Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Keistimewaan Puasa Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah

Keistimewaan Puasa Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 8 Jul 2022
  • visibility 35
  • comment 0 komentar

Bulan Dzulhijjah adalah bulan di mana umat muslim di dunia diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Karena ibadah haji merupakan salah satu bentuk rukun Islam yang ke lima, sehingga bagi umat muslim yang mampu dan sudah memenuhi syarat diwajibkan untuk menjalankan ibadah haji tersebut. Sedangkan bagi umat muslim yang tidak mampu dalam melaksanakan ibadah haji, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melaksanakan bentuk amalan-amalan di bulan Dzulhijjah yang pahalanya tidak kalah penting dengan ibadah haji.

Dalam hal ini beberapa bentuk ibadah yang bisa dilakukan dalam bulan Dzulhijjah, antara lain adalah ibadah kurban, ibadah puasa Tarwiyah, dan ibadah puasa Arafah. Adapun bentuk amalan yang sangat bisa dilakukan di sini adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Oleh karena itu, bentuk amalan yang kedua ini sangat mungkin kita lakukan dan dianjurkan untuk menjalankan ibadah sunah puasa tarwiyah dan Arafah.

Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang dilakukan pada hari Tarwiyah, yaitu bertepatan pada tanggal 8 Dzulhijjah, satu hari sebelum dilaksanakannya wukuf Arafah. Sedangkan puasa Arafah merupakan puasa yang dilakukan pada hari Arafah, yakni bertepatan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau bertepatan pada saat jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.

Baik puasa Tarwiyah dan puasa Arafah hukumnya adalah sunah muakkad atau sangat dianjurkan, agar kita dapat turut merasakan nikmatnya ibadah seperti yang dirasakan oleh para jemaah haji. Oleh karena itu, ada beberapa keistimewaan dalam menjalankan ibadah sunah puasa Tarwiyah dan Arafah.

Keistimewaan Puasa Tarwiyah

Dalam hal ini, salah satu bentuk keistimewaan dalam menjalankan ibadah puasa Tarwiyah adalah dapat membersihkan dan menghapus dosa tahun lalu. Selain itu juga, keutamaan lainnya adalah untuk mendapatkan keberkahan hidup dan akan dilipatgandakan segala bentuk amal ibadah kita. Adapun hadist yang menguatkan dalam hal ini, di antaranya adalah:

Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah, seperti puasa setahun. (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibn Abbas).  

Dari hadist di atas sangat jelas, bahwa keutamaan menjalankan ibadah sunah puasa Tarwiyah adalah akan dilipatgandakan pahalanya dan dapat menghapus dosa selama satu tahun yang akan datang. Sehingga dari hadist ini juga dapat menjadikan penyemangat bagi umat muslim untuk senantiasa dalam menjalankan segala bentuk ritual ibadah yang berdampak pada kehidupan kita, serta untuk meningkatkan ketakwaan kita dihadapan Allah.

Adapun niat puasa tarwiyah 8 Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala. Yang artinya; Saya berniat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”

Keistimewaan Puasa Arafah

Bentuk keistimewaan dalam menjalankan ibadah sunah puasa Arafah adalah dihapuskannya segala dosa selama satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Dalam hal ini, hadist yang menjelaskan tentang keistimewaan puasa arafah adalah:

Barangsiapa yang berpuasa pada hari arafah, maka ia akan diampuni dosa-dosanya setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Ibnu Majah).

Keutamaan dari hadist di atas juga diperkuat dari hadist yang diriwatkan oleh Abu Qatadah al-Anshar.

Dan Rasulullah saw. ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Imam Muslim).

Adapun niat dari ibadah puasa sunah Arafah 9 Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma ‘arafata sunnatan lillahi ta’ala. Yang Artinya: Saya berniat puasa sunah ‘Arafah karena Allah Ta’ala.”

