentu banyak cara, asalkan punya keinginan untuk menjaga diri dari serangan tersebut. Apakah itu dengan mendekatkan diri pada Tuhan, menyibukkan diri dengan pekerjaan dan aktifitas, atau juga bergabung dengan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

Menikmati Kesendirian

J. Sumardianta, penulis Simply Amazing, menjabarkan perihal kesepian. Menurutunya kesepian merupakan penyakit yang cepat mewabah pada abad ke-21, bukan flu burung atau flu babi. Suspect kesepian ini meliputi depresi, kanker, alkoholisme, AIDS, narsisme, dan bunuh diri. Kesepian berkorelasi dengan gejala-gejala klinis seperti penyakit jantung, darah tinggi, vertigo, dan stroke.

Sebagaimana dikutip oleh Sumardianta, kesepian, menurut David Riesman, dalam The Lonely Crowd (2001), mewujud nyata dalam: ketersisihan dari orang lain, keterasingan dari diri sendiri, dan kehampaan spiritual.

Banyak orang merasa kesepian hidupnya sehingga merasa tak berguna, menderita, atau perasaan negatif lainnya. Padahal kesepian terkadang memberi makna positif. Terkadang kita membutuhkan merenung dan refleksi. Banyak orang sukses telah mempraktikkannya. Menyendiri adalah saat yang tepat untuk introspeksi. Kita bisa melihat dan menilai lagi sebenarnya kita ini seperti apa. Kita bisa mengenal diri lagi yang barangkali lantaran kesibukan kita “asing” dengan diri sendiri.  

Satu hal lagi, keuntungan ketika sedang kesepian adalah kita bisa mengisinya dengan menyusun strategi hidup sukses.  Kita bisa berpikir langkah-langkah ke depan. Jack Canfield, yang di sini dikenal sebagai penulis buku seri Chicken Soup Series, mengatakan  salah satu langkah awal yang baik untuk memulai ‘pertandingan hidup’ kita adalah membuat goal utama yang akan kita kejar.

 Tiga goal utama saja sudah cukup untuk menjadi star awal yang baik dalam kehidupan kita. Misalnya kita mencoba meningkatkan beberapa hal, seperti mensyukuri hidup atas apa yang telah kita capai, mencintai apa yang kita punya, dan perbanyak memberi. Oleh karena itu, ubahlah kesepian menjadi keheningan.

Perasaan kesepian terkadang menjadi perasaan yang sangat mengerikan. Perasaan ini akan menimbulkan rasa kosong yang mencekam, lalu kita merasa bahwa semua yang kita lakukan selama ini tidaklah berarti. Dalam tahap ini manusia akan masuk pada absurditas dirinya. Padahal, menikmati sepi (baca: hening), ibaratnya menarik nafas sejenak sebelum berlari kembali.

Tak jarang, dalam keheningan inilah kita menemukan pencerahan dan arti hidup yang baru dan awal dari keberhasilan. Sebutlah William Shakspeare, Leonardo da Vinci, Benjamin Franklin dan Abraham Lincoln, mereka sering mengalami keheningan yang berawal dari kesepian dan keterasingan. Keheningan itu membawa mereka keberhasilan.

Begitu juga pendiri Facebook yaitu Mark Elliot Zuckerberg. Dia mendapatkan keheningannya di kamarnya. Dalam keheningannya ia merancang Facebook.  Kesepian dan keterasingan berhasil diubah menjadi kekuatan kreatif yang menakjubkan.

Jika kita meluangkan waktu dalam keheningan, kita akan menemukan begitu banyak kekayaan di dalam diri kita. Keheningan melindungi api yang ada di dalam hati kita. Keheningan sangatlah berharga karena ia adalah sumber untuk pemikiran yang paling bijaksana.

 Gede Prama menggambarkaan keheningan dengan filosofis. Keheningan sudah berkecukupan apa adanya, ujar Prama. Seperti burung terbang di udara, ikan berenang di air, serigala berlari di hutan, matahari bersinar di siang hari, bintang bercahaya di malam hari. Semuanya sudah sempurna apa adanya. Tidak ada hal yang layak ditambahkan atau dikurangkan. Penambahan atau pengurangan mungkin bisa membahagiakan.

Namun dalam kebahagiaan, batin tidak sepenuhnya tenang-seimbang. Selalu ada ketakutan digantikan kesedihan. Dalam kamus orang-orang yang sudah memasuki keheningan, lanjut Prama, sekaya apa pun Anda akan tetap miskin tanpa rasa berkecukupan. Semiskin apa pun Anda, akan tetap kaya kalau hidup berkecukupan.

