Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Celoteh » Perempuan Selalu Benar

Perempuan Selalu Benar

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 20 Mei 2022
  • visibility 51
  • comment 0 komentar

Alih-alih mengurangi rasa gabut yang tengah melanda, saya mencoba berselancar di sosial media untuk melihat berbagai macam hal. Karena sosial media sekarang sangat digandrungi bahkan sedetik tidak membuka sosial media berasa ada yang kurang. Ibarat sayur tanpa garam. Apa saja dapat ditemukan disini. Dari mulai jualan segala macam barang sampai pada curhat perihal masalah asmara, rumah tangga dan sebagainya.

Tiba-tiba saya menemukan postingan salah satu kawan bunyinya begini. “Perempuan itu selalu merasa benar, tak pernah merasa bersalah.” Saya membacanya seketika mengernyitkan dahi. Batin saya, apa iya semua perempuan begitu. Saya rasa status itu hanyalah penilaian subjektif saja.

Perihal itu saya jadi berpikir sejenak dan mengintrospeksi diri. Apa jangan-jangan selama ini saya pun begitu. Tanpa sadar selalu ingin merasa benar. Terlalu yakin pada penilaian diri sendiri. Dan tak begitu percaya dengan apa yang orang lain katakan.

Saya jadi teringat peristiwa yang sudah cukup lama saya alami. Waktu itu saya hendak menghadiri kegiatan organisasi mahasiswa yang berlogo kuning dan biru. Ketika itu didepan saya ada seorang ibu yang belum begitu tua mengendarai sepeda motor dengan pelan dan lampu sen sebelah kanan dibiarkannya menyala. Saya yang berada dibelakangnya lantas tak berani untuk menyalip. Takut terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan.

Setelah cukup lama berjalan, pikir saya kok si ibu tak segera belok padahal lampu sen sudah dari tadi menyala. Saya mencoba memberanikan diri membunyikan klakson. Namun si ibu tak merespon dan tetap santai mengendarai motornya. Pun ia tak sadar bahwa lampu sen sedari tadi dibiarkannya menyala. Memang ya kalau sudah nyaman hal apapun yang melintas tak akan digubris.

Saya masih terus mengekor dibelakang ibu itu. Sudah tentu saya merasa jengkel. Ndelalah kebetulan jalan yang kami lalui sampai pada pertigaan. Awalnya saya pikir si ibu akan berbelok namun ternyata salah. Si ibu tetap mengambil jalan lurus dengan lampu sen yang tetap menyala. Saya ingin menggerutu tapi kok ya lucu. Alhasil saya hanya tertawa sambil melanjutkan perjalanan. 

Di lain cerita, pernah terjadi pada ibu saya beberapa waktu yang lalu. Pisau yang sejak tadi ia pakai untuk mengupas bahan-bahan makanan tiba-tiba lupa ia letakkan dimana. Saya dan adik yang tengah asyik dengan dunia kami sendiri lantas kena sambaran amukannya perihal pisau yang tiba-tiba hilang. Saya bergegas ke dapur mencari pisau yang menghilang dari penglihatan ibu. Hingga akhirnya pisau tersebut saya jumpai tergeletak dipinggir kompor. Jangan tanyakan apa yang dikatakan ibu. Ibu hanya meringis lalu meneruskan kegiatannya.

Saya tertawa mengingat dua peristiwa itu. Mungkin hal itu sudah sering kita temui. Beban seorang ibu barangkali begitu banyak yang diemban sehingga ia mudah untuk lupa akan benda disekelilingnya. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki pun akan bertindak yang sama pula. Merasa benar dan tak merasa bersalah adalah sifat seorang manusia. Tentu bagaimana kita mengolah dan meminimalisir dampak yang mungkin akan terjadi. Tetap perlahan lahan ketika melakukan sesuatu dan jangan mudah melamun, sehingga tak mengurangi konsetrasi. (Inayatun Najikah)

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mempertahankan Tradisi Nilai. Photo by Aditya Nara on Unsplash.