Oleh karena itu, dari keistimewaan di atas baik dari ibadah puasa Tarwiyah dan ibadah puasa Arafah. Pada intinya adalah, untuk menumbuhkan spirit ritual ibadah kita untuk senantiasa menjalankan perintah Allah dan mendekatkan diri kita kepada Allah, agar terhindar dari kemaksiatan dan kemungkaran. (Siswanto)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PCNU-PATI Photo by Chandra Putra

    Perpustakaan Keren Kendari

    • calendar_month Sen, 28 Agu 2023
    • account_circle admin
    • visibility 40
    • 0Komentar

    Oleh : M. Iqbal Dawami Sampai di Kendari hari masih siang. Setelah diajak makan siang oleh panitia, aku diantar ke hotel agar bisa langsung istirahat. Lagi pula mereka masih sibuk mengurus acara hari itu yang selesainya sore hari. Wah, hotelnya bagus banget. Sesampai di kamar aku langsung tepar. Rasanya memang cukup melelahkan bagiku melakukan perjalanan […]

  • Refleksi Harlah NU ke-94 Kebangkitan Kaum Muda NU

    Refleksi Harlah NU ke-94 Kebangkitan Kaum Muda NU

    • calendar_month Sel, 11 Apr 2017
    • account_circle admin
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Harlah NU ke-94 adalah momentum strategis untuk membangkitkan spirit kaum muda NU. Sejak dipimpin Gus Dur pada tahun 1984, eskalasi pergerakan kaum muda NU mengagumkan. Gus Dur berhasil mengorbitkan kader-kader muda untuk tampil sebagai pemimpin dan aktivis NU masa depan yang kreatif, inovatif, progresif, dan kompetitif. Pencerahan pemikiran dan aksi-aksi kontroversial Gus Dur mampu membangkitkan […]

  • PCNU-PATI

    NU dan Kesadaran Kebangsaan dalam Pluralitas Bernegara

    • calendar_month Sab, 24 Jun 2023
    • account_circle admin
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Oleh : Siswanto, MA Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan pada 31 Januari 1926 lahir dari gagasan sejumlah kiai pesantren yang tersebar di Pulai Jawa-Madura. Paling tidak, ada dua sosok kunci yang berjasa dalam tumbuh-kembangnya NU, yakni Hadhratu Syaikh Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah. Jika KH. Wahab sebagai penggerak organisatornya, maka Hadhratu Syaikh Hasyim Asy’ari  […]

  • Hakikat Pemimpin

    Hakikat Pemimpin

    • calendar_month Sab, 8 Apr 2017
    • account_circle admin
    • visibility 48
    • 0Komentar

    السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ المُؤْمِنِين فِيْمَا بَيْـنَهُمْ إخْوَاناً، وأَوْجَبَ عَلَيْهِمْ أنْ يَكُونُوا فِي نُصْرَةِ الْحَقِّ أعْوَاناً. والحمدُ للهِ الَّذِيْ رَبَطَ الأُمُورَ بِأَسْبَابِهَا، وجَعَلَ أفْضَلَ طَرِيْقٍ لِلْوُصُوْلِ إلَى الْمَقْصُودِ أن تُـؤْتَـى الْبُيُوْتُ مِنْ أَبْوَابِهَا. أشْهَدُ أن لاَّ إلهَ إلا اللهُ وَحْدَه لَا شَرِيكَ لَهُ،شَهَادَةً نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَعَذَابِهَا، ونُـؤَمِّلُ […]

  • Tunjangan Hari Ramadan vs Tunjangan Hari Raya

    Tunjangan Hari Ramadan vs Tunjangan Hari Raya

    • calendar_month Sel, 25 Mar 2025
    • account_circle admin
    • visibility 81
    • 0Komentar

    Oleh Hamidulloh Ibda* Dalam konteks Indonesia, Ramadan menjadi momen yang dinanti-nanti oleh umat Islam. Artinya, tidak sekadar berpuasa dan beribadah, tetapi juga karena adanya berbagai tradisi yang menyertainya, termasuk Tunjangan Hari Ramadan (THR) dan Tunjangan Hari Raya (THR). Singkatan sama, tapi kepanjangannya berbeda. Kok isa ya? Namun mengapa kita hanya fokus pada Tunjangan Hari Raya? […]

  • PCNU-PATI

    PCNU Pati Gelar Tasyakuran Harlah ke-101 NU

    • calendar_month Sen, 29 Jan 2024
    • account_circle admin
    • visibility 41
    • 0Komentar

      Pcnupati.or.id- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, adakan tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke 101 NU, di aula kantor setempat, Ahad (28/1/2024) siang. Tasyakuran ini dihadiri oleh para ketua dan sekretaris Lembaga, Badan Otonom (Banom), hingga Majelis Wakil Cabang (MWC). Adapun Harlah NU tahun ini mengusung tema Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia. Ketua Tanfidziyah PCNU […]

expand_less