Seorang kawan mempraktikkan keheningan itu ibarat secangkir kopi, perlu ditenangkan supaya kita tidak perlu meminum ampasnya yang pahit itu. Teh diseduh, kemudian diamkan terlebih dahulu, supaya bubuk-bubuk halus bisa berada di bagian dasarnya, agar kita bisa menyesapnya dengan nikmat.

Jalaluddin Rumi dalam syairnya berujar, “Suatu kekayaan yang tak terbayangkan mengalir dari engkau. Jangan mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh orang asing. Pencilkanlah dirimu di rumah rahasiamu di dalam hati, di mangkuk keheningan itu.”[]

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Anis Sholeh Ba’asyin dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman ‘Meniti Langit, Menapak Bumi’ yang digelar di Rumah Adab Indonesia Mulia, Sabtu (18/1) kemarin.

    Suluk Maleman Ke 13 Membahas Pentingnya Menjaga Nurani

    • calendar_month Ming, 19 Jan 2025
    • account_circle admin
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Memasuki tahun ke -13, Suluk Maleman tetap konsisten mengajak masyarakat untuk menjaga nurani di tengah carut marut peradaban. Anis Sholeh Ba’asyin, penggagas Suluk Maleman, kembali menekankan pentingnya bersikap adil agar tak mudah terombang-ambing. Untuk itu manusia perlu menjaga kuda-kuda keberadaannya, yaitu nurani dan akal sehat, agar tak gampang digoyang badai pengaruh buruk. “Di Amerika […]

  • Menyelam sambil Minum Air, Berikut Rangkaian Pelantikan Pelajar NU Gembong

    Menyelam sambil Minum Air, Berikut Rangkaian Pelantikan Pelajar NU Gembong

    • calendar_month Sel, 15 Feb 2022
    • account_circle admin
    • visibility 36
    • 0Komentar

      Pelantikan PAC IPNU Gembong dipimpin langsung Ketua PC IPNU Pati GEMBONG – PAC. IPNU-IPPNU Gembong sukses adakan pelantikan pada Minggu (13/2) malam di aula lantai dua Ponpes Shofa Az Zahro’. Acara sakral ini, berjalan penuh khidmat dan semangat. Sebab, selain dihadiri oleh ketua PC IPNU-IPPNU Pati, agenda tersebut juga dihadiri oleh para pengurus MWC-NU, […]

  • PCNU-PATI

    Remaja Diajak Menghindari Menikah di Usia Muda

    • calendar_month Ming, 7 Mei 2023
    • account_circle admin
    • visibility 70
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- PATI-Kasus pembunuhan bayi oleh ayahnya sendiri di Pati menjadi perhatian publik. Banyak pihak menyebut, tindakan tega tersebut tak lepas dari dampak pernikahan dini. Masyarakat perlu belajar dari kasus tersebut untuk menghindari pernikahan di usia muda.  Demikian disampaikan aktivis perempuan Farida Farichah saat berada di Pati, akhir pekan lalu. Menurutnya, kematangan pola pikir dan mental […]

  • PCNU-PATI Photo by Visual Karsa

    Perpustakaan

    • calendar_month Jum, 28 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Oleh : Inayatun Najikah Perpustakaan merupakan tempat disimpannya berbagai macam jenis buku. Menurut UU perpustakaan pada bab I pasal 1 menyatakan perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Namun siapa sangka sih ternyata masih ada anak-anak yang tak […]

  • PCNU-PATI

    Santri Harus Punya Peran di Berbagai Bidang

    • calendar_month Kam, 2 Nov 2023
    • account_circle admin
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Pcnupati.or.id- Jepara – Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan Jepara menggelar tasyakkur (syukuran) ke-44 tahun yang berlangsung di mushala madrasah setempat, Selasa (31/10) pagi.  Hadir sebagai pemantik acara bertajuk “Santri Milenial dan Tantangan Global” Ketua STKIP PGRI Pacitan H Mukodi dan akademisi UIN Walisongo Semarang, H Fakhrudin Aziz.  Selain sivitas akademika MA Walisongo, hadir pula Ketua […]

  • Dipusatkan di MAN 1 Pati, MTQ Ke-32 Tingkat Kabupaten Resmi Dibuka

    Dipusatkan di MAN 1 Pati, MTQ Ke-32 Tingkat Kabupaten Resmi Dibuka

    • calendar_month Sab, 26 Apr 2025
    • account_circle admin
    • visibility 35
    • 0Komentar

      pcnupati.or.id – PATI, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Pati secara resmi telah dibuka oleh Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra bertempat di Aula MAN 1 Pati pada Sabtu, (26/4/2025). Sebanyak 247 peserta dan 47 official kafilah siap berkompetisi seni membaca Al Qur’an yang dipusatkan di kompleks Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pati. Pembukaan […]

expand_less