    Mempertahankan Tradisi Nilai

    • calendar_month Kam, 20 Jul 2023
    • account_circle admin
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Oleh: Maulana Karim Sholikhin Ngumbah keris atau gaman (mencuci benda pusaka) menjadi tradisi malam 1 Muharrom di Pulau Jawa. Ritual ini digunakan sebagai ajang untuk menyambung ‘silaturrahim’ antara pemilik keris dan benda keramatnya setidaknya setahun sekali. Hanya saja, kultur yang telah melegenda ini, terancam punah akibat pengkultusan terhadap benda-benda semacam itu sudah mulai langka. Benda […]

  • PCNU-PATI Photo by Juan Domenech

    Kembali Belajar

    • calendar_month Jum, 18 Nov 2022
    • account_circle admin
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Oleh : Inayatun Najikah Hari ini jadwalnya saya menulis. Awalnya ada banyak ide berseliweran yang ingin saya tuliskan, namun saya malah bingung bagaimana memulainya. Saya mengambil keputusan cerita perihal kejadian tadi pagi lah yang saya pilih untuk tulisan ini.  Pagi tadi seperti biasa setelah bangun tidur, ibu memberi pesan sebelum berpamitan berangkat bekerja. Saya dimintanya […]

  • Menyemai Generasi Berkarakter

    Menyemai Generasi Berkarakter

    • calendar_month Rab, 7 Jan 2015
    • account_circle admin
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Di tengah berbagai krisis multidimensi yang melanda, bangsa Indonesia wajib bersyukur, sebab pada periode 2005-2035 telah dikaruniai Allah populasi usia produktif yang luar biasa besar dan belum pernah dialaminya sejak Indonesia merdeka. Jumlah populasi produktif tersebut akan menjadi nikmat berupa bonus demografi (demographic dividend), dan dapat menjadi momentum serta peluang untuk menyongsong 100 tahun Indonesia […]

  • Wisuda 244 Mahasiswa IPMAFA Pati, Rektor Ingatkan Tantangan Zaman

    Wisuda 244 Mahasiswa IPMAFA Pati, Rektor Ingatkan Tantangan Zaman

    • calendar_month Sab, 1 Nov 2025
    • account_circle admin
    • visibility 4.461
    • 0Komentar

      Pati – Ratusan mahasiswa Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati mengikuti wisuda, Sabtu (1/11/2025). Rektor IPMAFA Pati, KH Abdul Ghofarrozin, M.Ed pun mengingatkan tantangan zaman. Menurutnya, menjadi wisudawan bukan sebagai akhir perjalanan untuk belajar. Melainkan awal langkah baru untuk menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks. Pesan tersebut disampaikan dalam Wisuda Program Sarjana XIV IPMAFA […]

  • Pembinaan Dai dan Daiyah di Pati: Meningkatkan Kemampuan Dakwah di Era Digital

    Pembinaan Dai dan Daiyah di Pati: Meningkatkan Kemampuan Dakwah di Era Digital

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle admin
    • visibility 52
    • 0Komentar

      pcnupati.or.id –  Sebanyak 60 dai dan daiyah dari berbagai elemen keagamaan se-Kabupaten Pati mengikuti kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati. Kegiatan berlangsung di Gedung Islamic Center Masjid Baitunnur Pati, Rabu (9/7/2025). Peserta yang hadir berasal dari unsur mubaligh-mubalighah, pembina majelis taklim, serta penyuluh agama Islam. Pembinaan ini bertujuan meningkatkan […]

  • PCNU - PATI

    Dari NU Untuk Kebangkitan Bangsa

    • calendar_month Sab, 16 Jul 2022
    • account_circle admin
    • visibility 43
    • 0Komentar

    NU (Nahdlatul Ulama), dikenal sebagai organisasi yang berhaluan“tradisional” yang dilawankan dengan “modernis”. Disebut demikian, karena NUmemang bertujuan untuk mempertahankan atau memelihara tradisi Islam yangdisebut paham “ahlussunnah wa al jamaah” (aswaja). Tradisi ini sebenarnya adalahsebuah konsensus besar di bidang teologi dan fikih. Di bidang teologi, NU mengikutialiran kalam Asyariah dan Maturidiyah. Di bidang fikih, mengikuti empat […]

expand_less