KH. Ali Mahmudan Dahlan: Muballigh NU yang Istiqamah
Sabtu, 31 Agustus 2019/ 30 Dzulhijjah 1440, warga Pati, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), kehilangan salah satu ulama yang dekat dengan umatnya.
Beliau adalah KH. Ali Mahmudan Dahlan asal Wedarijaksa, Pati. Santri ndalem KH. Maimun Zubair yang lama thalabul ilmi di Sarang ini meninggalkan banyak kenangan. Baca: Innalillah, KH. Ali Mahmudan Wafat, Pemakaman Dilangsungkan Malam Ini
Beliau sosok yang senang melihat anak-anak muda maju dan berkembang. Penulis pernah mengajar di Madrasah Ihyaul Ulum Wedarijaksa atas restu KH. Ali Mahmudan Dahlan.
Anak-anak muda, khususnya lulusan pesantren salaf, diberi wahana aktualisasi potensi supaya cepat berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Aktivis NU Tulen
KH. Ali Mahmudan adalah aktivis NU sejak dulu sampai akhir hayatnya. Berbagai jabatan kepengurusan, pernah beliau emban. Dulunya, beliau aktif di Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) bersama KH. Abdul Hadi Kurdi dan ulama-ulama lain.
KH. Ali Mahmudan Dahlan pernah aktif di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama sebagai Wakil Katib Syuriyah PCNU Pati era KH. Ahmad Fayumi Munji. Sedangkan Katib Syuriyah, saat itu, dipegang oleh KH. Ahmad Nafi’ Abdillah Kajen. Baca: Intelektual dan Karir Sosial KH. Ahmad Nafi’ Abdillah
Jabatan di NU yang paling lama diemban KH. Ali Mahmudan Dahlan adalah Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang (MWC NU) Wedarijaksa sampai akhirnya diteruskan oleh Kader beliau, KH. Ahmad Husnan Basuni.
Beliau Kiai yang aktif dalam forum bahtsul masail dan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk berani mengekspresikan ilmunya dalam forum tersebut.
Jabatan terakhir KH. Ali Mahmudan Dahlan adalah Mustasyar PCNU Pati. Beliau aktif menghadiri istighatsah yang diadakan Pemerintah Daerah Pati bekerjasama dengan PCNU Pati. Beliau sering memimpin tahlil, do’a, bahkan memberikan mauidhah hasanah.
Tokoh MUI Pati
Selain di NU, KH. Ali Mahmudan Dahlan adalah aktivis Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pati. Sebagai Wakil Ketua, beliau setia mendampingi KH. Mujib Sholeh.
Keulamaan KH. Ali Mahmudan memang tidak diragukan. Oleh sebab itu jabatan di MUI ini menunjukkan KH. Ali Mahmudan bisa diterima kalangan birokrat.
Keluwesan bergaul dan cara pandangnya membuat KH. Ali Mahmudan Dahlan bisa belajar dan memberi manfaat dalam skala yang lebih luas.
Tokoh Madrasah Ihyaul Ulum
Kesibukan lain KH. Ali Mahmudan Dahlan adalah aktif sebagai Pengurus di Yayasan Madrasah Ihyaul Ulum Wedarijaksa.
Beliau masih terus menyempatkan diri mengajar di madrasah tersebut, meskipun kabar yang Penulis terima, akhir-akhir ini, beliau lebih banyak menjadi Pengawas para guru karena kesibukan dan memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk berkembang.
Beliau aktif mengembangkan madrasah tersebut, baik dari sisi infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, maupun relasi ke luar. Banyak kemajuan yang diraih saat KH. Ali Mahmudan memegang jabatan sebagai Pengurus Madrasah.
Muballigh NU yang Istiqamah
KH. Ali Mahmudan Dahlan sangat dekat dengan umat, khususnya warga NU yang ada di kampung-kampung karena aktivitas ngajinya yang tidak pernah mengenal kata akhir.
Sejak Penulis kecil, KH. Ali Mahmudan sudah mengisi pengajian selapanan (40 hari sekali) di Masjid Suwaduk Wedarijaksa, tempat Penulis sewaktu kecil menghabiskan waktu di rumah Sang Kakek.
Ketika Ada acara pengajian selapanan di Masjid Sirojul Anam Wonokerto Pasucen, KH. Ali Mahmudan Dahlan sering memberikan mauidhah hasanah. Bahkan dalam peresmian bangunan masjid yang baru digunakan kurang lebih 2 tahun yang lalu, KH. Ali Mahmudan Dahlan berkenan memberikan mauidhah hasanah.
Terakhir Penulis ketemu KH. Ali Mahmudan Dahlan adalah ketika beliau baru selesai operasi, namun KH Ali Mahmudan Dahlan masih menyempatkan mengaji di Masjid Luboyo Wedarijaksa. Penulis sempat bertanya, baru selesai operasi kok mboten istirahat? KH. Ali Mahmudan Dahlan menjawab, untuk mengaji akan beliau lakukan dengan sungguh-sungguh.
Saat Ramadhan 1440 Hijriyah kemarin, KH. Ali Mahmudan masih aktif mengaji kitab secara live streaming di SMPQT Yanbuul Qur’an Pati.
Tujuh Materi Dakwah
Materi Dakwah yang disampaikan KH. Ali Mahmudan Dahlan di tengah masyarakat banyak Sekali.
Beberapa materi yang Penulis ingat adalah:
1. Utamanya Jamaah
KH Ali Mahmudan sering mendorong warga NU untuk rajin berjamaah, utamanya di masjid. Berjamaah, utamanya di masjid pahalanya berlipat ganda Dan keutamaannya sangat banyak.
2. Pentingnya Mencari Ilmu
KH. Ali Mahmudan Dahlan mendorong warga NU, khususnya anak-anak muda untuk rajin menuntut ilmu karena ilmu adalah lentera kegelapan yang menerangi jalan menuju kesuksesan dan ridla Allah.
3. Jangan Memutus Silaturrahim
Orang yang memutus silaturrahim akan terhalangi masuk surga. Maka, jadilah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan dan kekerabatan sekalipun kepada orang yang memutus tali silaturrahim.
4. Mensyukuri Nikmat
KH Ali Mahmudan mendorong warga NU untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah karena syukur menjadi kunci supaya nikmat bertambah. Justru jika nikmat diingkari, maka siksa Allah sangat pedih.
5. Fungsikan Masjid Secara Optimal
Masjid yang dibangun harus benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif di tengah kehidupan umat dengan menggalakkan jamaah, pengajian Al Qur’an, kajian kitab, dan forum silaturrahim dengan sesama umat Islam.
6. Senang Sedekah
KH. Ali Mahmudan mendorong warga NU untuk selalu menyisihkan sebagian rizkinya menuju jalan kebaikan, seperti membangun masjid, madrasah, dan tempat kebaikan yang lain.
Orang yang bersedekah, hartanya akan diganti Allah. Para Malaikat mendoakannya. Sedangkan orang yang bakhil dibenci Allah dan hartanya terancam diambil Allah dari jalan yang tidak disangka-sangka.
Doa para Malaikat setiap hari:
Wahai Allah berilah orang yang menginfakkan hartanya ganti
Wahai Allah berilah orang yang melarang hartanya bersedekah kerusakan
7. Selalu Ingat Mati
KH. Ali Mahmudan Dahlan mengingatkan warga NU supaya selalu mempersiapkan diri menghadapi kematian. Ingat mati akan memperbaiki akhlak dan meningkatkan semangat beribadah.
Jika orang berperilaku baik, maka setelah wafatnya akan dikenang orang. Sebaliknya, jika berperangai jelek, maka akan dikenang jelek.
Memperbanyak ibadah dan bertakwa kepada Allah menjadi modal utama sowan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kiai Teladan Umat
Pemikiran dan perjuangan KH. Ali Mahmudan di NU, madrasah, dan di tengah masyarakat dengan jadwal pengajian selapanan di banyak tempat menjadi teladan bagi warga NU, khususnya kader-kader muda untuk selalu aktif dan rajin menuntut ilmu, mengamalkan ilmu tersebut, dan menyebarluaskannya kepada masyarakat.
Jangan sampai kegiatan dakwah di tengah masyarakat terhenti karena alasan apapun. Istiqamah dalam berdakwah menjadi ladang amal bagi alim (orang yang berilmu) supaya ilmunya bermanfaat dan membawa berkah bagi orang lain.
Selamat jalan Kiai, pengabdianmu akan selalu dikenang umat dan bangsa. Mauidhah hasanahmu menjadi lentera kegelapan umat. Ketulusanmu dalam membimbing umat akan selalu tertancap kuat di dada kami, santri-santrimu.
Madinah, Sabtu, 30 Dzulhijjah 1440 / 31 Agustus 2019 Pukul 18.11
Penulis: Dr. Jamal Makmur, MA adalah Wakil Ketua PCNU Kab. Pati *) Tulisan ini juga diterbitkan di facebook Jamal Pati |